Mencipta Disain Tekstur Bahan Busana |
Mencipta Disain Tekstur Bahan Busana
Banyak pertimbangan dalam mencipta disain tekstur bahan busana. Pada
prinsipnya dapat dibagi dalam tiga aspek, yaitu : aspek estetika, aspek teknis dan
aspek fungsi. Walaupun aspek ekonomis juga menjadi salah satu pertimbangan
yang cukup penting, namun aspek ini pada umumnya tidak terkait secara langsung
dalam proses penciptaan.
Untuk menciptakan disain tekstur bahan busana pertama menemukan
sumber ide yang akan digunakan untuk mengembangkan imajinasi seseorang
dalam menciptakan disain baru. Kedua menyusun unsur-unsur disain hiasan yang
akan menunjang tersusunnya disain sesuai dengan idenya. Yang ketiga
memadukan unsur estetika dan unsur teknis yang akan menunjang proses
penciptaan disain tekstur bahan busana. Unsur estetika meliputi : bentuk bidang
ritme, keseimbangan, garis, unity, warna, ukuran, dan nilai gelap terang.
Sedangkan unsur teknis antara lain : bahan, alat, proses pembuatan, dan finishing.
Aspek estetika yang didukung oleh aspek teknis akan berkurang maknanya
apabila tidak dikaitkan dengan aspek tujuan penggunaannya. Tujuan penggunaan
bahan busana dapat dikelompokkan berdasarkan : 1) kesempatan pakai, misalnya
pesta, bepergian,olah raga, kerja, santai, sekolah, dan kesempatan khusus.; b) usia
baby, anak-anak, remaja, dewasa, manula; c) jenis kelamin; d) waktu pakai : siang,
malam ; e) kepribadian : feminim, maskulin, sporty, dan dramatik ; f) figur
pemakai gemuk, langsung, tinggi, pendek, dan ideal.
Selain itu dalam menciptakan disain tekstur bahan busana juga penting
mempertimbangkan unsur selera konsumen atau trend busana.
Dari uraian tersebut di atas, jelaslah bahwa tekstur bahan busana
merupakan karakter yang penting untuk diperhatikan agar penampilan busananya
lebih serasi atau harmonis dan menarik.
Sehubungan dengan hal masalah penampilan berbusana yang selalu serasi,
harmonis, elegan, dan eksklusif maka disain tekstur bahan busana harus terus
dikembangkan dan dieksplor dari berbagai teknik. Berikut beberapa cara untuk
membuat berbagai macam disain tekstur bahan busana : penggunaan benang pintal
dengan antihan S dan Z yang dikerjakan dalam satu tenunan secara bergantian
akan menimbulkan efek liris dari arah antihan benang pada permukaan bahan
busana. Tekstur bahan busana seperti ini akan lebih jelas terlihat secara visual dan
pada perabaan. Hal ini juga dapat terjadi pada penggunaan dua atau lebih jenis
anyaman (polos, kepar, satin) atau penonjolan efek luangsin dan pakan secara
bergantian.
Pemilihan dan pemakaian benang tenunan yang warna warni akan dapat
menciptakan tekstur yang khas.
Selain itu juga penggunaan benang lungsin dan benang pakam dua warna
atau lebih dengan susunan tertentu pada suatu garis anyaman akan menghasilkan
tekstur bahan busana yang unik dan sangat menarik.
Satu jenis anyaman (misalnya anyaman kepar) akan menghasilkan tekstur
yang luar biasa apabila dikerjakan dengan benang yang berbeda dari biasanya
(biasanya menggunakan benang katun, lalu dikerjakan dengan benang wol).
Masih banyak cara lain untuk memperoleh berbagai macam disain tekstur
bahan busana yaitu : dapat juga dengan memprogram tata letak benang, dengan
mengatur jarak kelompok pada benang satu dengan kelompok benang lainnya,
tebal benang dan cara mengumpar benang arau sering disebut dengan istilah "loose
textur" dan "coose texture" cara ini akan menghasilkan lubang-lubang kecil pada
bagianbagian tertentu pada bahan busana.
Selain dapat diperoleh dari disain struktural, tekstur bahan busana dapat
pula dihasilkan dari disain permukaan. Teknik menggaru bulu, bordir, smok
terawang, membatik, air brush, opak binder, dan teknik penyablonan merupakan
cara-cara untuk menciptakan disain permukaan bahan busana yang cukup populer,
dan terus berkembang dengan luwesnya di Indonesia ini.
0 komentar:
Post a Comment