, , , , , , , , , , , , , , , , , , ,

MEMINDAHKAN POLA HIASAN SULAMAN FANTASI PADA KAIN/BUSANA

MEMINDAHKAN POLA HIASAN SULAMAN FANTASI PADA KAIN/BUSANA

 les, indonesia, private, obras, guru, sekolah, belajar, yogyakarta, usaha, jogja, kursus, terbaik, batik, kaos, kebaya, jahit, baju jahit, mesin jahit, konveksi, kursus menjahit

Memindahkan pola hiasan sulaman fantasi pada kain/busana  menggunakan alat yang sederhana yaitu pensil, jarum pentul, dan karbon jahit.
Cara memindahkan pola hiasan sulaman fantasi tidak berbeda dengan cara memindahkan pola hiasan lainnya, baik ketika memindahkan pola hiasan pada kain tembus pandang/tipis maupun ketika memindahkan pola hiasan sulaman fantasi pada kain yang tebal/tidak tembus pandang.
Memindahkan pola hiasan pada kain yang tipis dapat dilakukan dengan cara mengutip atau menjiplak gambar pola hiasan dari bagian baik kain secara langsung tanpa menggunakan karbon jahit, atau dengan menggunakan meja kutip. Sedangkan untuk memindahkan pola pada kain yang tidak tembus pandang dapat dilakukan dengan menggunakan karbon jahit.

Teknik memindahkan pola hiasan ada bermacam-macam.

•Mengutip Langsung

Teknik ini digunakan bila desain hiasannya kecil dan memakai bahan yang tipis dan berwarna muda.

Caranya:
•Lekatkan kutipan  pola hiasan /desain hiasan yang sudah diberi tanda garis tebal dan gelap pada kotak sinar atau jendela yang mendapat sinar dari luar
•Lekatkan bahan/kain di atasnya, kutip pola hiasan/desain hiasan dengan pensil lunak.                                         

•Karbon Jahit.

Pemindahan pola hiasan/desain hiasan dengan karbon jahit dikerjakan pada bahan tebal atau sedang yang permukaannya halus.

•Tusuk Penanda

Pemindahan ragam hiasan/desain hiasan dengan tusuk penanda, dikerjakan pada bahan yang lembut dan berbulu.
Misalnya: rajutan atau bahan yang sangat tebal atau tidak rata permukaannya.


Caranya:
•Semat kertas kutipan pola/ragam hiasan di sekitar bahan
•Pergunakan benang jahit dengan warna yang kontras, beri tanda seluruh garis bentuk ragam hiasan/desain hiasan dengan tusuk delujur kecil
•Sobek kertas ragam hiasan/desain hiasan dengan hati-hati
•Buat tusuk-tusuk hias pada tusuk penanda.

•Pola Gambar Tempel.

Pemindahan ragam hiasan/desain hiasan dengan gambar tempel dikerjakan pada kain yang permukaannya halus.

Caranya:
•Sematkan atau lekatkan pola hiasan/desain hiasan menghadap ke bawah  pada bahan
•Siapkan seterika dengan suhu panas rendah untuk bahan rayon, tekan dengan seterika secara kuat  untuk memindahkan pola hiasan/desain hiasan
•Buka satu ujung pola/ragam hiasan untuk melihat apakah ragam hiasan/desain hiasan sudah melekat dengan baik
•Seterikalah tanpa menekan di atas pola hiasan dan angkat dengan cepat.

les, indonesia, private, obras, guru, sekolah, belajar, yogyakarta, usaha, jogja, kursus, terbaik, batik, kaos, kebaya, jahit, baju jahit, mesin jahit, konveksi, kursus menjahit
Continue reading MEMINDAHKAN POLA HIASAN SULAMAN FANTASI PADA KAIN/BUSANA

Peralatan Sulaman

Peralatan Sulaman

Peralatan Sulaman

Alat-alat yang diperlukan untuk menghias busana dengan sulaman fantasi tidak jauh berbeda dengan alat yang digunakan untuk menghias busana pada umumnya, meliputi alat yang diperlukan dalam persiapan dan alat untuk menghias. Alat persiapan terdiri dari jarum pentul, pensil, dan karbon jahit. Sedangkan alat yang diperlukan pada saat menghias kain/busana terdiri dari: jarum tangan, gunting, dan pemidangan. Alat menghias busana dengan sulaman fantasi dapat dilihat pada gambar 1.10.

1.Jarum (needles)
Jarum tangan untuk menyulam, sedang, bentuk ramping. Dan mempunyai lubang lebih besar dari besar benang. Besar kecilnya jarum ditentukan besar kecilnya benang yang akan dipakai dan kasar halusnya bahan yang digunakan.
Ukuran jarum tergantung ukuran benang dan bahan yang digunakan untuk menyulam.
   

2.Bingkai/pemidangan/raam
Terdiri dari dua gelang kecil dan besar untuk menjepit kain pada bidang yang akan disulam (bingkai terdiri dari dua lingkaran yang berlainan ukuran, tetapi berdekatan). Bingkai terbuat dari
kayu atau plastik.Bingkai berfungsi untuk mengencangkan bahan yang akan disulam (mencegah tusuk yang tidak rata dan berkerut).
Bingkai tersedia dalam berbagai macam ukuran (diameter 15 cm, 20 cm, 25 cm, dan 30 cm).
   
3.Bidal
Bidal (cincin jari/cincin jahit) adalah alat untuk menutupi jari pada waktu menyulam.
Bidal berfungsi melindungi jari dari tusukan-tusukan pada waktu menyulam.
Bidal membantu melancarkan jarum menembus bahan yang tebal/keras waktu menyulam.
Bidal harus pas pada jari tengah kanan.
Bidal terbuat dari logam dan mempunyai lekuk-lekuk cukup dalam.


4.Gunting
Pada kegiatan belajar ini menggunakan 2 macam gunting, yaitu gunting kain dan gunting sulam/gunting bordir.
Gunting kain digunakan untuk menggunting bahan pokok/kain. Gunting kain dengan ciri khas pegangan jari satu kecil (jempol) besar untuk empat jari supaya lebih kuat dalam menggunakannya.
Gunting kain ini dapat menggunting 1–30 helai kain tergantung pada
bentuk guntingnya, ada yang dapat distel untuk ketebalan kainnya.
Gunting sulam/gunting bordir digunakan untuk mengunting benang, tiras pada hasil sulaman fantasi.


5.Pensil
Pada kegiatan belajar I, menggunakan pensil lunak dan pensil keras.
Pensil keras digunakan bersama karbon jahit untuk memindahkan desain.
Pensil lunak digunakan untuk memindahkan desain hiasan pada teknik mengutip langsung desain pada bahan.

6.Karbon jahit (dressmakers tracing paper)
Karbon jahit/kertas karbon untuk memindahkan desain pola yang tergambar pada kertas minyak ke kain yang akan disulam (karbon jahit digunakan untuk memberi tanda pada bahan/memindahkan desain hiasan dengan menggunakan rader). Gunakan karbon jahit yang mendekati warna bahan sulaman. Warna karbon tidak menempel/mudah hilang dijentik jari/dicuci dan tidak menimbulkan kotor pada kain/busana.

   

7.Rader (tracing wheels)
Rader gigi untuk memberi tanda pada bahan katun, tidak merusak benang/serat.
Rader licin untuk memberi tanda pada bahan sutera/halus, supaya tidak merusakkan tenunan/serat.

8.Alat memasukkan benang       (a needle threader)
Alat Bantu memasukkan benang ke jarum tangan.
Untuk membantu bagi orang yang memakai kaca mata, supaya mudah memasukkan benang ke lubang
jarum tanpa bantuan orang lain.

9.Bantal jarum (pincushions)
Menyimpan jarum tangan, supaya mudah menggunakannya.
Memudahkan menggunakan jarum tangan pada waktu menyulam.
Dapat ditempelkan pada pergelangan tangan untuk keselamatan kerja.

10.Kertas minyak
Kertas minyak untuk membuat pola hiasan/untuk mengutip pola hiasan/memindahkan pola hiasan yang tergambar pada kertas ke kain/bahan.
   
navita sekolah jahit bordir
Continue reading Peralatan Sulaman

Ciri-ciri sulaman fantasi

Ciri-ciri sulaman fantasi.


•Banyak digunakan pada busana anak dan busana wanita (busana casual)
•Hiasan pada busana dapat berupa hiasan tepi lurus, melengkung dan sesuai dengan garis yang diberi hiasan itu
•Pola hiasan seperti pola bergantung, pola berdiri,berserak, berjalan, dll.nya
•Posisi/letak hiasan di sudut, seperti pada sudut kerah, hiasan tengah yang mengisi tengah-tengah suatu bidang, seperti pas, saku, suatu hiasan di tengah rok, dsb.nya
•Hiasan menurut bentuk garis desain tertentu, seperti sekeliling leher, lengan, kelim, dll.nya
•Ragam hias dapat berbentuk renggaan, dapat juga bentuk lainnya
•Tusuk hias yang digunakan 3 macam. Tusuk hias  yang anda pilih sebaiknya sesuai dengan desain hiasan
•Menggunakan 3 macam warna benang, yang sifat benangnya dapat sama atau berlainan. Apabila tusuk hias dan warna benang yang digunakan terlalu banyak kesannya seperti sulaman bebas
•Teknik sulaman fantasi banyak menggunakan tusuk yang berat dan rapat seperti; tusuk pipih, tusuk flanel, tusuk feston, tusuk rantai, simpul perancis, tusuk renda dan sebagainya, disamping tusuk-tusuk hias lainnya
•Bahan yang dapat dihias tidak terbatas, semua macam bahan yang polos dan bercorak serta berbagai macam benang hias dapat dipergunakan
•Perlu diperhatikan bahwa dalam mengerjakan sulaman fantasi tersebut, apabila bahan yang dihiasi tipis, janganlah memakai tusuk-tusuk yang erat dan benang yang besar.

navita sekolah jahit bordir
Continue reading Ciri-ciri sulaman fantasi

Teknik Sulam

Teknik sulam

teknik sulam


Teknik sulam adalah seni membuat hiasan motif dengan teknik menjahit. Memadukan dekorasi sulaman pada kain. Alat bantuannya jarum dan benang. Teknik sulam memiliki sejarah yang berbeda-beda. Tidak diketahui persis dimana dan kapan pertama kali ditemukan.

Sejarah mencatat, hasil teknik sulam ditemukan dimana-mana. Mulai   dari zaman Mesir kuno, Yunani kuno, era keemasan kerajaan Byzantium, daratan India, dan di negeri penduduk berkulit kuning, Cina.

Pusara dari zaman Mesir kuno memberikan informasi bahwa teknik sulam sudah ada pada zaman itu. Pada pusara tersebut terdapat lukisan yang memberi informasi bahwa hiasan sulam telah digunakan pada busana, pelapis tempat duduk, dan tenda.

Dipercaya pula, kerajaan Byzantium juga telah mengenal teknik sulam sejak tahun 330 Masehi. Berbagai hiasan telah dibuat dengan teknik sulam tangan pada busana para pembesar kerajaan. Benang yang digunakan terbuat dari emas. Sangat mewah.

Demikian juga dengan bangsa Yunani kuno sekitar abad ke 6-7. Hal ini dibuktikan pada lukisan yang terdapat di vas. Ada pula teknik sulam yang telah dipadukan dengan bahan kain.

Di Asia sendiri, teknik sulam diklaim sudah ada sejak Dinasti Tang (618-907 sesudah Masehi). Hiasan sulam mencapai puncaknya saat kerajaan Dinasti Cing. Kala itu, busana kebesaran para pejabat kerajaan yang terbuat dari sutera telah dihias oleh hiasan sulam. Hal ini berlangsung terus dari tahun 1644 hingga 1912. Jadi, hiasan teknik sulam di atas kain sutera dipercaya pertama kali ditemukan di Cina.

