, , , , , , , , , , , , , , , , , , ,

Memilih bahan pembantu atau pelapis

les, indonesia, private, obras, guru, sekolah, belajar, yogyakarta, usaha, jogja, kursus, terbaik, batik, kaos, kebaya, jahit, baju jahit, mesin jahit, konveksi, kursus menjahit

Memilih bahan pembantu atau pelapis

Memilih bahan pembantu atau pelapis


Bahan pelapis yang berpengaruh terhadap pembentukkan pakaian yang
bermutu. Bahan pelapis  (underlying) adalah bahan tambahan yang terletak di
bawah bahan utama yang fungsinya antara lain untuk membentuk, menopang
kain, menjaga tetap kuat dari gesekan, lipatan, tekanan dan tahan rendam.
Saat pembuatan busana bahan pelapis digolongkan menjadi 4 jenis yaitu
lapisan bawah  (underlying), lapisan dalam  (interfacing), lapisan antara
(interlining) dan bahan pelapis  (lining) yang biasa disebut furing  (lining).
masing-masing mempunyai fungsi yang khusus mmpengaruhi penampilan
sebuah pakaian/busana.
3)  Bahan pelengkap
Bahan pelengkap adalah detail-detail yang dipasang  pada permukaan
busana, dapat dipasang pada permukaan busana bagian luar dan permukaan
busana bagian dalam. Bahan-bahan pelengkap dalam pembuatan blazer antara
lain:
a.  Kancing
Kancing adalah buah baju atau benda untuk merapatkan dan mengunci
bukaan baju, dengan memasukkan pada lubangnya (rumah kancing).
Bentuknya umumnya bulat dengan model yang beraneka ragam.
b.  Pading
Pading adalah karet busa atau kapas bantalan bahu. Dipakai untuk jas
atau mantel, juga untuk gaun wanita.

Mengambil ukuran


Bila akan membuat busana (blazer) terlebih dahulu mengambil ukuran
sipemakai, karena ukuran ini akan menentukan pas atau tidaknya busana yang
akan dibuat, hal-hal yang harus diperhatikan dalam mengambil ukuran :

1) Bagi orang yang mengambil ukuran harus :


a.  Menyiapkan catatan, alat tulis, dan perlengkapan seperti veterban, pita
ukur, penggaris.
b.  Cara mengambil ukuran badan harus teliti, tepat dan sistematis, tidak
boleh terpengaruh pada ukuran pakaian yang dipakai pada saat diambil
ukuranya.
c.  Ukuran yang telah dicatat jangan ada yang terlupakan.
2) Bagi orang  yang diambil ukuran badannya sebaiknya:
a.  Sikap model yang diambil ukuran harus dalam posisi  tegak dan tidak
boleh memberi bantuan pada orang yang mengambil ukuran.
b.  Sewaktu mengukur ikat pinggang hendaknya dilepas.
c.  Model sebaiknya memakai pakaian dalam yang baik duduknya diatas
badan, hal ini akan berpengaruh pada pembuatan pola dan pakaian.
d.  Untuk menentukan letak garis pinggang yang tepat, maka pada
pingggang di ikatkan veterban dengan kencang agar tidak bergeser naik
turun.
 Menggambar pola konstruksi dengan sistem atau metode apapun
memerlukan berbagai macam ukuran badan. Bagian-bagian yang diukur adalah
badan atas yaitu dari pinggang keatas, bagian bawah yaitu bagian pinggang
bawah dan lengan.

Berikut ini cara pengambilan ukuran.

 
a.  Lingkar badan
Diukur mengelilingi badan terbesar yaitu melalui buah
dada yang tertinggi. Diukur pas dulu, kemudian ditambah
4 cm.
b. Lingkar pinggang
Diukur mengelilingi pinggang diukur pas dahulu,
kemudian ditambah 1 cm
c.  Lingkar panggul
Diukur  sekeliling panggul atau badan bawah terbesar.
Diukur pas dahulu kemudian ditambah 4 cm.

a.  Panjang punggung
Diukur dari tulang leher yang menonjol ditengah belakang
lurus kebawah sampai bawah ban pinggang.
b.  Tinggi panggul
Diukur dari bawah ban pinggang sampai dibawah centimeter
di panggul.

c.  Lebar punggung
Diukur 9 cm dibawah tulang leher yang menonjol atau
pertengahan jarak bahu terendah dan ketiak, dari batas
lengan kiri sampai batas lengan kanan.

d.  Panjang sisi
Diukur dari batas ketiak kebawah pinggang dikurangi 2
cm.
e.  Lebar muka
Diukur pada 5 cm di bawah lekuk leher atau pertengahan
jarak bahu terendah dan ketiak dari batas lengan kanan
sampai lengan kiri.
f.  Panjang muka
Diukur dari lekuk leher ditengah muka kebawah sampai
dibawah pinggang.
g.  Tinggi dada
Diukur dari bawah pinggang tegak lurus keatas sampai
puncak buah dada dikurangi 2 cm.
h.  Ukuran uji
Diukur dari tengah-tengah pinggang depan melalui
buah dada tertinggi hingga titik bahu terendah terus
kebelakang sampai tengah-tengah pinggang.
i.  Lebar dada
Diukur dari jarak kedua puncak duah dada, ukuran ini
tidak dipakai untuk konstuksi pola, hanya untuk ukuran
pemeriksa.

j.  Panjang bahu
Diukur pada belakang daun telinga dari batas leher ke
puncak lengan atau bahu yang terendah.
k.  Panjang blus
Diukur dari titik bahu tertinggi melalui dada sampai
panjang blus yang dikehendaki.
l.  Panjang rok
Diukur dari bawah ban pada garis pinggang sampai
panjang rok yang dikehendaki.

0 komentar:

Post a Comment