, , , , , , , , , , , , , , , , , , ,

Skenario Pembelajaran Jigsaw

les, indonesia, private, obras, guru, sekolah, belajar, yogyakarta, usaha, jogja, kursus, terbaik, batik, kaos, kebaya, jahit, baju jahit, mesin jahit, konveksi, kursus menjahit
Skenario Pembelajaran Jigsaw

Skenario Pembelajaran Jigsaw



Membuat Pola pada sub bahasan membuat
pola dasar sistem bunka.
1. Guru menyampaikan tentang metode pembelajaran Jigsaw pada mata pelajaran
Membuat Pola pada sub bahasan membuat pola dasar sistem bunka.
2. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.

Belajar


Hasil belajar sebagai objek penilaian pada hakikatnya menilai penguasaan
siswa terhadap tujuan-tujuan instruksional menggambarkan hasil belajar yang
harus dikuasai siswa berupa kemampuan-kemampuan siswa setelah menerima
atau menyelesaikan pengalaman belajarnya. (Pupuh Fathurrohman M. dan Sobry
Sutikno, 2007: 5-6) definisi para ahli tentang belajar, diantaranya sebagi berikut:
(a) Skinner (dalam Barlow, 1985), mengartikan belajar sebagai sebagai suatu
proses adaptasi atau penyesuaian tingkah laku berlangsung secara progesif.
(b) Hilgrad dan Bower dalam bukunya Theories of Learning (1975)
mengemukakan bahwa belajar berhubungan dengan perubahan tingkah laku
seseorang terhadap suatu situasi tertentu yang disebabkan oleh
pengalamannya yang berulang-ulang dalam situasi itu, dimana perubahan
tinngkah laku itu tidak dapat dijelaskan atau dasar kecenderungan respon
pembawaan, kematangan atau keadaaan–keadaan seseorang ( misalnya
kelelahan, pengaruh obat dan sebagainya).
(c) M. Sobry Sutikno dalam bukunya Menuju Pendidikan Bermutu (2004)
mengartikan belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan oleh seseorang
untuk memperoleh suatu perubahan yang baru sebagai hasil penngalamannya
sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya.
(d) C.T. Morgan dalam introduction to Psychologi (1962) merumuskan belajar
sebagai suatu perubahanyang relatif dalam menetapkan tingkah laku sebagai
akibat atau hasil dari pengalaman yang lalu.

(e) Thursan Hakim dalam bukunya Belajar Secara Efektif (2002) mengartikan
belajar suatu proses perubahan di dalam kepribadian manusia, dan perubahna
tersebut ditampakkan dalam bentuk peningkatan kualitas dan kuantitas
tingkah laku seperti peningkatan kecakapan, pengetahuan, sikap, kebiasaan,
pemahaman, ketrampilan, daya pikir dan lain-lain kemampuannya.
Belajar merupakan tindakan dan perilaku yang kompleks yang hanya
dialami oleh siswa itu sendiri (Dimyati dan Mujiono, 2010: 7). Selanjutnya (Agus
Suprijono, 2011: 5-6) belajar merupakan proses mendapatkan atau memperoleh
pengutahuan maupun menambah pengetahuan, sehingga hasil belajar yaitu
perubahan perilaku bukan hanya salah satu potensi/kemampuan saja melainkan
secara keseluruhan kognitif, afektif, maupun spikomotorik merupakan suatu
bentuk komprehensif. Hasil belajar adalah perubahan tingkah laku secara
keseluruhan atau merupakan komprehensif bukan hanya salah satu aspek
kemanuasiaan saja. (Oemar Hamalik, 2010: 27) belajar adalah modifikasi atau
memperteguh kelakuan atau perilaku melalui penngalaman yang merupakan suatu
proses untuk mencapai tujuan dengan mengalami. (Slameto, 2010: 2) belajar ialah
suatu usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh perubahan tingkah laku
yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam
interaksi dengan lingkungannya. Namun demikian, perubahan yang terjadi dalam
diri seseorang banyak sekali, baik sifat maupun jenisnya. Oleh karena itu, tidak
setiap perubahan dalam diri seseorang merupakan perubahan dalam arti belajar.
(Depdikbud, 2006) belajar adalah proses yang ditandai dengan adanya perubahan
pada diri seseorang. Perubahan sebagai hasil dari proses belajar yang dapat

ditujukan dalam berbagai bentuk seperti perubahan pengetahuan, pemahaman,
tingkah laku, ketrampilan, kebiasaan, dan perubahan aspek-aspek yang ada pada
diri individu yang sedang belajar.
Berdasarkan beberapa pendapat di atas, dapat dijelaskan bahwa belajar
dalam Membuat pola adalah suatu kegiatan psikis yang mempergunakan panca
inderanya dalam proses berubahnya tingkah laku atau sikap pada diri seseorang
melalui pengalaman dan latihan yang disebabkan yang dilakukan dengan
sengaja. Perubahan tersebut adalah pada aspek kognitif, afektif dan psikomotorik.

0 komentar:

Post a Comment