Selain Cina, India juga punya kisah sendiri. Di negeri Mahabarata ini, teknik sulam merupakan salah satu kerajinan kuno. Karena telah sedemikian lama dikenal, hasil produk sulaman India tercatat sebagai salah satu yang berpengaruh sampai ke negeri-negeri di benua Eropa pada abad ke 17 dan ke 18. Hasil produk sulam India merupakan komoditi perdagangan yang sangat menguntungkan para pedagang dari daratan Eropa. Disamping produk sulam Cina tentunya. Karena pengaruh tersebut, pada cara ini, negeri Belanda ikut meramaikan kancah teknik sulam dengan memproduksi sulam di atas kain sutera.

Sejak pertama kali ditemukan, motif bunga adalah motif yang tidak pernah putus dibuat. Motifnya terus berkembang di masing-masing daerah. Ada juga yang membuatnya sesuai dengan ciri khas daerahnya.

Kini di abad 21, hiasan bordir seperti tak pernah kehilangan pesonanya. Teknik sulam ini telah menjadi salah satu komoditi terbesar yang menjadi andalan industri berbagai skala.

navita sekolah jahit bordir
Continue reading Teknik Sulam

MENGENAL CIRI-CIRI HIASAN BUSANA

MENGENAL CIRI-CIRI HIASAN BUSANA

MENGENAL CIRI-CIRI HIASAN BUSANA

Hiasan busana merupakan penentu nilai artistik sebuah karya seni busana. Menghias busana adalah teknik memberi hiasan pada kain/busana secara dekoratif dengan menggunakan macam-macam hiasan, sehingga terlihat indah dan bermutu tinggi. Dari bermacam-macam jenis hiasan tidak semua dapat diterapkan dalam menghias busana, karena setiap hiasan memiliki arti dan fungsi yang berbeda.

Untuk itu perlu diperhatikan ciri-ciri hiasan busana yang ditinjau dari beberapa segi yaitu sebagai berikut.
1.Kegunaan/penerapan hiasan
2.Tempat peletakan hiasan
3.Desain hiasan yang digunakan.

Teknik sulam tangan masih dipercaya sebagai yang paling kaya teknik menjahitnya. Keluwesan dan kebebasan ruang gerak tangan adalah kunci betapa mahalnya karya sulam tangan. Tidak ada lagi yang dapat dibahas mengenai teknik sulam ini. Karena memang teknik sulam sedemikian sederhana. Kehandalan seorang penyulam dapat diperoleh setelah melalui proses ketentuan dan ketelitian yang luar biasa. Hal ini dapat memakan waktu bertahun-tahun tergantung bakat dan kemauan. Ketentuan, konsentrasi, kesabaran dan pengalaman adalah kuncinya.

Jenis sulaman busana memiliki ciri-ciri yang berbeda, sesuai dengan teknik yang digunakan, begitu juga hiasan dengan teknik sulaman fantasi. Menyulam dengan teknik sulaman fantasi sangat sederhana dan mudah dipelajari, tetapi membutuhkan waktu. Menyulam ini identik dengan kerja seni, sehingga dibutuhkan ekstra konsentrasi, kesabaran, niat dan minat yang kuat dari seorang penyulam. Diperlukan praktek dan latihan yang terus menerus, terutama bagi yang memiliki bakat seni.
    
Desain motif hiasan merupakan penentu nilai artistik sebuah karya seni sulaman fantasi. Dengan desain motif karya seni sulaman fantasi akan mudah dikerjakan. Tata letak dan susunan benang yang serasi juga ditentukan oleh desain motif. Dengan kata lain keindahan sulaman fantasi tidak lepas dari andil desain motif. Oleh karena itu sulaman fantasi dituntut untuk aktual, orisinil dan inovatif.
    
Menyulam dengan teknik sulaman fantasi merupakan bagian dari ragam hias. Kegunaannya untuk mempercantik berbagai busana seperti blus, rok, gamis,tunik, blazer, busana pengantin, gaun pesta, busana santai dan kelengkapan lain.

Sentuhan sulaman fantasi ini mempunyai nilai tambah serta daya tarik tersendiri supaya busana tersebut indah dipandang mata. Dengan perkembangan kemajuan dan maraknya dunia mode, serta didukung oleh sarana prasarana yang lebih baik dengan kreativitas yang relatif tinggi, sulaman fantasi bukan saja untuk berbagai busana, tetapi juga untuk perlengkapan. 

     Contoh-contoh sulaman, sebagai berikut:
•sulaman fantasi pada jenis busana
•uji coba macam-macam tusuk hias untuk sulaman fantasi.


navita sekolah jahit bordir
Continue reading MENGENAL CIRI-CIRI HIASAN BUSANA
, , , , , , , , , , , , , , , , , , ,

Lengan jas

 Lengan jas


les,indonesia,private,obras,guru,sekolah,wanita,belajar,yogyakarta,usaha,jogja,kursus,terbaik,batik,kaos,kebaya,jahit,baju jahit,mesin jahit,konveksi,bordir,belajar menjahit,kursus menjahit
 

Lengan jas terdiri dari 2 (dua) bagian yaitu lengan atas (luar) dan lengan bagian bawah, untuk mendapatkan penampilan bagian yang sempurna diperlukan tehnik menjahit / menyelesaikan yang cermat.

Menyatukan lengan atas (luar) dan lengan bawah :

Menyambung sisi lengan bagian muka dijahit mesin.
Menyambung sisi lengan bagian belakang / siku dijahit mesin.
Menjahit renggang puncak lengan 2 mm diluar batas jahitan dan 2 mm didalam batas jahitan.
Mensetrika sisi kampuh lengan dibuka dengan bantal lengan.
Menyetrika puncak lengan dengan bantal lengan.
Mengelim lengan dengan tusuk selip.


Menyatukan lengan lengan bahan furing untuk mendapatkan lengan berfuring dengan penampilan yang baik, maka perlu diberi kelonggaran caranya :
1.Menyambung sisi lengan bagian muka dengan dijelujur tepat pada batas.jahitan.
2.Menyambung  sisi lengan bagian belakang / siku, sama dijelujur tepat pada batas jahitan.
3.Menjahit sisi sisi Lengan tersebut 3 mm diluar batas jahitan / jelujuran.

Menyatukan lengan bahan utama dan furing

Letakan lengan diatas meja bagian bawah lengan ada diatas kampuh dibuka kemudian lengan bahan furing letakkan berhadapan / lengan bawah bertemu dengan bawah, batas jahitan lengan bertemu dengan jelujuran pada furing , kemudian serat dengan jarum pentul lalu jelujur permanent untuk melekatkan bahan utama dan bahan furing dengan benang jahit caranya : (lihat gambar),       7 cm dan batas kelin, dan 7 cm dan batas kerung lengan tidak dilekatkan. Jelujur permanent posisinya diluar jahitan bahan furing.

Lengan dibalik kampuh ada dibagian dalam. Bagian lingkar lengan bawah furing dilipat kedalam 2 cm dan batas ke kelin kemudian disoorn sembunyi / tusuk selip. Bagian sekitar lengan dijelujur.

Memasang lengan + bantal bahu

1.Termukan garis tengah lengan bahan utama.

Pada garis bahu kerung lengan kemudian serut dengan jarum pentul, kemudian jelujur sekeliling kerung lengan,lalu jahit dengan mesin

2.Memasang bantal bahu

•Beri tanda panda titik temu garis banu dengan bantal bahu.
•Bantal bahu diletakkan keluar 1 cm dan kerung lengan bagia atas.
•Lekatkan bantal bahu dengan jarurn pentul pada bagian buruk bahan utama
•Letakkan pada tempatnya dengan tepat, gunakan papan setrika khusus bahu.
•Jahitlah dengan jarum tangan (mengesom) bantal bahu pada kampuh bahu dengan rapi sehingga kampuh bahu tertutup (tidak terlihat).
Jahitlah bantal bahu pada kerung lengan dengan tusuk kelim (disom).

3.Merapikan garis bahu furing dan bahan utama dari dalam.

•Satukan kampuh kerung lengan “bahan utama” dengan “bahan furing” danri bahu ke depan dan ke belakang 10 cm.
•Kemudian satukan pula kampuh bawah lengan bahan utama dan bahan furing, ke depan dan ke bela kang 5 cm.
•Gunakan jarum tangan untuk menyelesaikannya.


keywords: les,indonesia,private,obras,guru,sekolah,wanita,belajar,yogyakarta,usaha,jogja,kursus,terbaik,batik,kaos,kebaya,jahit,baju jahit,mesin jahit,konveksi,bordir,belajar menjahit,kursus menjahit  
Continue reading Lengan jas
, , , , , , , , , , , , , , , , , , ,

Tehnik menjahit dan menyeselesaikan krah

Tehnik menjahit dan menyeselesaikan krah

les,indonesia,private,obras,guru,sekolah,wanita,belajar,yogyakarta,usaha,jogja,kursus,terbaik,batik,kaos,kebaya,jahit,baju jahit,mesin jahit,konveksi,bordir,belajar menjahit,kursus menjahit

1.Krah bagian bawah

Menyambung TB krah (yang arah serong).
Memasang vliselin.
Menjahit batas lipatan krah, dan batas tersebut di setrika .
Melihat kampuh leher kebagian buruk dan menyetrikanya 2 mm dari tepi.

2.Menyatukan krah bagian bawah dan atas

•Bagian TB krah atas dan bawah di temukan.
•Waktu menjelujur krah bagian luar digeser 3 mm diluar batas jahitan.
•Dijahit pada tepat pada jelujuran sekeliling tepi krah, kecuali garis leher, jangan lupa sudut krah diberi pancingan dengan benang supaya hasilnya dapat runcing.
•Membalik krah, setrika kampuh arahkan ke bagian krah bawah .
•Menjahit tepi krah bagian bawah, kampuh ikut terjahit.

3.memasang krah pada kerung leher

•memberi tanda pertemuan antara krah dengan badan (TB,garis patah) tanda tengah muka. (lihat gambar).
•Bagian badan dari tepi kelepak sampai batas pemasangan krah telah dijahit terlebih dahulu dari bagian buruk, dan diberi guntingan pada batas pemasangan krah kemudian dibalik.
•Krah bagian atas dipasangkan di kerung bagian baik krah menghadap ke bagian dalam jas.
•Kampuih ditipiskan untuk mendapatkan hasil hasil yang baik kampuh dapat di fanel.
•Menyelesaikan krah bagian bawah dengan tusuk selip.

Tehnik menjahit dan memasang Krah

1.Krah bagian bawah.
2.Menyatukan krah bagian bawah & atas.
3.Memasang krah pada kerung leher.

Rangkuman

Krah bagian bawah sambungan dan dibuat dari bahan serong untuk mcndapat bentuk krah yang baik waktu dikenakan.
Bagian lipatan krah djjahit dan disetrika /press sesuai bentuk agar posisinya tetap, untuk mcndapalkan hasil krah yang baik dan rapi, waktu , menyatukan krah bagian bawah dan atas perlu digeser agar krah bagian bawah tidak kelihatan dan luar.
Sebelum krah dipasang perlu memberi tanda pada bagian kerung leher badan dan tanda pada kenung leher krah harus tepat.
Krah dipasang dibadan bagian dalam, baru bagian luar, untuk bentuk krah / kelepak yang runcing perlu diberi benang untuk pancingan supaya Ujungnya runcing.


