MACAM-MACAM POLA BUSANA
MACAM-MACAM POLA BUSANA |
macam macam bentuk tubuh menurut dasar pola busana - Pola dasar adalah pola yang masih asli, belum mengalami perubahan. Pola yang dibuat menurut ukuran badan atau anggota badan tanpa mengalami perubahan.
Macam-macam pola dasar :
1. Pola dasar badan
2. Pola dasar lengan
3. Pola dasar rok
4. Pola dasar celana pria, wanita
5. Pola dasar kerah.
Ada beberapa macam pola yang dapat digunakan dalam membuat busana, diantaranya ialah pola konstruksi dan pola standar. Masing-masing pola ini digambar dengan cara yang berbeda, memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing, untuk lebih jelasnya akan diuraikan satu persatu:
1. Pola Konstruksi
Pola konstruksi adalah pola dasar yang dibuat berdasarkan ukuran badan sipemakai, dan digambar dengan perhitungan secara matematika sesuai dengan sistem pola konstruksi masing-masing.Pembuatan pola konstruksi lebih rumit dari pada pola standar disamping itu juga memerlukan waktu yang lebih lama, tetapi hasilnya lebih baik dan sesuai dengan bentuk tubuh sipemakai. Ada beberapa macam pola konstruksi antara lain : pola sistem Dressmaking, pola sistem So-en , pola sistem Charmant, pola sistem Aldrich, pola sistem Meyneke dan lain-lain sebagainya.
Keuntungan dan kekurangan dalam menggunakan pola konstruksi :
1. Keuntungan pola konstruksi
a. Ukuran dan bentuk pola sesuai bentuk badan
b. Dapat digunakan untuk membuat berbagai model sesuai desain
c. Kemungkinan kesalahan kecil, apabila pola dibuat dengan cermat dan teliti.
2. Kekurangan pola konstruksi
a. tidak praktis, pola dibuat harus mengukur seseorang.
b. Memerlukan banyak waktu dan tenaga.
c. Hanya dapat digunakan untuk satu orang yang telah diukur.
2. Pola standar
Pola standar adalah pola yang dibuat berdasarkan daftar ukuran umum atau ukuran yang telah distandarkan, seperti ukuran Small (S), Medium (M), Large (L), dan Extra Large (XL). Pola standar di dalam pemakaiannya kadang diperlukan penyesuaian menurut ukuran sipemakai. Jika sipemakai bertubuh gemuk atau kurus, harus menyesuaikan besar pola, jika sipemakai tinggi atau pendek diperlukan penyesuaian panjang pola.Menyesuaikan pola standar tidak dapat dilakukan dengan hanya mengecilkan pada sisi badan atau pada sisi rok, atau menggunting pada bagian bawah pola, pada pinggang atau bagian bawah rok, karena hal tersebut akan membuat bentuk pola tidak seimbang atauakan menyebabkan bentuk pola tidak sesuai dengan proporsinya masing-masing.Cara yang paling mudah dan cepat untuk menyesuaikan pola standar, adalah dengan cara mengetahui ukuran badan sendiri dan memilih pola standar yang ukurannya hampir mendekati dengan ukuran badan dengan mempedomani ukuran lingkar badan, kemudian membuat daftar ukuran badan seseorang dan ukuran pola standar dalam bentuk tabel. Daftar ukuran tersebut ialah sejumlah ukuran yang diambil dari badan seseorang (ukuran sebenarnya). Bagi seseorang yang baru belajar menyesuaikan pola standar, cukup menggunakan ukuran yang penting, misalnya ukuran lingkar badan, lingkar pinggang, panjang muka dan panjang punggung.Disamping hal di atas seseorang yang ingin menyesuaikan pola standar dengan
ukurannya, mesti dapat memilih pola yang ukurannya mendekati dengan ukuran badannya.
