, , , , , , , , , , , , , , , , , , ,

Pemilihan warna

Pemilihan warna


les, indonesia, private, obras, guru, sekolah, belajar, yogyakarta, usaha, jogja, kursus, terbaik, batik, kaos, kebaya, jahit, baju jahit, mesin jahit, konveksi, kursus menjahit
Pemilihan warna
Warna merupakan faktor yang sangat utama pada busana. Warna
mempunyai pengaruh yang besar terhadap pakaian dan sipemakainya. Pemilihan
warna untuk blazer biasanya dipilih warna-warna yang netral, contohnya: warna
hitam, coklat, biru tua, abu-abu. Namun dengan berkembangan jaman warna
yang digunakan untuk blazer semakin beragam.


Pembuatan Blazer


Pembuatan blazer adalah metode atau cara yang teratur untuk memudahkan
proses pembuatan blazer yang meliputi perencanaan,  pelaksanaan, penyelesaian
dan hasil akhir. Pembuatan blazer meliputi:

Perencanaan



Memilih model atau Desain
Memilih model yaitu pemilihan model tentang bagian-bagian busana yang
diinginkan, misalnya bentuk kerah, saku, garis hias, lengan serta cara
menjahitnya. Pemilihan model ini berarti menentukan desain blazer yang akan
dibuat.


DESAIN PRODUKSI BLAZER BAGIAN MUKA


Variasi kerah shanghai
Kerah setali
Garis hias princes
Lengan jas
Lubang kancing paspoille
dan kancing jas
Saku paspoille variasi
klep

DESAIN PRODUKSI BLAZER BAGIAN BELAKANG



Variasi kerah shanghai
Garis hias princes
Lengan jas

 Memilih bahan


Pemilihan bahan dalam pembuatan blazer meliputi bahan utama, bahan
pelengkap, bahan pembanu. Memilih bahan harus mempertimbangkan beberapa
hal yang saling berkaitan, misalnya kesempatan memakainya, keadaan
sipemakainya dan lain-lain. Pemilihan bahan untuk blazer dikelompokkan
menjadi tiga bagian yaitu:

1) Memilih bahan utama atau bagian luar


a.  Tekstil sesuai sipemakai antara lain warna, tekstur, bentuk tubuh dan
warna kulit.
b. Tekstil sesuai desain yang dipilih
c.  Tekstil sesuai dengan kesempatan, yaitu dipakainya  pada waktu siang,
malam, kerja atau pesta.
d. Tekstil yang sesuai dengan penanganannya, maksudnya teknik jahit yang
digunakan misalnya busana sistem tailoring seluruhnya tidak
menggunakan obras, jadi dipilih kain yang tidak bertiras.
e.  Tekstil yang tidak mudah luntur
 Pemilihan bahan utama dalam penelitian ini yaitu menggunakan
bahan/kain batik cap dari pekalongan. Alasan menggunakan bahan batik karena
teksturnya sedang tidak terlalu tipis dan tidak terlalu tebal. Selain itu bahan
mudah untuk didapatkan, untuk melestarikan budaya Indonesia, dan cocok
dikenakan sebagai busana kerja.
Batik sendiri adalah proses penulisan gambar atau ragam hias pada media
apapun dengan menggunakan lilin batik (wax / malam) sebagai alat perintang
warna. Pada pembuatan batik, lilin batik (malam) diaplikasikan pada kain untuk
mencegah penyerapan warna pada saat proses pewarnaan. Terdapat beberapa
versi tentang asal kata batik. Dua versi yang paling terkenal adalah bahwa
kata batik berasal dari bahasa proto-austronesia dan bahasa Jawa. Batik berasal
dari bahasa proto-austronesia “becik” yang artinya membuat tato dan berasal
dari bahasa Jawa yaitu “amba” atau menulis dan “titik”. Berdasarkan cara
pembuatannya, batik dapat dibedakan menjadi tiga macam, yaitu: batik tulis
adalah proses penggambaran lilin batik pada kain menggunakan canting, batik
cap adalah proses penggambaran lilin batik pada kain menggunakan cap yang
dibentuk sesuai dengan motif yang diinginkan, batik kombinasi cap tulis adalah
proses penggambaran malam pada kain menggunakan canting dan cap.

Kain batik yang dulu identik hanya dikenakan sebagai padanan busana
nasional kini mulai berkembang menjadi busana masa  kini yang cocok
dekenakan dalam berbagai aktivitas, baik busana kerja, resmi, maupun
antai.pesona busana batik hingga saat ini masih tetap digemari. Dari tahun
ketahu, desain busana batik terus berganti dan semakin banyak perminatnya.
Perkembangan mode busana batik di indonesia menunjukkan tren yang semakin
menonjolkan citra indonesia. Bahkan beberapa instansi baik negeri maupun
wasta memilih batik sebagai salah satu pakaian dinas. Dengan desain yang tepat
kain batik dapat dijadikan sebagai busana kantor yang lebih istimewa. Model
yang dipilih dapat berupa blazer, sehingga tetap memberi kesan formal dan tetap
etnik dengan motif dan corak batik. Selain itu pemiihan kain batik sebagai blazer
dianggap nyaman saat dikenakan karena batik terbuat dari kain katun, mori,
primisima hingga sutra yang memang tekstur dari kain tersebut halus dan mudah
menyerap keringat.

0 komentar:

Post a Comment