Susunlah tertib kerja mcnjahit krah dan pemasangan krah

Kunci jawaban

1.Menyambung Tengah Belakang krah.
2.Memasang vIlselin.
3.Menjahit batas lipatan krah.
4.Menyetrika batas lipatan krah
5.Melipat kampuh leher ke baglan buruk dan menyetrikanya.
6.Menjahit kelepak sarnpai batas pemasangan krah.
7.Memberi tanda pada kerung leher dan krah supaya pemasangan tepat
8.Memasang krah dari bagian dalam badan, kemudian menjahitnya.
            Penyelesaian krah bagian bawah dengan tusuk selip   



keywords: les,indonesia,private,obras,guru,sekolah,wanita,belajar,yogyakarta,usaha,jogja,kursus,terbaik,batik,kaos,kebaya,jahit,baju jahit,mesin jahit,konveksi,bordir,belajar menjahit,kursus menjahit  
Continue reading Tehnik menjahit dan menyeselesaikan krah
, , , , , , , , , , , , , , , , , , ,

Menjahit bagian badan bahan utama

Menjahit bagian badan bahan utama

les,indonesia,private,obras,guru,sekolah,wanita,belajar,yogyakarta,usaha,jogja,kursus,terbaik,batik,kaos,kebaya,jahit,baju jahit,mesin jahit,konveksi,bordir,belajar menjahit,kursus menjahit

•Menyatukan bagian Tengah Belakang (TB) bagian sisi muka dan belakang
•Menyatukan bagian muka dengan lapisan, bagian baik berhadapan

1.Dijahit dari atas garis kampuh kelepak sampai kampuh kelim.
2.Kampuh ditipiskan.
3.Menggunting sudut garis patah (lihat gambar 5.1).
4.Bagian kelepak kampuh diarahkan ke bagian badan, kemudian dijahit tindas 2mm dari tepi sampai batas garis patah.
5.Dari batas garis patah kebawah sampai kelin kampuhn diarahkan kelaisan dan dijahit tindas dengan mesin 2mm dari tepi.
   
Menjahit bagian furing

•Satukan bagiaan Tengah Belakang (TB) bagian sisi muka dan belakang dengan tusuk jelujur tepat pada batas jahitan
•Pada bagian TB
 -Dari bagian leher kebawah 3 cm dijahit mesin keluar dari batas jahitan (jelujur) 2 mm, kemudian diteruskan kebawah dengan jarak 1 cm keluar dari batas jahitan (jelujur ) sampai garis pinggang. Dari pinggang kebawah dijahit dengan jarak 2 mm keluar dari batas jahitan.
•Pada garis sisi dari batas jahitan (jelujur) keluar 0,5 cm dijahit dengan mesin
•Pada kupnad dijahit tepat pada batas jahitan

 Menyatukan bahan utama dan furing


Menyambung lapisan bagian muka dengan furing, bagian baik berhadapan dijahit dari bagian buruk.
Menyambung / menjahit bahu bagian muka dan belakang bahan utama dari bagian buruk
Menyambung / menjahit bahu furing dari bagian buruk
Menyatukan kampuh sisi bahan utama dan bahan furing, dengan tusuk jelujur dengan benang jahit sewarna disekitar garis pinggang.
Beri tanda garis patah dengan tusuk piqver (pikier).
Bahan utama dan furing dibagian atas, sekitar kerung leher, bahu dan kerung lengan dijelujur, untuk menahan, supaya posisinya tepat dan tetap antara bahan utama & furing.
Bagian bawah bahan utama (kelim) diselesaikan dengan tusuk flannel atau tusuk selip.
Bagian bahan furing tirat dilipat kedalam, dengan jarak 2 cm dari batas kelin bahan utama agak keatas ± 1 cm kemudian dijelujur.


Rangkuman

Menjahit bahan utama tepat pada batas jahitan untuk mendapatkan hasil yang baik pada bagian kelepak harus diberi guntingan sudut pada kampuh.
Untuk mendapatkan penampilan busana yang baik, maka perlu diberi penahan / jahitan tindas pada bagian bawah misalnya pada kelepak atau pada lapisan badan muka.
Untuk menjahit furing suatu busana selalu diberi kelonggaran tergantung kebutuhan misalnya pada TB 1 cm, garis sisi 0,5 cm dsb.
Untuk menyatukan bahan utama dengan bahan furing supaya posisinya tetap, tepat dan tidak berubah maka perlu dilekatkan dengan bantuan jahitan tangan, supaya hasilnya baik.


Pilih Salah Satu Jawaban Yang Tepat
1.Jahitan sambungan bahan utama adalah:
a.Tepat pada batas jahitan
b.2 mm keluar dari batas jahitan
c.2 mm masuk dari batas jahitan

2.Jahitan sambungan TB sisi dari bahan furing adalah :
a.Tepat pada batas jahitan
b.2 mm keluar dari batas jahitan
c.2 mm masuk dari batas jahitan

3.Untuk menyatukan bahan utama dan furing bagian sisi dijelujur dengan :
a.Benang jahit sewarna bahan
b.Benang jahit beda warna
c.Benang jelujur

Kunci Jawaban

1.a
2.b
3.a

keywords: les,indonesia,private,obras,guru,sekolah,wanita,belajar,yogyakarta,usaha,jogja,kursus,terbaik,batik,kaos,kebaya,jahit,baju jahit,mesin jahit,konveksi,bordir,belajar menjahit,kursus menjahit  
Continue reading Menjahit bagian badan bahan utama
, , , , , , , , , , , , , , , , , , ,

Langkah kerja menjahit / menyelesaikan belahan di tengah belakang

Langkah kerja menjahit / menyelesaikan belahan di tengah belakang

les,indonesia,private,obras,guru,sekolah,wanita,belajar,yogyakarta,usaha,jogja,kursus,terbaik,batik,kaos,kebaya,jahit,baju jahit,mesin jahit,konveksi,bordir,belajar menjahit,kursus menjahit

1. Menyambung / menjahit TB sampai batas belahan arah serong 1.5 cm
2. Kampuh TB dibuka , lalu gunting sudut belahan pada sebelah kiri , dan kanan kemudian kelin disoom / di flannel
3.
-  Lipat belahan sebelah kiri selebar belahan jahit jadi satu belahan       kiri dan kanan pada batas belahan agak serong.
- Bagian bawah belahan sebelah kiri agak dinaikkan sedikit dari   batas kelim dan selesaikan dengan soom / tusuk kelim sembunyi.
4.Bagian bawah belahan sebelah kanan agak dinaikkan sedikit dan diselesaikan dengan tusuk kelim sembunyi tepi belahan keatas diselesaikan dengan tusuk flannel.

Bahan Vuring

1. - Menyambung TB dengan tusuk jelujur sampai batas \    belahan agak serong 2cm
   - Lipat kampuh belahan sebelah kiri

2. - Gunting sudut belahan
   - Jelujur kampuh kelim dan kampuh belahan

3. - TB dijahit mesin 1 cm kelur dari batas jelulur
   - Menggunting sudut belahan

4. Kampuh TB bahan vuring dan bahan utama disatukan dengan tusuk jelujur yang divariasi tusuk tikam jejak
5. Menyelsaikan belahan dengan tusuk selip     
Menyelesaikan belahan pada bahan utama


keywords: les,indonesia,private,obras,guru,sekolah,wanita,belajar,yogyakarta,usaha,jogja,kursus,terbaik,batik,kaos,kebaya,jahit,baju jahit,mesin jahit,konveksi,bordir,belajar menjahit,kursus menjahit  
Continue reading Langkah kerja menjahit / menyelesaikan belahan di tengah belakang
, , , , , , , , , , , , , , , , , , ,

Langkah kerja pembuatan saku vest

Langkah kerja pembuatan saku vest

les,indonesia,private,obras,guru,sekolah,wanita,belajar,yogyakarta,usaha,jogja,kursus,terbaik,batik,kaos,kebaya,jahit,baju jahit,mesin jahit,konveksi,bordir,belajar menjahit,kursus menjahit

•Menjahit lajur / vest dari bagian buruk
•Tipiskan kampuh , kemudian balik
•Setrika dari bagian baik
•Memasang lajur / vest dan saku dalam pada pakaian

1.Lajur / vest dipasang dibagian baik pakaian sesuai tanda , perlu ketelitian karena posisi saku   agak  serong sedikit.
2.Memasang saku dalam diatas vest yang sebelumnya telah diberi tanda    pertengahannya.
3.Menjahit sekeliling lubang saku dari bagian saku dalam
Jahitan bagian bawah sampai batas lebar saku vest
Jahitan yang bagian atas + 0.5 sebelum tepi dimatikan
Jarak jahitan atas dan bawah 1 cm
4.Menggunting lubang saku 0.7 cm sebelum jahitan tepi digunting sudut.
•Saku dalam diarahkan kebagian buruk dan dilipat kebawah , vest diarahkan keatas lalu setrika
•Menjahit tepi saku dalam 2x guntingan sudut ikut terjahit
•Melekatkan tepi lajur / vest dengan tusuk balut (soom) sembunyi dan rapat
•Merapikan tepi saku dalam
   
Langkah kerja pembuatan saku paspoal

1.Pasang vsliselyn pada lajur/kumai serong
2.Pasang lapisan bahan utama pada bahan saku dalam
3.pasang saku dalam pada bagian buruk bahan utama (bagian buruk  berhadapan)
4.Pasang lajur paspoal atas dan bahan bawah dibagian baik bahan utama, kemudian jelujur tembus dengan saku dalam
5.Jahit sekeliling tanda ukuran saku sesuai lebar paspoal yang diinginkan + 0.3 cm
6.Gunting lubang saku : 0.7 cm sebelum batas lubang saku digunting menyudut
7.Balik lajur paspoal kebagian buruk, kampuh dibuka, lalu disetrika
8.Lajur paspoal kelihatan dari bagian luar 0.3 cm lalu setrika
9.
a.Jahit segitiga pada kedua sisi lubang saku dari bagian buruk
b.Tiras tepi paspoal bagian bawah dijahit dengan saku dalam tidak tembus pada bahan utama
10.Saku dalam dilipat keatas sampai batas  tepi saku dalam
11.Jahit sekeliling tepi saku dalam

1.Pengertian Belahan :
Belahan adalah suatu guntingan yang terdapat pada busana

2.Fungsi Belahan pada jas :
Sebagai variasi dari desain
Memberi kelonggaran dan keleluasaan dalam bergerak
3.Desain belahan pada jas biasanya tes dapat pada :
Tengah belakang
Garis hias primer
Garis sisi
4.Membuat belahan pada tengah belakang jas sesuai desain

Rangkuman

Belahan adalah guntingan yang terdapat pada jas yang berfungsi sebagai variasi dari desain dan memberi kelonggaran dan keleluasaan dalam bergerak. Belahan pada jas biasanya terdapat pada, Tengah belakang, pada garis luar primer atau pada garis sisi

1.Sebutkan pengertian belahan
2.Sebutkan fungsi belahan
3.Sebutkan tempat belahan pada jas

Kunci Jawaban

1.Suatu guntingan yang terdapat pada busana
2.
a.Sebagai variasi dari sesain
b.Memberi kelonggaran dan keleluasaan dalam bergerak
3.   
a.Pada tengah belakang
b.Pada garis hias primer
c.Pada garis sisi


Kursus Yogyakarta

Kursus Jahit Bordir Jogja Kursus Jahit Bordir Yogya

LPK NAVITA

Tempat Pelatihan Orang Mandiri
Pelatihan Jahit, Kaos, Bordir,  Tas, Sulam Pita, Payet, Kreasi Flanel, Aplikasi Kain Perca

Mudah-Murah-Hemat-Terampil

Kenapa memilih LPK Navita:
Berpengalaman sejak 2003
Berpengalaman dalam Gugus Kendali Mutu Nasional 2009
Mesin Jahit Bordir Lengkap Kecil-Besar
Magang
GRATIS lebih dari 70 Modul Jahit Terbaik EBOOK senilai 500.000
Biaya Mulai 250rb/program
Tempat terjangkau(200m ke selatan Jalan Kusumanegara)
Disediakan asrama bagi yang berasal luar kota yogya
Terima Order Jahitan Partai Besar/Kecil

Glagah Uh4/196
Warungboto Umbulharjo yogyakarta
PH.(0274)450326/714205

buka cabang di sleman :
Perum Sidoarum Blok III Jl. Kepodang S-42
Godean Sleman Yogyakarta
HP. 085740028487
pin bb : 75F08617


keywords: les,indonesia,private,obras,guru,sekolah,wanita,belajar,yogyakarta,usaha,jogja,kursus,terbaik,batik,kaos,kebaya,jahit,baju jahit,mesin jahit,konveksi,bordir,belajar menjahit,kursus menjahit  
Continue reading Langkah kerja pembuatan saku vest
, , , , , , , , , , , , , , , , , , ,

Saku

Saku

les,indonesia,private,obras,guru,sekolah,wanita,belajar,yogyakarta,usaha,jogja,kursus,terbaik,batik,kaos,kebaya,jahit,baju jahit,mesin jahit,konveksi,bordir,belajar menjahit,kursus menjahit

1.Saku vest
2.Saku paspoal
3.Saku klep

•Saku vest adalah saku dalam yang bagian lubangnya terdapat lajur
segi empat sepanjang lubang saku atau klep yang diarahkan keatas.                                                            
•Saku paspoal adalah saku dalam yang pada bagian lubangnya dise-
Selesaikan dengan kumai / bahan serong atau bahan melebar . Saku
Paspoal biasanya terletak pada bagian muka dibawah garis pinggang , dengan arah datar , miring atau tegak bentuknya dapat lurus atau lengkung.

