Skema dan Cara Kerja Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA)
Skema dan Cara Kerja Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) |
cara kerja plta - Berikut skema dan cara kerja pembangkit listrik tenaga air (PLTA),
plta
Keterangan gambar:
Sungai/Kolam Tandon, untuk tempat penampungan air
Intake, pintu masuk air sungai/tandon
Katup pengaman, berfungsi sebagai katup pengatur intake
Headrace tunnel, pipa antara tandon dan sebelum masuk penstock
Penstock (pipa pesat), untuk mengalirkan dan mengarahkan air ke turbin serta untuk mendapatkan tekanan hidrostatis yang besar.
Surge tank, berfungsi sebagai pengaman tekanan air yang tiba-tiba naik saat katup pengatur ditutup
Main stop valce, berfungsi sebagai katup pengatur turbine
Turbine, mengubah energi potensial air menjadi energi gerak
Generator, menghasilkan energi listrik dari energi gerak
Main transformer, untuk transfer energi listrik antar dua sirkuit dengan induksi elektromagnetik.
Transmission line, penyalur energi listrik ke konsumen
Sistem kerja PLTA
Pertama-tama, ada air yang masuk dari sungai/ waduk/ bisa juga disebut dengan tandonke turbin melalui suatu alat yang dinamakan penstock. Kemudian ada suatu katup pengaman yang berguna untuk memberikan atau mengatur aliran air dari tempat semula dan masuk ke headrace di tunnel yang berfungsi juga untuk menghentikan aliran dari air tersebut.
Kedua, energi yang dihasilkan dari air potensial tersebut mampu menggerakkan turbin dan menghasilkan suatu energi gerak yang dikonversikan juga menjadi energi listrik oleh bantuan generator. Cara kerja pembangkit listrik tenaga air sederhana yang selanjutnya yaitu energi listrik dari generator tersebut kemudian diatur lalu ditransfer dengan alat yang dinamakan main transformer supaya sesuai dengan kapasitas dari transmission line yang meliputi tegangan, daya dan lainya untuk didistribusikan ke rumah-rumah warga
Turbin dan Generator
Komponen pokok pada PLTA adalah turbin dan generator yang mengubah energi potensial air menjari energi gerak, menjadi energi listrik. Pada prakteknya turbin dan generator ini menjadi satu alat seperti gambar dibawah,
Menghitung Daya PLTA
Untuk menghitung daya PLTA, bisa digunakan rumus sebagai berikut :
dimana,
P adalah daya dalam Watt,
\rho adalah densitas (masa jenis) air (~1000 kg/m3),
h tinggi air (intake terhadap generator),
r adalah flow rate dalam cubic meters per second,
g adalah gravitasi 9.8 m/s2,
k koefisien efisiensi dari 0 sampai 1. Energi lebih besar dapat diperoleh dengan menambah turbin atau menggunakan turbin yang lebih besar.
-Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA)
PLTA Angkup – Propinsì Nangroe Aceh Darussalam
PLTA Cìbadak – Propinsi Jawa Barat
3. PLTA Cirata – Propinsi Jawa Barat
4. PLTA Garung – Propinsi Jawa Tengah
5. PLTA Jatiluhur – Propinsi Jawa Barat
6. PLTA Karangkates – Propinsi Jawa Timur
7. PLTA Lodaya – Propinsi Jawa Timur
8. PLTA Maninjau – Propinsi Sumatera Utara
9. PLTA Paiton – Propinsi Jawa Timur
10. PLTA Moh. Nor – Propinsi Kalimantan Timur
11. PLTA Riam Kanan – Propinsi Kalimantan Selatan
.12. PLTA Sadang – Propinsi Sulawesi Selatan
13. PLTA Saguling – Propinsi Jawa Barat
14. PLTA Selorejo – Propinsi Jawa Timur
15. PLTA Sempor – Propinsi Jawa Tengah
.16. PLTA Sengguruh – Propinsi Jawa Timur
17. PLTA Sentani – Propinsi Papua
18. PLTA Sigura-gura – Propinsi Sumatera Utara
19. PLTA Soroako – Propinsi Sulawesi Tenggara
20. PLTA Tes – Propinsi Bengkulu
21. PLTA Tonsea – Propinsi Sulawesi Utara
22. PLTA Tuntang – Propinsi Jawa Tengah
23. PLTA Wlingi Raya – Propinsi Jawa Timur
24. PLTA Wonogiri – Propinsi Jawa Tengah.
Contoh soal :
Bagaimana menghitung debit air yang mengalir pada pipa pesat pada PLTA?
Jawab :
Debit adalah besaran yang menyatakan banyaknya air yang mengalir selama 1 detik yang melewati suatu penampang luas.
Aliran fluida yang melalui sebuah pipa yang panjangnya L dengan kecepatan v. Luas penampang pipa adalah A. Selama t detik volume fluida yang mengalir adalah V = AL, sedang jarak L ditempuh selama t = L/v detik maka debit air adalah :
Q = V / t =(A.L) / (L/v) = A.v
dimana :
V = volume fluida yang mengalir (m3)
t = waktu (detik)
A = luas penampang (m2)
v = kecepatan aliran (m/detik)
Q = debit aliran fluida (m3/detik)
Contoh : Air mengalir dalam pipa pesat yang mempunyai diameter 85 cm (0.85 m) dengan kecepatan 25 m/detik. Berapa laju (debit) aliran volumenya?
Q = A.v = ¼ . π . D². v
Q = ¼ . π. 0.85² m² . 25 m/detik = 14, 2 m3/detik
Dengan adanya informasi yang kami sajikan tentang cara kerja plta
, harapan kami semoga anda dapat terbantu dan menjadi sebuah rujukan anda. Atau juga anda bisa melihat referensi lain kami juga yang lain dimana tidak kalah bagusnya tentang Motif Sekar Jagad
. Sekian dan kami ucapkan terima kasih atas kunjungannya.
buka mesin jahit :https://porgas.wordpress.com/2015/06/30/skema-dan-cara-kerja-pembangkit-listrik-tenaga-air-plta/
0 komentar:
Post a Comment