Kelompok warna
a.Warna primer
Warna primer adalah warna dasar atau warna pertama yaitu merah, biru, dan kuning.
b.Warna sekunder
Warna sekunder adalah warna yang terjadi dari percampuran warna primer dengan perbandingan yang sama, yaitu : orange, hijau, dan ungu.
c.Warna tersier
Adalah warna yang terjadi dari percampuran warna sekunder dengan jumlah yang sama.
d.Warna kuarter
Adalah warna yang terjadi dari percampuran warna tersier.
contoh :
Kelompok warna menurut sifat dan pengaruhnya :
a.Perasaan
Warna-warna muda memberikan perasan tenang, sunyi, lembut dan ringan. Sementara warna-warna tua, menyala memberikan perasaan bersemangat, gembira, ramai dan ceria.
b.Daya Tarik
Warna-warna panas yang menyala lebih menarik daripada warna dingin.
c.Besar kecilnya bidang
Warna tua akan memberi sifat mengecilkan suatu bidang sedang warna muda memberi sifat membesarkan suatu bidang atau memperluas.
contoh penerapan :
-Seseorang yang bertubuh gemuk lebih tepat memilih warna tua
-Seseorang bertubuh kurus memilih warna muda atau menyala.
d.Jarak
Warna tua dan menyala memberi kesan lebih dekat dengan obyek.
Kelompok warna berdasar kombinasinya
a.Kombinasi warna bersesuaian
Kombinasi warna bersesuaian dapat diperoleh dengan cara menggabungkan dua warna yang berdekatan dalam lingkaran warna.
Ada 2 macam kombinasi warna bersesuaian :
1. Kombinasi monokromatik disebut dengan one tone harmoni. Kombinasi ini adalah kombinasi yang hanya menggunakan satu warna saja dan berbeda hanya pada value dan intensitasnya saja.
contoh :
-busana dengan hiasan sulaman putih.
-busana dengan hiasan sulaman bayangan
2.Kombinasi warna analogus disebut juga dengan adjacent colour harmony, merupakan kombinasi warna yang menggunakan warna yang letaknya berdekatan dalam lingkaran warna
contoh : -kuning tua dengan hijau kekuningan
-ungu dengan merah keunguan
b.Kombinasi warna kontras
Adalah kombinasi warna yang letaknya berlawanan dalam lingkaran warna.
contoh :
-hijau dengan merah,
-kuning dengan biru keunguan.
-amati perpaduan dalam lingkaran warna
Kombinasi warna kontras jika dipadukan dengan baik akan memiliki daya tarik tersendiri, baik diterapkan pada busana maupun hiasannya.
Proporsi
Penerapan proporsi pada hiasan busana memerlukan beberapa pertimbangan yaitu :
a.Bentuk tubuh / besarnya bidang
b.Penerapan efek garis
contoh :
-bentuk tubuh gemuk penerapan motif membentuk efek garis memanjang / vertikal.
-tubuh kurus penerapan motif membentuk efek garis melebar / horizontal ataupun efek garis diagonal.
Keseimbangan
Keseimbangan dipergunakan untuk memberikan perasan tenang dan stabil. Pengaruh ketenangan dan kestabilan ini dapat dicapai dengan pengelompokan bentuk, warna dan garis yang menimbulkan perhatian yang sama pada bagian kiri dan kanan dari titik pusat atau tengah.
Ada 3 jenis keseimbangan yaitu :
a)Keseimbangan formal
yaitu apabila obyek dari bagian kiri dan kanan garis tengah pusat suatu desain sama jaraknya.
b)Keseimbangan informal ( occult )
yaitu beberapa obyek yang sama dan tidak serupa diletakkan pada jarak yang berbeda dari pusat.
c)Keseimbangan obvicus
yaitu obyek / motif bagian kiri dan bagian kanan tidak sama tetapi memiliki daya tarik yang sama.
keywords : les,indonesia,private,obras,guru,sekolah,wanita,belajar,yogyakarta,usaha,jogja,kursus,terbaik,batik,kaos,kebaya,jahit,baju jahit,mesin jahit,konveksi,bordir,belajar menjahit,kursus menjahit
0 komentar:
Post a Comment