•Saku klep adalah saku dalam yang bagian lubangnya terdapat tutup
(klep) . Bentuk klep bervariasi penyelsaian lubang saku dapat divariasi dengan saku paspoal, kemudian klepnya diselipkan di lubang saku dan dijahit dibagian paspoal atas.

Rangkuman

Macam-macam saku dalam untuk jas antara lain : saku vest , saku paspoal , saku klep , dll.


Pilih salah satu jawaban yang tepat
1.Saku yang kelihatan seperti rompok berhadapan adalah
    a.      saku vest
    b.    saku paspoal
    c.    saku klep
2.Saku yang ada didada sebelah kiri adalah
    a.    saku vest
    b.    saku paspoal
    c.    saku klep
3.Saku yang kelihatannya seperti klep, tetapi menghadap keatas adalah saku:
    a.    saku vest
    b.    saku paspoal
    c.    saku klep

Kunci Jawaban

1.b
2.a
3.a



keywords: les,indonesia,private,obras,guru,sekolah,wanita,belajar,yogyakarta,usaha,jogja,kursus,terbaik,batik,kaos,kebaya,jahit,baju jahit,mesin jahit,konveksi,bordir,belajar menjahit,kursus menjahit  
Continue reading Saku
, , , , , , , , , , , , , , , , , , ,

Tehnik menjahit lipit pantas

Tehnik menjahit lipit pantas

les,indonesia,private,obras,guru,sekolah,wanita,belajar,yogyakarta,usaha,jogja,kursus,terbaik,batik,kaos,kebaya,jahit,baju jahit,mesin jahit,konveksi,bordir,belajar menjahit,kursus menjahit

- Pertengahan lipit pantas dilipat, disemat dengan jarum pentul
- Sebelum dijahit dijelujur dahulu sesuai tanda, kemudian dijahit
- Pada ujung lipit pantas diberi jahitan penguat / disetik ulang / back stick tepat pada setikan pertama  + 0.5 (3 ~ 4 setikan0 atau dimatikan dengan diikat 3x


Untuk bahan yang tebal, supaya hasilnya baik dan rata maka perlu ditipiskan, caranya

Gunting lipit pantas, kemudian dibuka, lalu setrika supaya pipih dan rata. Apabila kainnya mudah bertiras dapat ditutup dengan vliselyn

   

Apabila lipit pantas sempit (kecil)

Supaya hasilnya rata dan datar antara kiri dan kanan lipit pantas, perlu diberi tambahan kain serong yang dijahit bersama – sama waktu menjahit lipit pantas
Caranya :
*~ Sediakan kain serong lebar 3 sampai 4 cm, panjang + sepanjang lipit pantas + 3 cm, lipat jadi 2 memanjang
*~ Lajur serong diletakkan dibawahnya kemudian dijahit jadi satu tepat pada tanda lipatan
*~ Lajur serong dilipat kearah yang berlawanan dengan arah lipit pantas, kemudian digunting / diratakan, lalu dipress / dimampatkan dengan jalan disetrika
*~ Supaya tepi kupnad tidak membekas dibagian baik busana, maka waktu menyetrika dibagian bawah diatas kertas manila karton
*~ Apabila membekas disetrika dari bagian dalam (buruk) kain



Rangkuman

Untuk mendapatkan hasil yang baik, rata dan rapih pada jahitan lipit pantas, maka perlu memperhatikan :
•Tehnik menjahit lipit pantas yang benar
•Tehnik menjahit lipit pantas dengan jenis bahan
~ Untuk bahan yang tebal perlu digunting dan ditiskan
~ Untuk lipit pantas yang sempit / kecil perlu diberi tambahan lajur, untuk keseimbangan


1.Sebutkan guna jahitan penguat pada lipit pantas
2.Dimana letak jahitan penguat
3.Jelaskan tehnik menjahit untuk lipit pantas pada bahan yang tebal
4.Jelaskan tehnik menjahit untuk lipit pantas yang sempit

    Kunci jawaban

1.Supaya jahitan tidak mudah lepas / terbuka
2.Pada ujung – ujung lipit pantas
3.setelah dijahit digunting, dibuka dan ditipiskan kemudian dimampatkan / disetrika
4.Pada waktu menjahit lipit pantas dibawahnya diberi kain lajur, setelah itu lajur diarahkan kearah yang berlawanan dengan lipit pantas


keywords: les,indonesia,private,obras,guru,sekolah,wanita,belajar,yogyakarta,usaha,jogja,kursus,terbaik,batik,kaos,kebaya,jahit,baju jahit,mesin jahit,konveksi,bordir,belajar menjahit,kursus menjahit  
Continue reading Tehnik menjahit lipit pantas
, , , , , , , , , , , , , , , , , , ,

Memeriksa bagian – bagian dan kelengkapannya sesuai desain

Memeriksa bagian – bagian dan kelengkapannya sesuai desain

les,indonesia,private,obras,guru,sekolah,wanita,belajar,yogyakarta,usaha,jogja,kursus,terbaik,batik,kaos,kebaya,jahit,baju jahit,mesin jahit,konveksi,bordir,belajar menjahit,kursus menjahit


Bagian – bagian busana dari bahan utama terdiri dari :

1.Bagian badan muka 2x
2.Bagian badan belakang 2x
3.Bagian lengan luar 2x
4.Bagian lengan bawah / ketiak 2x
5.Bagian krah (TB lipatan) 1x
6.Bagian krah TB sambungan 2x (arah serong)
7.Bagian lapisan muka 2x
8.Saku /sesuai desain

Bagian – bagian busana bahan vuring terdiri dari :

1.Bagian badan muka 2x
2.Bagian badan belakang 2x
3.Bagian badan samping 2x
4.Bagian lengan luar 2x
5.Bagian lengan bawah 2x
6.bagian saku dalam
7.Klep bagian dalam

Rangkuman

1.Bagian – bagian busana dapat dikelompokkan sebagai berikut
2.Bagian – bagian busana bahan utama
3.Bagian – bagian busana vuring


1.Sebutkan bagian – bagian busana dari bahan utama
2.Sebutka bagian – bagian busana dari vuring
3.sebutkan bagian – bagian busana yang diberi interfacing

Kunci Jawaban

1.Badan muka, badan belakang, lengan atas, lengan bawah, krah / bagian atas dan bagian bawah, lapisan muka
2.Badan muka, badan belakang, lengan atas, lengan bawah
3.Lapisan muka, badan muka,punggung, krah, pelengkap bagian – bagian busana, kelepak bagian muka


Tehnik menjahit lipit pantas
- Pertengahan lipit pantas dilipat, disemat dengan jarum pentul
- Sebelum dijahit dijelujur dahulu sesuai tanda, kemudian dijahit
- Pada ujung lipit pantas diberi jahitan penguat / disetik ulang / back stick tepat pada setikan pertama  + 0.5 (3 ~ 4 setikan0 atau dimatikan dengan diikat 3x

Untuk bahan yang tebal, supaya hasilnya baik dan rata maka perlu ditipiskan, caranya

Gunting lipit pantas, kemudian dibuka, lalu setrika supaya pipih dan rata. Apabila kainnya mudah bertiras dapat ditutup dengan vliselyn

Apabila lipit pantas sempit (kecil)

Supaya hasilnya rata dan datar antara kiri dan kanan lipit pantas, perlu diberi tambahan kain serong yang dijahit bersama – sama waktu menjahit lipit pantas
Caranya :
*~ Sediakan kain serong lebar 3 sampai 4 cm, panjang + sepanjang lipit pantas + 3 cm, lipat jadi 2 memanjang
*~ Lajur serong diletakkan dibawahnya kemudian dijahit jadi satu tepat pada tanda lipatan
*~ Lajur serong dilipat kearah yang berlawanan dengan arah lipit pantas, kemudian digunting / diratakan, lalu dipress / dimampatkan dengan jalan disetrika
*~ Supaya tepi kupnad tidak membekas dibagian baik busana, maka waktu menyetrika dibagian bawah diatas kertas manila karton
*~ Apabila membekas disetrika dari bagian dalam (buruk) kain


Rangkuman

Untuk mendapatkan hasil yang baik, rata dan rapih pada jahitan lipit pantas, maka perlu memperhatikan :
•Tehnik menjahit lipit pantas yang benar
•Tehnik menjahit lipit pantas dengan jenis bahan
~Untuk bahan yang tebal perlu digunting dan ditiskan
~Untuk lipit pantas yang sempit / kecil perlu diberi tambahan lajur, untuk keseimbangan


1.Sebutkan guna jahitan penguat pada lipit pantas
2.Dimana letak jahitan penguat
3.Jelaskan tehnik menjahit untuk lipit pantas pada bahan yang tebal
4.Jelaskan tehnik menjahit untuk lipit pantas yang sempit
   
Kunci jawaban

1.Supaya jahitan tidak mudah lepas / terbuka
2.Pada ujung – ujung lipit pantas
3.setelah dijahit digunting, dibuka dan ditipiskan kemudian dimampatkan / disetrika
4.Pada waktu menjahit lipit pantas dibawahnya diberi kain lajur, setelah itu lajur diarahkan kearah yang berlawanan dengan lipit pantas

keywords: les,indonesia,private,obras,guru,sekolah,wanita,belajar,yogyakarta,usaha,jogja,kursus,terbaik,batik,kaos,kebaya,jahit,baju jahit,mesin jahit,konveksi,bordir,belajar menjahit,kursus menjahit  
Continue reading Memeriksa bagian – bagian dan kelengkapannya sesuai desain
, , , , , , , , , , , , , , , , , , ,

Desain menghias corak

Desain menghias corak

les,indonesia,private,obras,guru,sekolah,wanita,belajar,yogyakarta,usaha,jogja,kursus,terbaik,batik,kaos,kebaya,jahit,baju jahit,mesin jahit,konveksi,bordir,belajar menjahit,kursus menjahit

Merubah corak adalah suatu kegiatan merubah motif yang sudah ada pada bahan dengan menambahkan detil sulaman atau tusuk hias sehingga lebih indah.
Bahan yang digunakan adalah bahan motif berkotak, bergaris ataupun berbintik, polkadot dan lain sebagainya. Sulaman ini dapat diterapkan pada berbagai busana, busana anak, wanita, pria maupun lenan rumah tangga.
Syarat ragam  hias :

1.bahan yang digunakan bahan bermotif berkotak, bergaris ataupun berbintik, polkadot dan sebagainya
2.bentuk motif hiasan disesuaikan dengan corak kain dan tusuk yang digunakan
3.motif yang terjadi jangan karena menghias coraknya saja tapi benar-benar merubah bentuk corak yang ada
4.warna benang tidak perlu terlalu banyak, cukup 2 saja yang valuenya setingkat dengan warna cerah atau kombinasi monokromatis.

Langkah mendesain

1.rencanakan terlebih bahan bermotif yang akan dirubah coraknya.
2.siapkan gambar sesuai dengan motif yang ada
3.ubahlah motif dengan memberikan detail tusuk hias untuk menghasilkan corak yang baik dapat dicobakan terlebih dahulu pada bahan dengan menggunakan pencil
4.berikan warna pada bahan, pada waktu mengecat tusuk-tusuk hias pada corak gunakan kuas yang halus ataupun pena.