3,POLA DRAPING
Draping dapat disebut juga dengan “memulir”. Memulir berasal dari bahasa Jawa Kuno yaitu “pulir” yang berarti memutar, mengayunkan, memilin, menjalin, meremas, memeras, dan memintal. Teknik draping atau memulir adalah teknik memutar, mengayunkan, memilin, menjalin, dan meremas selembar kain di atas dress form untuk mewujudkan suatu pola busana yang pas di badan serta sesuai dengan model yang diinginkan. Untuk membuat pakaian dengan teknik ini membutuhkan lebih banyak bahan. Jika mempunyai dress form dengan ukuran badan sendiri, maka membuat pakaian dengan cara ini sangat menguntungkan, karena tidak perlu mengepas dan hasilnya lebih memuaskan.Bahan yang digunakan dalam pembuatan pola dengan teknik draping adalah kain blacu atau kertas singkong, sedangkan bahan yang digunakan dalam pembuatan pola dengan teknik konstruksi adalah kertas pola. Pola dengan teknik draping dibuat langsung pada tiruan badan manusia (dummy, dress form, atau paspop), sedangkan pola dengan teknik kontruksi dibuat dengan meja datar. Pola dengan teknik draping berbentuk tiga dimensi, sedangkan pola dengan teknik konstruksi berbentuk dua dimensi. Pembuatan pola dengan teknik draping dan teknik konstruksi akan sama-sama menghasilkan pola dasar, tetapi pada teknik daping pecah pola sesuai model dapat dibuat langsung di atas dress form tanpa membuat pola dasar terlebih dahulu, sedangkan pada teknik konstruksi pecah pola sesuai model dibuat dari hasil pengembangan pola dasar berdasarkan ukuran badan seseorang yang telah dibuat sebelumnya.4.POLA DI ATAS KAIN
P0la di atas kain adalah teknik pembuatan pola secara langsung pada kain yang akan dibuat busana sesuai model yang diinginkan, dalam hal ini biasanya untuk model yang sederhana, misalnya kemeja, celana pendek/panjang dan bebe rumah.5, Pola Busana Dengan Teknik Kombinasi
Membuat pola busana dengan teknik kombinasi merupakan salah satu cara pembuatan pola dengan mengombinasikan teknik konstruksi A dengan teknik konstruksi B, misalnya menggabungkan antara teknik konstruksi dengan teknik drapping. Tujuan dari teknik kombinasi adalah untuk membuat busana dengan desain-desain yang sulit seperti desain busana pesta.
6. POLA JADI
Pola jadi adalah Pola yang siap untuk dipakai sesuai dengan model tertentu. Contoh Macam-macam pola jadi yaitu:
1. P ola Rader
adalah lembaran kertas yang berisi macam-macam pola dengan model atau desain busana yang digambar secara bertumpukkan dalam satu halaman.
2. Pola Cetak
adalah pola yang dibuat dengan jalan dicetak. Pola ini terdiri satu stel pola untuk satu model pakaian untuk anak maupun untuk orang dewasa. Pola cetak ini ada yang dimasukkan amplop siap untuk dipakai, dalam satu amplop terdapat lembaran-lembaran pola dari satu model pakaian. Pola ini juga dilengkapi dengan keterangan mengenai ukuran, arah benang, tengah muka, tengah belakang dan tempat memasang lengan. Pada pola cetak tercantum hal-hal sbb :
1. nomor /code
2. ukuran standar yang digunakan,
3. langkah mengerjakan
4. bentuk potongan pola dan jumlah/komponen pola
5. desain / mode busana
6. tabel ukuran
7. keterangan model
8. penggunaan kain/bahan
Keuntungan menggunakan pola cetak :
lebih praktis karena dapat langsung digunakan tanpa mengukur terlebih dahulu
mempermudah bagi orang yang baru belajar menjahit
menghemat waktu dan tenaga
dapat digunakan untuk membuat pakaian dalam jumlah yang banyak seperti pada konveksi.
Kekurangan menggunakan pola cetak :
Hasil pakaian tidak selamanya pas di badan
Model busana terbatas
Harus merubah kembali pola sesuai dengan bentuk badan seseorang.
sumber : http://yantis-pendidikantatabusana.blogspot.com/2012/08/macam-macam-pola-busana-pola-dasar.html
Dengan adanya informasi yang kami sajikan tentang macam macam bentuk tubuh menurut dasar pola busana
, harapan kami semoga anda dapat terbantu dan menjadi sebuah rujukan anda. Atau juga anda bisa melihat referensi lain kami juga yang lain dimana tidak kalah bagusnya tentang SOAL MENGGAMBAR POLA KELAS X
. Sekian dan kami ucapkan terima kasih atas kunjungannya.
0 komentar:
Post a Comment