, , , , , , , , , , , , , , , , , , ,

Strategi Harga (Price)

les, indonesia, private, obras, guru, sekolah, belajar, yogyakarta, usaha, jogja, kursus, terbaik, batik, kaos, kebaya, jahit, baju jahit, mesin jahit, konveksi, kursus menjahit
 Strategi Harga (Price)

 Strategi Harga (Price)

Harga adalah sejumlah nilai yang ditukarkan oleh konsumen dengan mengambil manfaat, menggunakan produk atau jasa yang nilainya ditetapkan oleh pembeli dan penjual. Harga ditentukan melalui tawar menawar atau ditetapkan oleh penjual untuk satu harga yang sama terhadap semua konsumen.
Beberapa faktor yang dapat mempengaruhi kebijakan harga adalah sebagai berikut.

 Faktor internal

o Keputusan harga disesuaikan dengan sasaran pemasaran, seperti: untuk bertahan hidup, memaksimalkan laba jangka pendek, memaksimalkan pangsa pasar, atau kepemimpinan mutu produk.
o Keputusan harga disesuaikan dengan strategi marketing mix-nya.
o Keputusan harga atas dasar pertimbangan organisasi.
 Faktor eksternal
o Pengaruh pasar dan pemintaan konsumen.
o Faktor ekonomi makro, seperti tingkat inflasi, biaya bunga, resesi, kebijakan pemerintah.
c. Strategi Distribusi (Place)
Sebagian besar produsen menggunakan perantara pemasaran untuk memasarkan produknya dengan cara membangun suatu saluran distribusi, yaitu sekelompok organisasi yang saling tergantung dalam keterlibatan pada proses yang memungkinkan suatu produk (barang/jasa) tersedia bagi penggunaan oleh konsumen atau industri.
d. Strategi Promosi (Promotion)
Pemasaran tidak hanya berhubungan dengan produk, harga produk, dan pendistribusiannya, tetapi juga berhubungan dengan upaya mengkomunikasikan produk tersebut kepada masyarakat agar produk itu dikenal dan pada akhirnya dikonsumsi. Untuk mengkomunikasikan produk perlu disusun strategi yang sering disebut bauran promosi (promotion-mix) yang terdiri dari 4 komponen utama, yaitu: periklanan (adsvertising), promosi penjualan (sales promotion), hubungan masyarakat (public relation-publicity), dan penjualan perorangan (personal selling).

D. ASPEK TEKNIS USAHA

Operations management is an area of business that is concerned with the production of goods and services, and involves the responsibility of ensuring that business operations are efficient and effective. Operations also refers to the production of goods and services, the set of value-added activities that transform inputs into many outputs (wikipedia.org).
Aspek teknis merupakan suatu aspek yang berkaitan dengan proses pembangunan usaha secara teknis dan pengoperasiannya setelah usaha tersebut selesai dibangun. Berdasarkan aspek ini dapat diketahui rancangan awal penaksiran biaya investasi.
Beberapa pertanyaan penting yang perlu menjadikan bahan pertimbangan dalam aspek teknis ini adalah sebagai berikut.
- Lokasi usaha, yaitu dimana suatu usaha akan didirikan baik untuk lokasi dan lahan pabrik maupun lokasi bukan prabrik.
- Seberapa besar skala operasi/luas produksi ditetapkan untuk mencapai suatu tingkatan skala ekonomis.
- Kriteria pemilihan mesin dan alat utama serta pembantu.
- Bagaimana proses produksi dilakukan dan layout pabrik yang dipilih, termasuk juga layout bangunan dan fasilitas lainnya.
- Apakah jenis teknologi yang diusulkan cukup tepat, termasuk di dalamnya pertimbangan variabel sosial.
1. Lokasi Usaha
Lokasi usaha menurut sebagian orang merupakan faktor terpenting dalam melakukan usaha. Hal ini dapat dimengerti karena dengan letak
usaha yang baik maka dapat melakukan pemasaran yang relatif baik pula. Akan tetapi sebenarnya bukan hanya itu, letak usaha ini sangat berpengaruh terhadap biaya operasi (produksi), harga jual, serta kemampuan perusahaan untuk bersaing.
Pemilihan lokasi usaha dipengaruhi oleh beberapa faktor. Ada yang membagi faktor-faktor tersebut ke dalam faktor primer dan faktor sekunder. Ada pula yang membaginya ke dalam faktor intern dan faktor ekstern. Faktor primer adalah suatu faktor yang harus dipenuhi, jika tidak dipenuhi proses operasi (produksi) tidak dapat berjalan sebagaimana mestinya. Faktor sekunder adalah faktor yang sebaiknya ada, jika tidak dipenuhi masih dapat diatasi meskipun disertai dengan tambahan biaya. Perlu diperhatikan bahwa faktor primer dan sekunder antara satu jenis usaha dengan jenis lain tidak selalu sama (Pangestu Subagyo, 2000: 54). Sebagai contoh faktor primer untuk pabrik garmen adalah ketersediaan bahan baku, tenaga kerja terlatih, dan transportasi, dengan faktor sekundernya adalah lokasi pasar (konsumen). Oleh karena itu, tidak menjadi permasalahan jika pabrik garmen letaknya jauh dari konsumen terakhirnya. Sementara itu, kedekatan dengan konsumen terakhir merupakan faktor primer bagi jenis usaha butik yang menjual beragam produk busana beserta aksesorisnya. Berikut ini disampaikan faktor-faktor dalam penentuan lokasi usaha.
a. Letak konsumen atau pasar
Konsumen adalah pembeli atau pemakai produk (barang/jasa) yang dihasilkan oleh produsen atau yang dijual oleh pedagang. Usaha yang diletakkan didekat dengan konsumen biasanya karena hal-hal berikut:
- lebih mudah mengetahui perubahan selera konsumen,
- untuk mengurangi risiko kerusakan dalam pengangkutan,
- barang tidak tahan lama,
- biaya pengankutan barang sangat mahal, dan
- jenis usaha berbentuk jasa.

b. Letak sumber bahan baku
Apabila persediaan bahan baku di pasar kurang terjamin, maka sebaiknya diletakkan dekat dengan sumber bahan baku. Dengan mendekatkan lokasi usaha dengan sumber bahan baku maka perusahaan dapat memperpendek jalur pengadaannya, mengurangi hambatannya, dan apabila bersaing dengan perusahaan lain maka dapat meminimalkan persediaan bahan baku karena lokasi yang dekat dengan sumber bahan baku.
c. Ketersediaan tenaga kerja
Tenaga kerja dapat terbagi menjadi dua jenis, yaitu tenaga kerja terdidik (skilled labour) dan tenaga kerja tidak terdidik (unskilled labour). Kedua jenis tenaga kerja tersebut memiliki sifat yang sangat berbeda sehingga agak berbeda pula pengaruhnya terhadap pemilihan letak lokasi usaha.

d. Keunggulan lainnya

Dalam penentuan lokasi usaha juga harus mempertimbangkan akan ketersediaan listrik, air, sarana transportasi, lingkungan masyarakat, peraturan pemerintah, dan fasilitas pengelolaan limbah.

0 komentar:

Post a Comment