Membuat desain hiasan pada bahan busana

Dalam menghias busana dapat dilakukan pada busana yang belum dipotong. Bahan dapat dipilih yang bermotif ataupun polos. Sebelum kita membuat busana, ada beberapa pertimbangan yang dapat dijadikan pedoman
1.untuk jenis busana apa bahan tersebut
2.menggunakan pola sesuai bentuk tubuh
3.menentukan model busana dan letak hiasan
4.penempatan pola pada bahan
5.jenis sulaman yang akan diterapkan
6.jenis busana pada pemakaian kesempatan tertentu
7.memperhatikan kesesuaian motif hiasan pada bagian-bagian busana. Besarnya motif akan berbeda antara letak motif di dada dengan motif pada ujung lengan

Rangkuman

•Desain hiasan busana berhubungan erat dengan sulaman
•Untuk menghasilkan desain hiasan busana yang menarik ada beberapa hal yang dapat dijadikan bahan pertimbangan
•untuk siapa busana yang akan dibuat
-  berdasarkan jenis kelamin
-  usia
-  bentuk tubuh
•jenis busana yang akan dihias
•tekstur bahan
•warna bahan
•penerapan tusuk hias
•letak hiasan
•Jenis-jenis hiasan/sulaman yang lazim diterapkan untuk hiasan pada busana adalah

1.  golongan sulaman putih

-  sulaman inggris
-  sulaman richelieu
-  sulaman bayangan

2.  golongan sulaman warna

Jawablah secara singkat dan jelas pertanyaan berikut ini.

1.Dasar pertimbangan apa saja yang dapat dijadikan pedoman pembuatan desain hiasan busana. Sebutkan !
2.Bagaimanakah cara mengetahui tekstur bahan ?
3.Jelaskan yang dimaksud dengan :
a.sulaman inggris
b.sulaman richelieu
c.sulaman aplikasi
d.sulaman melekatkan benang
e.sulaman menghias corak
4.Tuliskan syarat ragam hias untuk sulaman aplikasi
5.Langkah apa sajakah yang harus dilakukan untuk mendisain sulaman melekatkan benang



Kunci Jawaban

1.Dasar pertimbangan sebelum mendesain hiasan
a.untuk siapa busana yang akan dibuat
b.jenis busana yang akan dihias
c.tekstur bahan
d.warna bahan
e.penerapan tusuk hias
f.letak hiasan

2Meraba untuk mengetahui kasar dan halusnya serat kaku atau tidaknya suatu bahan
Melihat untuk mengetahui licin, kusam, tebal tipisnya bahan

3   
a.Sulaman inggris adalah sulaman yang dikerjakan pada bahan dengan memberi penyelesaian berbentuk lubang-lubang
b.Sulaman richelieu sulaman terbuka memiliki lubang-lubang dengan rentangan benang yang disebut brides
c.Sulaman aplikasi adalah teknik menghias yang menggunakan perca kain atau bahan lain yang memiliki bentuk tertentu dan dilekatkan dengan tusuk hias
d.Sulaman melekatkan benang adalah menghias dengan menggunakan benang besar dan dilekatkan menggunakan benang lebih halus dengan tusuk hias ( lilit )
e.Sulaman menghias corak adalah kegiatan merubah motif yang sudah ada pada bahan dengan menambahkan detail sulaman atau tusuk hias sehingga lebih indah

4Syarat ragam hias sulaman aplikasi

a.Ragam hias jangan terlalu kecil
b.Hindari bentuk ragam yang runcing agar memudahkan pada pengerjaan
c.Motif dapat diambil dari alam, benda, geometri atau tokoh-tokoh animasi dalam film kartun kombinasi warna menarik penyelesaian ragam dengan menerapkan tusuk feston atau pipih
d.Motif yang lain dapat diselesaikan dengan teknik tusuk yang berbeda

5Langkah-langkah mendesain sulaman fantasi

a.gambar motif sesuaikan dengan tempat yang akan dihias
b.Memberikan warna dasar dengan menggunakan warna transparan
c.Mewarnai motif dengan kuas yang agak kecil sesuai besar benang yang direncanakan
d.Menyelesaikan gambar tusuk hias dengan pena atau kuas kecil, pada motif hiasan yang melengkung, tusuk hiasnya diletakkan dengan jarak yang agak rapat  tidak boleh lebih dari 1 cm
e.Rapikan gambar


keywords : les,indonesia,private,obras,guru,sekolah,wanita,belajar,yogyakarta,usaha,jogja,kursus,terbaik,batik,kaos,kebaya,jahit,baju jahit,mesin jahit,konveksi,bordir,belajar menjahit,kursus menjahit  
Continue reading Desain menghias corak
, , , , , , , , , , , , , , , , , , ,

Desain hiasan terawang asyur

Desain hiasan terawang asyur

les,indonesia,private,obras,guru,sekolah,wanita,belajar,yogyakarta,usaha,jogja,kursus,terbaik,batik,kaos,kebaya,jahit,baju jahit,mesin jahit,konveksi,bordir,belajar menjahit,kursus menjahit

Adalah hiasan yang berbentuk lubang bentuk kotak yang terjadi karena pencabutan benang pakan dan lungsin di tempat tertentu dalam jumlah yang sama. Rentangan benang lungsin atau pakan yang tertinggal dibalut dengan tusuk asyur, lubang-lubangnya menjadi tempat membuat ragam dengan cara mengisi tusuk point d’spirit atau point de reprise.
Di Indonesia, di daerah Sumatra Barat dan Gorontalo terkenal dengan sulaman ini. Bahan yang digunakan adalah bahan yang mudah dicabut seratnya.

Di Indonesia, di daerah Sumatra Barat dan Gorontalo terkenal dengan sulaman ini. Bahan yang digunakan adalah bahan yang mudah dicabut seratnya.

Syarat ragam hias

1.Motif hiasan berbentuk geometris
2.Jenis motif hiasan serupa dengan tusuk silang
3.Dasar motif hiasan berupa lubang-lubang kecil
4.Motif terjadi karena pengisian lubang-lubang dengan tusuk-tusuk d’spirit atau point de repreise, tepi lubang diselesaikan dengan feston
5.Dapat diselesaikan dengan berbagai warna atau sewarna bahan

Langkah-langkah mendesain

1.Desain digambar pada kertas berkotak yang kotaknya disesuaikan dengan halusnya kain dan jumlah benang yang akan dicabut       ( dapat menggunakan kertas millimeter )
2.Gambarlah lubang yang akan diberi motif 3 x 3 milimeter
3.Buatlah motif desain
4.Berikan warna dasar
5.Penyelesaian hiasan seperti kita menyelesaikan sulaman riselie


Desain sulaman pita / bordir pita

Sulaman pita adalah sulaman yang penyelesaian hiasannya dengan menggunakan pita sebagai pengganti benang hias. Sulaman ini sangatlah menarik. Pita yang sering digunakan adalah pita satin atau pita Jepang yang berbentuk transparan dan lentur tekturnya.
Sangat sesuai diterapkan pada busana-busana wanita untuk kesempatan pesta. Sulaman ini tidak jauh berbeda dengan sulaman fantasi.


Syarat ragam

1.bentuk ragam hias biasanya sederhana, harus memperhatikan besarnya pita yang akan digunakan.
2.jarak ragam hias yang satu dengan yang lain harus diperhitungkan, biasanya berupa motif alam ( bunga )
3.penyelesaian motif hiasan dapat menerapkan tehnik tusuk yang ada
4.dapat diterapkan berbagai warna pita.

Langkah-langkah mendesain

1.tentukan letak hiasan yang akan dibuat
2.rencanakan besarnya pita yang akan digunakan
3.buatlah motif hiasan, ingat jarak motif
4.penyelesaian pewarnaan sama dengan sulaman fantasi hanya saja motif hiasan diselesaikan berupa helai-helai pita hias
5.pada ujung pita berikan siluet berupa lipatan-lipatan pita
6.jika pita terbuat dari bahan tipis, pewarnaan menggunakan campuran warna yang encer saja sehingga kesan transparan dapat dicapai
7.selesaikan bagian lain dengan tusuk yang lain.

keywords : les,indonesia,private,obras,guru,sekolah,wanita,belajar,yogyakarta,usaha,jogja,kursus,terbaik,batik,kaos,kebaya,jahit,baju jahit,mesin jahit,konveksi,bordir,belajar menjahit,kursus menjahit  
Continue reading Desain hiasan terawang asyur
, , , , , , , , , , , , , , , , , , ,

Sulaman melekatkan benang

Sulaman melekatkan benang  

les,indonesia,private,obras,guru,sekolah,wanita,belajar,yogyakarta,usaha,jogja,kursus,terbaik,batik,kaos,kebaya,jahit,baju jahit,mesin jahit,konveksi,bordir,belajar menjahit,kursus menjahit

Adalah menghias dengan menggunakan benang besar dan dilekatkan pada kain dengan menggunakan benang lebih halus dengan tusuk hias. Benang pelekat hendaknya kontras dengan warna bahannya supaya hiasan tersebut menonjol. Sulaman itu dapat diterapkan pada kain polos maupun kain yang memiliki motif teratur ( berkotak, berbintik dan bergaris )

Syarat ragam hias

1.motif / ragam hias untuk tehnik ini tidak boleh putus
2.motif / ragam dapat dibuat dengan bentuk renggaan benda atau alam
3.untuk membentuk motif hiasan dapat dipergunakan benang tebal atau rangkap dan dapat diterapkan kombinasi warna
4.penyelesaian motif / hiasan dengan menggunakan tusuk lilit

Langkah-langkah mendesain

1.gambar motif sesuaikan dengan tempat yang akan dihias
2.memberikan warna dasar dengan menggunakan warna yang transparan ( jika dengan cat air gunakan encer saja )
3.mewarnai motif dengan dengan kuas yang agak kecil sesuai besar benang yang direncanakan
4.menyelesaikan gambar tusuk hias dengan pena atau kuas kecil, pada motif hiasan yang melengkung, tusuk hiasnya diletakkan dengan jarak yang agak rapat lurus. Jarak tusuk hias dapat lebih jauh atau jarang, tidak boleh lebih dari 1 centimeter
5.rapikan gambar.

Sulaman dengan tusuk silang

Adalah sulaman yang penyelesaian hiasannya menggunakan tusuk silang. Ini dapat dilakukan pada bahan berupa kain bagi atau dengan membuat tanda pada bahan polos.

Syarat ragam hias

1.Motif hiasan dapat berupa gambar alam, benda, tokoh animasi dan sebagainya
2.Motif gambar yang diambil / direncanakan dibuat kotak-kotak kecil untuk membentuk tusuk silang
3.Tentukan warna pada kertas motif
4.Jika tusuk silang dikerjakan pada kain bagi dapat menggunakan petunjuk motif

Langkah kerja

1.menentukan benda yang akan dihias
2.mengamati jenis kain untuk menentukan besar kotak yang disesuaikan dengan busana yang akan dihias
3.membuat motif pada kertas berkotak atau kertas millimeter
4.mengubah motif dalam bentuk geometris ( kotak ) dan menempatkan warna dan kodenya
5.memindahkan motif yang berbentuk geometris beserta kotak-kotaknya pada kertas gambar tipis
6.melembabkan kertas gambar
7.memberikan warna dasar
8.menyelesaikan gambar dengan memberikan warna pada tiap-tiap silang sesuai warna yang dipilih. Tunjukkan sebagian gambar kerja dengan tusuk silang dapat digunakan pena, sisanya dioles dengan kuas kecil
9.rapikan gambar, biarkan garis kotak seperti semula

keywords : les,indonesia,private,obras,guru,sekolah,wanita,belajar,yogyakarta,usaha,jogja,kursus,terbaik,batik,kaos,kebaya,jahit,baju jahit,mesin jahit,konveksi,bordir,belajar menjahit,kursus menjahit  
Continue reading Sulaman melekatkan benang
, , , , , , , , , , , , , , , , , , ,

Sulaman bebas

Sulaman bebas

les,indonesia,private,obras,guru,sekolah,wanita,belajar,yogyakarta,usaha,jogja,kursus,terbaik,batik,kaos,kebaya,jahit,baju jahit,mesin jahit,konveksi,bordir,belajar menjahit,kursus menjahit

Sulaman bebas adalah sulaman yang dikerjakan menurut kreasi masing-masing orang. Bebas menerapkan berbagai tusuk dan jenis hiasan.

