, , , , , , , , , , , , , , , , , , ,

Pemilihan Jenis Produk (barang/jasa)

les, indonesia, private, obras, guru, sekolah, belajar, yogyakarta, usaha, jogja, kursus, terbaik, batik, kaos, kebaya, jahit, baju jahit, mesin jahit, konveksi, kursus menjahit
Pemilihan Jenis Produk (barang/jasa)

Pemilihan Jenis Produk (barang/jasa)

Proses ditetapkannya suatu ide produk menjadi produk biasanya melalui beberapa tahap, yaitu: penemuan ide, seleksi, pembuatan rancang bangun awal, pembuatan model/sampel/prototype, pengujian (testing), pembuatan rangcang bangun terakhir, dan pembuatan produk (produksi).

a. Penentuan ide produk

Untuk mencari ide produk dapat dibantu dengan melakukan pendekatan terhadap aspek-aspek berikut.
- Berdasarkan dorongan pasar: keputusan produsen untuk menentukan jenis produk didasarkan pada kebutuhan konsumen/pemakai. Sementara itu, pertimbangan aspek teknis dan produksi sangat sedikit.
- Berdasarkan dorongan teknologi: penentuan jenis produk usaha ditentukan oleh kapasitas perusahaan dalam menghasilkan produk (barang/jasa), sedangkan aspek pertimbangan pasar kurang berpengaruh.
- Berdasarkan koordinasi antar fungsi: pemilihan macam produk yang dihasilkan berdasarkan pada koordinasi antar fungsi, seperti bagian produksi, pemasaran, keuangan, dan lainnya.

b. Seleksi ide produk

Seleksi ide produk dapat dilakukan dengan melakukan evaluasi atas segi pemasaran, teknis, serta keuangan. Dari segi pasar, dievaluasi apakah pasar menghendaki produk atau tidak, berapa kemampuan daya pasar produk tersebut dalam pasar. Dari segi teknis, apakah perusahaan dapat memproduksi ide produk tersebut. Termasuk didalamnya kemampuan dalam pengadaan bahan, tenaga kerja serta mesin dan alatnya. Dari segi keuangan, apakah produk yang dihasilkan dapat mendatangkan keuntungan atau tidak.
c. Pembuatan desain atau rancang bangun awal
Desain produk ini harus mempertimbangkan aspek tujuan, fungsi serta bentuk barang. Tujuan barang adalah untuk mendapat suatu manfaat yang diperlukan pemakainya. Apabila produk tidak memiliki manfaat yang cukup, maka tujuan pembuatan produk belum tercapai. Fungsi barang terdapat dua hal, yaitu fungsi utama yang tidak dapat ditiadakan karena akan meniadakan manfaat dari produk tersebut, dan fungsi sekunder yang merupakan kegunaan produk yang melengkapi fungsi utamanya. Bentuk produk ini meliputi gaya, seni dan keindahan tampilan.
d. Pembuatan model/sampel/prototype
Sampel merupakan produk yang dibuat untuk percobaan sebelum produk tersebut dibuat secara besar-besaran, kemudian diuji untuk dicari kelebihan dan kelemahannya.
e. Pengujian (testing)
Tahap ini adalah fase pengujian terhadap sampel yang dibuat, diuji segala kelebihan dan kekurangannya. Apabila hasil pengujian menunjukkan sampel memenuhi syarat maka dapat dilanjutkan dengan pembuatan desain akhir. Apabila belum memenuhi persyaratan maka dapat dilakukan perbaikan, atau penolakan jika memang tidak memenuhi syarat sama sekali.
f. Pembuatan desain terakhir
Pembuatan desain terakhir ditujukan untuk menyempurnakan desain sesuai dengan hasil uji yang telah dilakukan.

g. Tahap implementasi

Tahap ini mencoba memulai proses produksi sambil dilihat masa depan pemasarannya. Hal ini diperlukan karena meskipun suatu produk telah lolos dari berbagai tahap penyaringan di awal, namun belum tentu dapat berhasil diproduksi secara menguntungkan. Karenanya, perlu dilihat reaksi konsumen, kemantapan di pasar, dan masa depannya.

0 komentar:

Post a Comment