Ranah Kognitif |
Ranah Kognitif
Tipe hasil belajar ranah kognitif meliputi tujuan pendidikan yang
berkesinambungan dengan ingatan atau pengenalan terhadap pengetahuan,
pengembangan kemampuan intelektual dan ketrampilan berfikir. Ranah kognitif
dimulai dari jenjang ranah yang paling rendah atau bawah, kejenjang yang lebih
tinggi. Jenjang yang paling rendah merupakan prasyarat untuk jenjang yang lebih
tinggi sehingga untuk mencapai jenjang yang tinggi harus melalui jenjang yang
bawah. Konsep ini nantinya juga digunakan untuk pengembangan alat evaluasi
(tes hasil belajar). Tipe hasil belajar ranah kognitif berkaitan dengan hasil berupa
pengetahuan, kemampuan dan kemahiran intelektual. Tipe hasil belajar bidang
kognitif ini berkenaan dengan hasil belajar intelektual terdiri dari 6 aspek, yaitu
pengetahuan, pemahaman, penerapan analisis, sintesis, evaluasi (Nur ‘Aini, 2006:
9). Adapun aspek tersebut adalah seperti berikut:
Tipe hasil belajar pengetahuan hafalan (Knowledge), pengetahuan
didefinisikan sebagai perilaku mengingat atau mengenali informasi (materi
pembelajaran) yang telah dipelajari sebelumnya (Nur ‘Aini, 2006: 9). Tipe hasil
belajar pengetahuan hafalan Membuat Pola pokok bahasan Membuat pola dasar
badan atas sistem bunka diharapkan siswa dapat mengetahui, serta mengingat
tentang pengetahuan pola, alat serta bahan yang dipergunakan dalam membuat
pola, langkah-langkah pembuatan pola serta cara penyelesaianya.
Tipe hasil belajar pemahaman (Comprehention) didefinisikan sebagai
kemampuan memperoleh makna dari materi pelajaran (Nur ‘Aini, 2006: 9). Tipe
hasil belajar pemahaman Membuat pola pokok bahasan membuat pola dasar
sistem bunka adalah siswa dapat memahami materi tentang:, pengertian pola dan
macam-macam jenis pola, menentukan garis bentuk tubuh berdasarkan anatomi
tubuh dalam pengukuran (menentukan body line), alat dan bahan membuat, cara
mengambil ukuran, pembuatan pola dasar, tanda-tanda pola, proses dalam
membuat cara penyelesaianya.
Tipe hasil belajar penerapan (Application) mencakup penerapan hal-hal
seperti aturan, metode, konsep, prinsip-prinsip dalil dan teori. Hasil belajar di
bidang ini memerlukan tingkat pemahaman yang lebih tinggi daripada tingkat
pemahaman sebelumnya (Nur ‘Aini, 2006: 9). Tipe hasil belajar Membuat pola
pokok bahasan membuat pola dasar badan atas sistem bunka diharapkan, setelah
memahami dan merespon materi yang diberikan, siswa dapat mempraktikkanya
yaitu salah satunya siswa dapat menjelaskan dan mendemonstrasikan cara
pembuatan pola dasar badan atas sistem bunka.
Tipe hasil belajar analisis mengacu pada kemampuan memecahkan
material ke dalam bagian-bagian sehingga dapat dipahami struktur organisasinya.
(Nur ‘Aini, 2006: 9). Tipe hasil belajar analisis Membuat pola pokok bahasan
membuat pola dasar badan atas sistem bunka adalah siswa dapat menganalis atau
membaca gambar pola langkah–langkah membuat pola dasar sistem bunka secara
kontruksi dengan cermat sesuai ukuran kemudian dapat mempraktikanya dengan
membuat pola. badan atas sistem bunka.
Tipe hasil belajar sintesis mengacu pada kemampuan menggabungkan
bagian-bagian dalam rangka membentuk struktur yang baru (Nur ‘Aini, 2006: 9).
Tipe hasil belajar sintesis Membuat pola pokok bahasan membuat pola dasar
badan atas sistem bunka adalah siswa mampu menyimpulkan apa saja yang
merupakan dasar utama dalam membuat pola agar diperoleh hasil yang baik
dalam Membuat pola.
Tipe hasil belajar evaluasi mengacu pada kemampuan membuat keputusan
tentang nilai materi pembelajaran (pernyataan, novel, puisi,laporan) untuk tujuan
tertentu (Nur ‘Aini, 2006: 9). Evaluasi merupakan kegiatan yang meliputi
mengukur dan meneliti. Alat yang digunakan untuk mengukur adalah tes dan non
tes. Hasil pengukuran berupa skor. Tipe hasil belajar evaluasi Membuat pola
pokok bahasan Membuat pola dasar badan atas sistem bunka adalah siswa mampu
menilai teknik Membuat pola dasar sistem bunka beserta penyelesainnya dengan
tepat sesuai dengan desain/gambar, tanda pola dan mampu memperbaiki pola
apabila terjadi kesalahan.
0 komentar:
Post a Comment