Syarat ragam hias

1.Ragam hias bebas sesuai keinginan kita tetapi tetap harus menerapkan prinsip-prinsip desain.
2.Dapat menggunakan berbagai jenis tusuk hias, bermacam-macam benang, berbagai kombinasi warna tapi hendaknya tetap memperhatikan keharmonisan agar menarik.

Langkah-langkah mendesain

Langkah mendesain sulaman bebas sama dengan penyelesaian sulaman fantasi, bedanya sulaman bebas lebih banyak menerapkan
tehnik tusuk dan warna.

Sulaman aplikasi

Aplikasi adalah teknik menghias kain yang menggunakan perca kain atau bahan lain yang memiliki bentuk tertentu dan dilekatkan dengan tusuk hias. Keindahan dari teknik ini terletak pada komposisi bentuk dan warna perca bahan.

Syarat  ragam hias

1.ragam jangan terlalu kecil
2.hindari bentuk ragam yang runcing untuk memudahkan pada pengerjaan
3.motif dapat diambil dari alam, benda, geometri atau tokoh animasi pada film kartun
d.kombinasi warna menarik
e.penyelesaian ragam dengan menggunakan tusuk feston atau pipih
f.motif yang lain dapat diselesaikan dengan teknik tusuk yang berbeda misal, tusuk tangkai, tusuk rantai.

Langkah-langkah mendesain

1.Tentukan letak motif hiasan yang akan dibuat
2.Buatlah desain motif hiasan pada kertas gambar
3.Lembabkan kertas gambar dengan cara mengoleskan air secara tipis pada area gambar yang akan diwarnai
4.Warnai bagian motif sesuai dengan warna yang dikehendaki dengan cat warna sedikit kental
5.Tebalkan tepi ragam dengan warna yang lebih tua dari warna diatas, berikan efek penyelesaian tusuk hias ( feston )
6.Jika diperlukan, tambahkan garis atau detail gambar
Contoh : tulang daun, benang sari, detail hiasan
7.Rapikan gambar

keywords : les,indonesia,private,obras,guru,sekolah,wanita,belajar,yogyakarta,usaha,jogja,kursus,terbaik,batik,kaos,kebaya,jahit,baju jahit,mesin jahit,konveksi,bordir,belajar menjahit,kursus menjahit  
Continue reading Sulaman bebas
, , , , , , , , , , , , , , , , , , ,

Sulaman Richelieu

Sulaman Richelieu

les,indonesia,private,obras,guru,sekolah,wanita,belajar,yogyakarta,usaha,jogja,kursus,terbaik,batik,kaos,kebaya,jahit,baju jahit,mesin jahit,konveksi,bordir,belajar menjahit,kursus menjahit

Sulaman richelieu adalah sulaman terbuka yang memiliki lubang-lubang dengan rentangan benang yang di feston ( brides )

Syarat ragam hias:

1)motif sulaman richelieu lebih besar dari sulaman Inggris sehingga lubang yang terjadi pada motif agak lebih besar. Dapat diambil dari motif-motif alam atau renggaan, biasanya berbentuk panjang
2)antara batas motif pada lubang memiliki rentangan benang yang difeston disebut brides. Brides ini akan menambah kuatnya penyelesaian sulaman
3)dalam satu lubang ragam hias dapat digunakan beberapa rentangan benang ( brides )
4)di sekeliling lubang motif terdapat hiasan yang membingkai diselesaikan dengan tusuk feston dan kaki feston menghadap ke dalam, sedangkan tepi lubang diselesaikan dengan kepala feston menghadap ke lubang
5)penyelesaian motif yang lain dapat menerapkan tusuk hias yang lain
6)perhatikan jarak motif agar tidak terjadi tumpang tindih dalam penyelesaian.


Langkah-langkah mendesain sulaman richelieu

1)tentukan bagian busana yang akan kita hias, misal : saku, dada, leher atau untuk menentukan besarnya motif yang akan dibuat.
2)buatlah rancangan pada kertas gambar
3)apabila benda yang akan dikerjakan berwarna, kertas gambar diberi warna dasar sesuai bahan busana, tidak perlu warna dasar jika sulaman dibuat dari bahan berwarna putih.
4)bagian yang berlubang ditutup dengan warna yang valuenya lebih rendah atau lebih tua dari warna dasar, jika bahan putih cukup dengan warna hitam.
5)pinggiran ragam dan brides diberi 2 garis dengan warna yang valuenya lebih tinggi / rendah dari value lubang.
6)garis-garis yang terdapat pada motif ditebalkan dengan warna yang sama dengan tepi motif.

Sulaman Bayangan

Sulaman yang penyelesaiannya dari bagian buruk bahan yang memiliki efek membayang pada bagian baik, karena dikerjakan pada bahan yang tembus pandang atau transparan.
Bahan yang biasa digunakan adalah foal, paris, sifon, kain kaca, taffeta dan sebagainya.

Syarat ragam hias
1.bentuk dan motif jangan terlalu lebar, lebih bagus motif-motif yang memanjang
2.garis kedua tepi ragam jangan terlalu berbeda dengan pinggirnya
3.penyelesaian motif menggunakan tusuk bayangan atau tusuk flanel jika bagian bawah buruk, tusuk tangkai jika dari bagian yang baik
4.penyelesaian motif lain / garis-garis dengan tusuk tikam jejak

Langkah kerja mendesain

1.buatlah desain gambar yang sesuai dengan bagian busana yang akan dihias
2.tentukan penyelesaian apakah dari bagian baik atau bagian buruk
3.hilangkan garis-garis yang tidak perlu
4.lembarkan kertas
5.berikan warna dasar sesuai bahan ( pergunakan larutan encer )
6.ragam ditutup dengan warna yang valuenya lebih rendah atau lebih tua dari warna dasar. Beri efek flanel berupa garis-garis silang
7.tepi ragam diulangi lagi dengan pena / dengan value yang lebih rendah atau lebih tua
8.merapikan pekerjaan

d) Sulaman Fantasi

Sulaman fantasi adalah sulaman yang mempergunakan bermacam-macam tusuk hias ( ± 3 macam ) dan berbagai macam benang. Keindahan sulaman ini terletak pada penggunaan tusuk hias  yang bervariasi dan kombinasi warna benang yang harmonis.

Syarat ragam hias
1.motif hiasan sangat beragam, motif-motif alam sangatlah menarik, misal: motif flora, fauna dengan bentuk-bentuk yang natural
2.penyelesaian dapat menerapkan berbagai macam tusuk hias (± 3 macam ) misal : tusuk pipih, tusuk feston, tusuk flanel, tusuk tangkai
3.menggunakan berbagai macam benang dan sifat benang yang berbeda.

Langkah-langkah mendesain
1.tentukan bagian busana yang akan dihias
2.merencanakan warna benang yang akan digunakan
3.merencanakan penerapan tusuk hias
4.mendesain motif pada kertas tipis
5.memindahkan motif pada buku gambar
6.melembabkan kertas gambar dengan mengoleskan air secara tipis
7.memberikan warna dasar sesuai bahan
8.memberikan warna tiap motif dengan warna yang telah direncanakan.
9.menyelesaikan gambar dengan tehnik tusuk yang direncanakan.
10.garis-garis motif diselesaikan menggunakan warna dengan value yang lebih tua dari warna motif atau diulang kembali dengan warna yang sama.
11.rapikan gambar.


keywords : les,indonesia,private,obras,guru,sekolah,wanita,belajar,yogyakarta,usaha,jogja,kursus,terbaik,batik,kaos,kebaya,jahit,baju jahit,mesin jahit,konveksi,bordir,belajar menjahit,kursus menjahit  
Continue reading Sulaman Richelieu
, , , , , , , , , , , , , , , , , , ,

Jenis-jenis hiasan busana

Jenis-jenis hiasan busana

les,indonesia,private,obras,guru,sekolah,wanita,belajar,yogyakarta,usaha,jogja,kursus,terbaik,batik,kaos,kebaya,jahit,baju jahit,mesin jahit,konveksi,bordir,belajar menjahit,kursus menjahit

Hiasan-hiasan yang lazim diterapkan untuk hiasan pada busana adalah :

a.Golongan sulaman putih

1)sulaman Inggris
2)sulaman richelieu
3)sulaman bayangan

b.Golongan sulaman berwarna

1)sulaman fantasi
2)sulaman bebas
3)sulaman aplikasi
4)sulaman melekatkan benang
5)sulaman dengan tusuk silangsulaman terawang
6)sulaman merubah corak
7)sulaman dengan bahan pita
Untuk mendesain  berbagai macam jenis hiasan tersebut kita akan mempelajari syarat-syarat ragam hias dan tehnik menyelesaikan desainnya lebih jauh.

a.Sulaman Inggris

Adalah sulaman yang dikerjakan pada bahan dengan memberikan penyelesaian berbentuk lubang-lubang.

Syarat ragam hias :

1)sulaman Inggris memiliki bentuk ragam/motif tertentu, berbentuk bulat, bulat panjang atau berbentuk titik-titik airmata, jangan terlalu lebar karena akan dibuat lubang. Motif sulaman Inggris dapat pula berupa ringgit-rinngitan untuk hiasan tepi

2)Jarak antara motif yang satu dengan yang lain harus diperhatikan  agar tidak tumpang tindih dalam penyelesaiannya

3)warna benang yang digunakan biasanya sewarna bahan ataupun setingkat lebih muda atau lebih tua

4)motif lain, dapat diselesaikan dengan menerapkan tusuk pipih atau tusuk rantai

Langkah kerja mendesain Sulaman Inggris:

1)tentukan bagian yang akan dihias
2)jika menggunakan cat air, basahi area gambar dengan air, gunakan kuas besar atau kapas tipis-tipis saja.
3)berikan warna dasar jika busana yang dihias dibuat dari bahan berwarna, apabila bahan berwarna putih maka tidak diperlukan
4.bagian yang berlubang di tutup dengan warna yang valuenya lebih rendah atau lebih tinggi dari warna dasar, untuk bahan putih gunakan warna hitam
5.pinggiran lubang digaris dengan warna yang valuenya lebih rendah atau lebih tinggi dari warna lubang
6.selesaikan motif dengan efek tusuk feston
7.jika menghendaki warna dengan tinta cina motif lubang ditutup dengan warna hitam, demikian pula warna feston dan garis motif

keywords : les,indonesia,private,obras,guru,sekolah,wanita,belajar,yogyakarta,usaha,jogja,kursus,terbaik,batik,kaos,kebaya,jahit,baju jahit,mesin jahit,konveksi,bordir,belajar menjahit,kursus menjahit  
Continue reading Jenis-jenis hiasan busana
, , , , , , , , , , , , , , , , , , ,

Tehnik Hiasan

Tehnik Hiasan

les,indonesia,private,obras,guru,sekolah,wanita,belajar,yogyakarta,usaha,jogja,kursus,terbaik,batik,kaos,kebaya,jahit,baju jahit,mesin jahit,konveksi,bordir,belajar menjahit,kursus menjahit

Kita mengenal berbagai macam tehnik hiasan yang erat kaitannya dengan sulaman. Dari berbagai macam jenis hiasan ( sulaman ) tidak semua dapat diterapkan dalam menghias busana karena menyangkut berbagai segi.
Untuk menghasilkan suatu desain hiasan busana yang indah dan menarik, ada hal yang dapat kita jadikan pertimbangan, diantaranya :

Untuk siapa busana yang kita buat

a.Berdasar jenis kelamin : pria dan wanita
Desain hiasan pada busana pria lebih sederhana, baik bentuk, warna maupun bahan dibandingkan desain hiasan pada busana wanita.

b.Usia : anak, remaja, dewasa
Hiasan yang diterapkan pada masing-masing usia akan berbeda. Desain hiasan untuk anak-anak dan remaja pilihan motif akan lebih beragam. Lebih banyak diambil dari motif alam, flora fauna, geometri atau diambil dari gambar tokoh animasi misal : Winnie the Pooh, Mickey Mouse, Spiderman, Cinderella dan lain-lain.
Salah satu tujuan dari motif hiasan yang diterapkan untuk busana anak adalah meningkatkan daya pikir anak.
Begitu pula warna lebih mengarah pada warna-warna yang memberikan kesan ceria. Pada usia dewasa hiasan mengarah pada pilihan motif stilasi, dekoratif dari alam atau benda yang memberikan kesan kestabilan dan ketenangan. Begitu pula pada penggunaan warna.

c.Bentuk tubuh
Bentuk tubuh erat kaitannya dengan bidang yang akan dihias. Penerapan ragam hias untuk bentuk tubuh gemuk akan berbeda dengan tubuh kurus, demikian pula bentuk tubuh tinggi ataupun pendek akan berbeda pada penggunaan efek garis motifnya. Sehingga tujuan membuat hiasan untuk memperindah busana akan tercapai.

