ANALISIS EKONOMIS |
ANALISIS EKONOMIS
A. KLASIFIKASI BIAYA
In economics, business, and accounting, a cost is the value of money that has been used up to produce something, and hence is not available for use anymore. In business, the cost may be one of acquisition, in which case the amount of money expended to acquire it is counted as cost (wikipedia.org).Biaya dalam istilah keuangan mempunyai pengertian pengorbanan sumber-sumber daya yang diadakan untuk mendapatkan keuntungan atau mencapai tujuan di masa datang (Arman Hakim, 2006: 172). Secara umum istilah biaya dapat diklasifikasikan sebagai berikut.
1. Berhubungan dengan tujuan biaya
a. Biaya langsung (direct cost)
b. Biaya tidak langsung (indirect cost)
2. Berhubungan dengan erubahan volume kegiatan
a. Biaya tetap (fixed cost)
b. Biaya variabel (variable cost)
3. Berhubungan dengan keputusan manajemen
a. Biaya marjinal (marginal cost)
b. Biaya inkremental (incremental cost)
c. Biaya kesempatan (opportunity cost)
d. Biaya terbenam (sunk cost)
Biaya langsung merupakan biaya-biaya yang dapat diidentifikasikan secara langsung pada suatu proses tertentu atau output tertentu. Dalam kalimat lain, biaya langsung adalah biaya yang berhubungan langsung dengan kegiatan operasi/produksi. Biaya langsung ini terdiri dari biaya bahan baku langsung dan biaya tenaga kerja langsung. Sebagai contoh
Pierre Cardin is a fashion designer. He was born on July 7, 1922, near Venice, Italy, to
French parents. He moved to Paris in 1945. There he studied architecture and worked
with Paquin after the war. Work with Schiaparelli followed until he became head of
Christian Dior's tailleure atelier in 1947, but was denied work at Balenciaga. He founded
his own house in 1950 and began with haute couture in 1953. Cardin was known for his
avant‐garde style and his space age designs. He prefers geometric shapes and motifs,
often ignoring the female form. He advanced into unisex fashions, sometimes
experimental, and not always practical. He introduced the "bubble dress" in 1954.
dalam industri garmen, biaya bahan baku langsung adalah biaya pengadaan kain dan biaya tenaga kerja langsung adalah biaya untuk pengupahan tenaga kerja di sektor produksi seperti tenaga pattern maker, cutting, dan sewing.
Biaya tidak langsung merupakan biaya-biaya yang tidak dapat diidentifikasikan secara langsung pada suatu proses tertentu atau output tertentu. Dalam kalimat lain, biaya tidak langsung adalah biaya yang tidak berhubungan langsung dengan kegiatan operasi/produksi. Biaya langsung ini terdiri dari biaya bahan baku tidak langsung dan biaya tenaga kerja tidak langsung. Sebagai contoh dalam industri garmen, biaya bahan baku tidak langsung adalah biaya pengadaan plastik pengemas, swing tag, dan biaya tenaga kerja tidak langsung adalah upah tenaga kerja nonsektor produksi seperti tenaga cleaning service, satpam, maintenance, dan lain-lain.
Biaya tetap merupakan biaya-biaya operasi suatu fasilitas yang bersifat tetap meskipun volume output dari operasi tersebut berubah-ubah, contohnya gaji pegawai, abonemen telepon, listrik, dan PDAM bulanan.
Biaya variabel merupakan biaya-biaya operasi suatu fasilitas yang berubah secara linier sesuai dengan volume output operasi tersebut, contohnya biaya bahan baku, biaya pulsa telepon bulanan. Hubungan antara biaya tetap dan biaya variabel dapat digunakan untuk analisis titik impas (break even point).
Biaya inkremental merupakan tambahan biaya yang akan terjadi apabila suatu alternatif yang dipilih berubah volume kegiatannya. Sebagai contoh, apabila suatu pabrik garmen ingin meningkatkan kapasitasnya dari 1.000 pcs per bulan dengan total biaya Rp 2.000.000,00 menjadi 1.500 pcs per bulan dengan total biaya Rp 2.400.000,00 maka tambahan biaya (biaya inkremental) dari alternatif adalah Rp 0,4 juta. Analisis biaya inkremental banyak digunakan untuk menentukan kebijakasanaan perubahan volume operasi dalam gabungannya dengan keuntungan perusahaan.
Apabila biaya inkremental dihitung untuk perubahan output per unit barang yang diproduksi maka disebut dengan analisis marjinal. Analisis ini melibatkan biaya marjinal dan pendapatan marjinal. Biaya marjinal berhubungan dengan tambahan biaya bila terjadi satu perubahan output, sedangkan pendapatan marjinal merupakan tambahan pendapatan yang diperoleh bila terjadi satu perubahan output.
Biaya kesempatan merupakan pendapatan (penghematan) biaya yang dikorbankan sebagai akibat pemilihan alternatif tertentu. Sebagai contoh, apabila suatu garmen memproduksi kemeja maka akan mendapat keuntungan Rp 15.000,00 per pcs, sedangkan bila garmen itu memproduksi t-shirt maka akan mendapatkan keuntungan sebesar Rp 10.000,00 per pcs. Apabila pabrik garmen tersebut memilih untuk memproduksi kemeja maka biaya kesempatan yang dikorbankan adalah sebesar Rp 10.000,00.
Biaya terbenam terjadi bila terdapat perbedaan antara nilai buku dari suatu aset (misalnya mesin-mesin bangunan) dengan nilai sebenarnya ketika aset tersebut dijual. Perbedaan nilai jual aset sebenarnya lebih rendah dari nilai buku disebut dengan biaya terbenam. Contoh, pada tahun kelima penggunaan suatu mesin jahit mempunyai nilai buku secara akuntansi Rp 3 juta, namun nilai jual sebenarnya ternyata hanya Rp 2 juta. Perbedaan sebesar Rp 1 juta tersebut adalah biaya terbenam.
0 komentar:
Post a Comment