Jenis busana yang akan dihias
a.Busana rumah
b.Busana rekreasi / bepergian / bermain
c.Busana pesta
d.Busana kerja
e.Busana Olah raga

Tekstur bahan

Tebal tipisnya bahan, permukaan bahan ( licin, kilau dan kusam ) sangat mempengaruhi desain hiasan yang akan dipilih dan tehnik penyelesaian hiasan itu sendiri misal : bahan sifon sesuai bila menggunakan sulaman bayangan.

Warna bahan

Pengaruh warna sangat dominan dalam menentukan keindahan busana dengan melihat warna bahan kita dapat menentukan kombinasi warna hiasan.

Penerapan tusuk hias

Pemilihan tusuk hias yang akan digunakan pada penyelesaian busana berkaitan erat dengan jenis hiasan yang akan kita pilih. Misal; untuk tusuk feston diterapkan pada sulaman aplikasi, tusuk rantai pada sulaman fantasi. Hal inilah yang akan kita pelajari lebih jauh.

Letak hiasan

Letak hiasan akan sangat menentukan besar kecilnya motif ataupun bentuk dari motif hiasan.
Letak hiasan yang lazim diterapkan pada busana adalah pada :
a.bagian dada
b.bagian sisi badan
c.bagian saku
d.bagian tepi busana
e.bagian kerah
f.bagian pinggang
g.bagian lengan
h.bagian rok
i.bagian ujung gaun
j.bagian ujung celana panjang

keywords : les,indonesia,private,obras,guru,sekolah,wanita,belajar,yogyakarta,usaha,jogja,kursus,terbaik,batik,kaos,kebaya,jahit,baju jahit,mesin jahit,konveksi,bordir,belajar menjahit,kursus menjahit  
Continue reading Tehnik Hiasan
, , , , , , , , , , , , , , , , , , ,

Langkah-Langkah Pembuatan Pola Hiasan Busana

Langkah-Langkah Pembuatan Pola Hiasan Busana

les,indonesia,private,obras,guru,sekolah,wanita,belajar,yogyakarta,usaha,jogja,kursus,terbaik,batik,kaos,kebaya,jahit,baju jahit,mesin jahit,konveksi,bordir,belajar menjahit,kursus menjahit

Langkah  membuat pola hiasan busana adalah sebagai berikut :

1.menentukan pola konstruksi dan motif dasar hiasan busana
  menentukan letak hiasan
2.membuat bingkai hiasan sesuai dengan bidang hias
3.mengisi bingkai dengan  pola dasar hiasan
4.melengkapi hiasan dengan pola hiasan tambahan
5.rapikan gambar

 Rangkuman

1.Untuk membuat suatu pola hiasan dapat dilakukan dengan 3 cara yaitu:
•Meniru bentuk aslinya
•Menstilasi
•Merengga

2.Faktor-faktor yang mempengaruhi pola hiasan yaitu :
•Letak hias
•Bentuk hiasan
•Ukuran hiasan

3.Pola hiasan menurut bidang yang dihias dapat dikelompokkan menjadi 4 macam yaitu :
•Hiasanbatas/pinggiran
•Hiasan sudut
•Hiasan  pusat
•Hiasan berserak


4.Menurud bentuknya hiasan batas /pinggiran dapat dibedakan menjadi 6 macam yaitu :
•Pinggiran simetris
•Pinggiran bergantung
•Pinggiran tegak
•Pinggiran berjalan
•Pinggiran memanjat
•Pinggiran menurun

a.Sebutkan 3 cara yang dapat dilakukan untuk membuat pola hiasan. Jelaskan !
b.Sebutkan bentuk hiasan batas/pinggiran. Jelaskan !

 Kunci jawaban

a.Ada 3 cara yang dapat dilakukan  untuk membuat suatu pola hiasan yang meliputi :
1.Meniru bentuk aslinya
adalah membuat suatu pola hiasan sesuai bentuk aslinya.

2.Menstilasi
adalah suatu cara membuat pola hiasan dengan cara mengambil unsur dari suatu obyek (benda) yang selanjutnya kita tambah dengan unsur-unsur lain sesuai yang kita kehendaki yang hasilnya berupa bentuk baru.

3.Merengga
adalah suatu cara membuat pola hiasan dengan cara mengambil unsur dari suatu obyek (benda) yang selanjutnya kita tambah dengan unsur-unsur lain sesuai yang kita kehendaki yang hasilnya berupa bentuk baru.

b.Hiasan batas /pinggiran dapat dibedakan menjadi 6 macam yaitu :
•pinggiran simetris
adalah hiasan pinggiran yang bagian atas dan bawah serta bagian kiri dan kanan sama

•pinggiran bergantung
adalah hiasan pinggiran yang bagian atasnya lebat dan bagian bawahnya makin jarang dan makin muda warnanya serta makin kecil-kecil motifnya

•pinggiran tegak
adalah hiasan pinggiran yang bagian bawahnya lebat dan bagian atasnya makin jarang dan makin muda  warnanya serta semakin kecil-kecil motifnya

•pinggiran berjalan
adalah hiasan pinggiran yang motif-motifnya terletak condong/miring berjalan kekiri atau kekanan

•pinggiran memanjat
adalah hiasan pinggiran yang motif-motifnya terletak condong/miring berjalan kekiri atau kekanan

•pinggiran menurun
adalah hiasan pinggiran yang motif-motifnya seolah-olah menurun atau merambat kebawah

keywords : les,indonesia,private,obras,guru,sekolah,wanita,belajar,yogyakarta,usaha,jogja,kursus,terbaik,batik,kaos,kebaya,jahit,baju jahit,mesin jahit,konveksi,bordir,belajar menjahit,kursus menjahit  
Continue reading Langkah-Langkah Pembuatan Pola Hiasan Busana
, , , , , , , , , , , , , , , , , , ,

Pola Hiasan Batas

Pola Hiasan Batas

les,indonesia,private,obras,guru,sekolah,wanita,belajar,yogyakarta,usaha,jogja,kursus,terbaik,batik,kaos,kebaya,jahit,baju jahit,mesin jahit,konveksi,bordir,belajar menjahit,kursus menjahit


Pola hiasan batas/pinggiran terdiri :
1.pinggiran simetris
2.pinggiran bergantung
3.pinggiran tegak
4.pinggiran berjalan
5.pinggiran memanjat
6.pinggiran menurun

Penjelasan :

1.Pinggiran simetris

Pinggiran simetris adalah hiasan pinggiran yang bagian atas dan bawah serta bagian kiri dan kanan sama.

2.Pinggiran  bergantung

Pinggiran bergantung adalah hiasan pinggiran yang bagian atasnya lebat dan bagian bawahnya makin jarang dan makin muda warnanya serta makin kecil-kecil motifnya.

3.Pinggiran tegak

Pinggiran tegak adalah hiasan pinggiran yang bagian bawahnya lebat dan bagian atasnya makin jarang dan makin muda  warnanya serta semakin kecil-kecil motifnya.

4.Pinggiran berjalan

Pinggiran berjalan adalah hiasan pinggiran yang motif-motifnya terletak condong / miring berjalan kekiri atau kekanan.

5 pinggiran memanjat

Pinggiran memanjat adalah hiasan pinggiran yang motif-motifnya seolah-olah naik atau mamanjat menuju keatas.

6.pinggiran menurun

Pinggiran menurun adalah hiasan pinggiran yang motif-motifnya seolah-olah menurun atau merambat kebawah.

keywords : les,indonesia,private,obras,guru,sekolah,wanita,belajar,yogyakarta,usaha,jogja,kursus,terbaik,batik,kaos,kebaya,jahit,baju jahit,mesin jahit,konveksi,bordir,belajar menjahit,kursus menjahit  
Continue reading Pola Hiasan Batas
, , , , , , , , , , , , , , , , , , ,

Pola Hiasan Pada Busana

Pola Hiasan Pada Busana

les,indonesia,private,obras,guru,sekolah,wanita,belajar,yogyakarta,usaha,jogja,kursus,terbaik,batik,kaos,kebaya,jahit,baju jahit,mesin jahit,konveksi,bordir,belajar menjahit,kursus menjahit

Pola hiasan sering disebut juga motif hiasan yaitu suatu gambar yang berupa susunan garis sesuai dengan pola konstruksi busana sebagai proses awal dalam pengerjaan suatu hiasan pada busana.
Ada 3 cara yang dapat dilakukan  untuk membuat suatu pola hiasan yang meliputi:

1.meniru bentuk aslinya
2.menstilasi
3.merengga

Penjelasan :

1.Meniru bentuk aslinya

Cara ini banyak digunakan oleh pelukis dalam membuat karyanya. Berkaitan dengan membuat pola desain hiasan, cara ini merupakan cara yang praktis sehingga hasilnya sesuai dengan bentuk asli (sesungguhnya).

2.Menstilasi

Menstilasi adalah suatu cara membuat pola hiasan dengan cara mengambil unsur dari bentuk asli yang digunakan sebagai obyek menjadi bentuk hiasan  dekoratif.

3. Merengga

Merengga adalah suatu cara membuat pola hiasan dengan cara mengambil unsur dari suatu obyek (benda) yang selanjutnya kita tambah dengan unsur-unsur lain sesuai yang kita kehendaki yang hasilnya berupa bentuk baru.

2 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pola Hiasan

Berkaitan dengan pembuatan pola hiasan pada busana , ada beberapa factor yang harus diperhatikan sebelum mengerjakannya. Faktor-faktor tersebut  yaitu :
1.letak bidang hias
2.bentuk hiasan
3.ukuran hiasan

Penjelasan :

1.Letak bidang hias

Letak bidang hias adalah tempat dimana pola hiasan pada busana akan diterapkan. Letak bidang hias pada suatu busana dapat mempengaruhi suatu pola hiasan yang dibuat. Pengaruh tersebut berkaitan dengan ukuran motif dan keluwesan dalam mengembangkan motif.
Secara garis besar pola hiasan menurut bidang yang dihias dapat dibedakan kedalam 4 macam yaitu :
a.Pola hiasan batas/pinggiran
b.Pola hiasan sudut
c.Pola hiasan pusat
d.Pola hiasan berserak

a.Pola hiasan batas/pinggiran

Hiasan batas disebut juga hiasan pinggiran (hiasan tepi) yaitu suatu pola hiasan pada busana yang digunakan sebagai pembatas pada tepi suatu busana. Sebagai contoh hiasan tepi pada bagian leher gaun wanita.
Pola hiasan batas/pinggiran pada busana biasanya berupa motif yang diulang, memiliki arah kekiri, kekanan, keatas,maupun kebawah, yang dapat dilakukan sesuai pola konstruksi busana yang dibuat. Dalam perkembangannya motif hiasan batas pada busana dapat berupa rangkaian motif lain yang memiliki keserasian  dengan motif pada bagian pusat. Hiasan pinggiran dapat digunakan sebagai pengganti kelim.

keywords : les,indonesia,private,obras,guru,sekolah,wanita,belajar,yogyakarta,usaha,jogja,kursus,terbaik,batik,kaos,kebaya,jahit,baju jahit,mesin jahit,konveksi,bordir,belajar menjahit,kursus menjahit  
Continue reading Pola Hiasan Pada Busana
, , , , , , , , , , , , , , , , , , ,

Aksen

Aksen

les,indonesia,private,obras,guru,sekolah,wanita,belajar,yogyakarta,usaha,jogja,kursus,terbaik,batik,kaos,kebaya,jahit,baju jahit,mesin jahit,konveksi,bordir,belajar menjahit,kursus menjahit

Aksen dapat disebut juga pusat perhatian emphasis atau center of interest.
Aksen merupakan pusat perhatian dalam satu susunan yang utuh
Aksen dapat diperoleh lewat pnggunaan warna, motif, garis, hiasan maupun ukuran yang kontras. Penempatan aksen hiasan pada busana sangatlah perlu agar busana memiliki daya tarik tersendiri, dalam satu busana cukup satu point interest saja.
Aksen pada busana dapat digunakan untuk menyiasati kekurangan dari si pemakai.
contoh :
   
-untuk leher yang pendek pindahkan pusat perhatian dengan menempatkan motif hiasan pada tengah muka blus.
-untuk bentuk tubuh besar pada bagian atas tempatkan pusat perhatian pada ujung gaun.

Rangkuman

1.Pengertian desain hiasan busana adalah suatu rancangan gambar yang akan diwujudkan dengan tujuan untuk memperindah suatu penampilan busana dengan menerapkan tehnik sulaman.

2.Prinsip-prinsip disain ada 5 macam yaitu :

a.Harmoni

•harmoni garis dan bentuk
•harmoni dalam ukuran
•harmoni dalam tekstur
•harmoni dalam ide
•harmoni dalam warna

Harmoni dalam warna dibagi lagi dalam beberapa kelompok :
1.Menurut kelompok warna
•warna primer
•warna sekunder
•warna tersier
•warna kuarter

2.Menurut sifat dan pengaruhnya
•perasaan
•daya tarik
•besar kecilnya ukuran
•jarak

3.Menurut kombinasinya
•kombinasi warna bersesuaian
•kombinasi warna kontras

b.Proporsi
adalah hubungan satu bagian dengan bagian lain dalam suatu susunan.

c.Keseimbangan
•keseimbangan formal
•keseimbangan informal
•keseimbangan obvicus

d.Irama
Adalah suatu bentuk pergerakan. Irama dapat dicapai dengan cara :
•pengulangan bentuk
•peralihan ukuran
•pergerakan garis yang tidak putus
•radiasi

e.Aksen
Aksen merupakan pusat perhatian dalam satu susunan yang utuh



1.Sebutkan pengertian desain hiasan busana !
2.Ada 2 macam desain hiasan busana, sebut dan jelaskan !
3.Sebutkan prinsip-prinsip desain
4.Berilah contoh warna berikut ( masing-masing 3 warna )
a.warna primer
b.warna sekunder
c.warna tersier
5.Bagaimanakah cara mendapatkan kombinasi warna kontras?

Kunci Jawaban

1.Desain Hiasan Busana adalah suatu rancangan gambar yang akan diwujudkan dengan  tujuan untuk memperindah suatu penampilan busana dengan menerapkan tehnik sulaman

2.   
a.Desain struktur adalah susunan garis bentuk, warna dan tekstur dari suatu benda yang mempunyai ruang maupun gambaran dari suatu benda
b.Desain hiasan adalah desain yang bertujuan untuk memperindah suatu benda

3.Prinsip-prinsip desain :
a.Harmoni
b.Proporsi
c.Keseimbangan
d.Irama
e.Aksen

4.
a.Warna primer : kuning, merah, biru
b.Warna sekunder : orange, hijau, ungu
c.Warna tersier : orange kekuningan, hijau kekuningan, hijau kebiruan, ungu kebiruan, ungu kemerahan, merah orange

5.Untuk mendapatkan kombinasi warna kontras adalah dengan menerapkan penggunaan warna berseberangan dalam lingkaran warna.

keywords : les,indonesia,private,obras,guru,sekolah,wanita,belajar,yogyakarta,usaha,jogja,kursus,terbaik,batik,kaos,kebaya,jahit,baju jahit,mesin jahit,konveksi,bordir,belajar menjahit,kursus menjahit  
Continue reading Aksen

lowongan

Front office

lowongan yogyakarta

dibutuhkan :

• Usia max 25 tahun
• Belum menikah
• Pendidikan SMK busana di utamakan
• berpenampilan menarik menjadi nilai tambah
• Bersedia ditempatkan di kota yogyakarta dan godean, sleman

kirimkan
• surat lamaran
• CV
• Fotocopy KTP
• Fotocopy Ijazah SMK/SMA
• Fotocopy nilai raport SMK/SMA
• pas foto 4x6 (2)



Bagi anda yang berminat, silakan mengirimkan surat lamaran beserta CV dan dokumen pendukung lainnya ke :

HRD Navita
Glagah UH 4/196 yogyakarta 55164
Telp (0274) 450326/7142055
Continue reading lowongan
, , , , , , , , , , , , , , , , , , ,

Irama

Irama

les,indonesia,private,obras,guru,sekolah,wanita,belajar,yogyakarta,usaha,jogja,kursus,terbaik,batik,kaos,kebaya,jahit,baju jahit,mesin jahit,konveksi,bordir,belajar menjahit,kursus menjahit

Irama dapat diartikan sebagai suatu bentuk pergerakan. Namun tidak semua bentuk pergerakan dalam desain disebut irama.
Empat cara pencapaian bentuk irama adalah sebagai berikut :
a. pengulangan bentuk
b. peralihan ukuran
c. pergerakan garis yang tak putus
d. radiasi

Penjelasan

a.Pengulangan bentuk

Proporsi yang baik perlu disertai dengan pengulangan bentuk agar menghasilkan sesuatu yang indah. Hal ini dapat dilakukan secara monoton atau bervariasi.
    contoh :    -    motif hiasan berserak
            -    hiasan pinggiran.

b.Peralihan ukuran

Peralihan ukuran dapat dilakukan secara monoton maupun bervariasi. Hal ini tergantung pada bagian busana yang akan dihias.
contoh :   
-hiasan terletak di bagian dada berbeda ukurannya dengan yang terletak di lengan.
-hiasan pada sisi badan akan berbeda ukuran dengan yang terletak pada saku

c.Pergerakan garis yang tak putus

Adalah pergerakan motif hiasan yang membentuk efek garis yang tidak putus, dapat merupakan garis lurus atau lengkung. Dapat juga berupa alur motif.
contoh :   
-motif pada garis leher ke tengah muka hingga bagian bawah kebaya yang tidak putus.
-berupa teknik hiasan melekatkan benang, pita atau pita biku.

d.Radiasi

Merupakan pergerakan yang memancar dari satu titik / sumber.
contoh :   
-motif memancar dari garis leher.
-motif memancar dari pinggang

keywords : les,indonesia,private,obras,guru,sekolah,wanita,belajar,yogyakarta,usaha,jogja,kursus,terbaik,batik,kaos,kebaya,jahit,baju jahit,mesin jahit,konveksi,bordir,belajar menjahit,kursus menjahit  
Continue reading Irama
, , , , , , , , , , , , , , , , , , ,

Kelompok warna

Kelompok warna

les,indonesia,private,obras,guru,sekolah,wanita,belajar,yogyakarta,usaha,jogja,kursus,terbaik,batik,kaos,kebaya,jahit,baju jahit,mesin jahit,konveksi,bordir,belajar menjahit,kursus menjahit


a.Warna primer
Warna primer adalah warna dasar atau warna pertama yaitu merah, biru, dan kuning.

b.Warna sekunder
Warna sekunder adalah warna yang terjadi dari percampuran warna primer dengan perbandingan  yang sama, yaitu : orange, hijau, dan ungu.

c.Warna tersier
Adalah warna yang terjadi dari percampuran warna sekunder dengan jumlah yang sama.

d.Warna kuarter
Adalah warna yang terjadi dari percampuran warna tersier.
contoh :

Kelompok warna menurut sifat dan pengaruhnya :

a.Perasaan
Warna-warna muda memberikan perasan tenang, sunyi, lembut dan ringan. Sementara warna-warna tua, menyala memberikan perasaan bersemangat, gembira, ramai dan ceria.

b.Daya Tarik
Warna-warna panas yang menyala lebih menarik daripada warna dingin.

c.Besar kecilnya bidang
Warna tua akan memberi sifat mengecilkan suatu bidang sedang warna muda memberi sifat membesarkan suatu bidang atau memperluas.
contoh penerapan :
-Seseorang yang bertubuh gemuk lebih tepat memilih warna tua
-Seseorang bertubuh kurus memilih warna muda atau menyala.

d.Jarak
Warna tua dan menyala memberi kesan lebih dekat dengan obyek.

Kelompok warna berdasar kombinasinya

a.Kombinasi warna bersesuaian
Kombinasi warna bersesuaian dapat diperoleh dengan cara menggabungkan dua warna yang berdekatan dalam lingkaran warna.
Ada 2 macam kombinasi warna bersesuaian :
1.    Kombinasi monokromatik disebut dengan one tone harmoni. Kombinasi ini adalah kombinasi yang hanya menggunakan satu warna saja dan berbeda hanya pada value dan intensitasnya saja.
contoh :   
-busana dengan hiasan sulaman putih.
-busana dengan hiasan sulaman bayangan

2.Kombinasi warna analogus disebut juga dengan adjacent colour harmony, merupakan kombinasi warna yang menggunakan warna yang letaknya berdekatan dalam lingkaran warna
contoh :    -kuning tua dengan hijau kekuningan
        -ungu dengan merah keunguan

b.Kombinasi warna kontras
Adalah kombinasi warna yang letaknya berlawanan dalam lingkaran warna.
contoh :   
-hijau dengan merah,
-kuning dengan biru keunguan.
-amati perpaduan dalam lingkaran warna


Kombinasi warna kontras jika dipadukan dengan baik akan memiliki daya tarik tersendiri, baik diterapkan pada busana maupun hiasannya.

Proporsi

Penerapan proporsi pada hiasan busana memerlukan beberapa pertimbangan yaitu :
a.Bentuk tubuh / besarnya bidang
b.Penerapan efek garis
contoh :   
-bentuk tubuh gemuk penerapan motif membentuk efek garis memanjang / vertikal.
-tubuh kurus penerapan motif membentuk efek garis melebar / horizontal ataupun efek garis diagonal.

Keseimbangan

Keseimbangan dipergunakan untuk memberikan perasan tenang dan stabil. Pengaruh ketenangan dan kestabilan ini dapat dicapai dengan pengelompokan bentuk, warna dan garis yang menimbulkan perhatian yang sama pada bagian kiri dan kanan dari titik pusat atau tengah.

Ada 3 jenis keseimbangan yaitu :
a)Keseimbangan formal
yaitu apabila obyek dari bagian kiri dan kanan garis tengah pusat suatu desain sama jaraknya.
b)Keseimbangan informal ( occult )
yaitu beberapa obyek yang sama dan tidak serupa diletakkan pada jarak yang berbeda dari pusat.
c)Keseimbangan obvicus
yaitu obyek / motif bagian kiri dan bagian kanan tidak sama tetapi memiliki daya tarik yang sama.

keywords : les,indonesia,private,obras,guru,sekolah,wanita,belajar,yogyakarta,usaha,jogja,kursus,terbaik,batik,kaos,kebaya,jahit,baju jahit,mesin jahit,konveksi,bordir,belajar menjahit,kursus menjahit  
Continue reading Kelompok warna