Belajar merupakan bentuk pengalaman |
Belajar merupakan bentuk pengalaman.
Pengalaman pada dasarnya adalah hasil dari interaksi antara peserta didik
Hasil belajar adalah pola–pola perbuatan, nilai-nilai, pengertian-pengertian, sikapsikap,
apresiasi dan keterampilan. (Agus suprijono, 2011: 5-6) Merujuk
pemikiran Gagne, hasil belajar berupa:
1) Informasi verbal yaitu kapabilitas mengungkapkan pengetahuan dalam bentuk
bahasa baik lisan maupun tertulis. Kemampuan merespons secara spesifik
terhadap rangsangan spesifik. Kemampuan tersebut tidak memerlukan
manipulasi simbol, pemecahan masalah maupun penerapan aturan.
2) Keterampilan intelektual yaitu kemampuan mempresentasikan konsep dan
lambang. Ketrampilan intelektual terdiri dari kemampuan mengategorisasi,
kemampuan analitis-sintesis fakta–konsep dan mengembangkan prinsipprinsip
keilmuan. Ketrampilan intelektual merupakan kemampuan melakukan
aktivitas kognitif bersifat khas.
3) Strategi kognitif yaitu kecakapan menyalurkan dan mengarahkan aktivitas
kognitifnya sendiri. Kemampuan ini meliputi penggunaan konsep dan kaidah
dalam memecahkan masalah.
4) Ketrampilan motorik yaitu kemampuan melakukan serangkaian gerak jasmani
dalam urusan dan koordinasi, sehingga terwujud otomatisme gerak jasmani.
5) Sikap adalah kemampuan menerima atau menolak objek berdasarkan
penilaian terhadap objek tersebut. Sikap berupa kemampuan
menginternalisasi dan eksternalisasi nilai-nilai. Sikap merupakan kemampuan
menjadikan nilai-nilai sebagai standar perilaku dengan lingkungannya.
Berdasarkan beberapa para ahli diatas maka dapat dijelaskan hasil belajar
adalah suatu yang diperoleh siswa setelah siswa tersebut melaksanakan kegiatan
pembelajaran dengan melalui tahapan-tahapan pembelajaran yang dimulai dari
pendahuluan sampai dengan penutup yang diakhiri dengan tes atau evaluasi. Hasil
belajar Membuat pola dengan Jigsaw berupa perubahan tingkah laku seperti,
pengetahuan, sikap, ketrampilan dan lain sebagainya setelah siswa menyelesaikan
suatu program pembelajaran dalam waktu tertentu dengan menggunakan alat ukur
yaitu berupa tes.
Tipe hasil belajar
(John Travers dalam Agus Suprijono, 2011: 8–10) menggolongkan
kegiatan belajar menjadi belajar gerakan, belajar pengetahuan dan belajar
pemecahan masalah. Ada pula yang menggolongkan kegiatan belajar menjadi
belajar informasi, belajar konsep, belajar prinsip, belajar keterampilan dan belajar
sikap. Secara ekletis, kategorisasi kegiatan belajar yang bermacam-macam
tersebut dapat dirangkum menjadi tipe kegiatan belajar :
1) Keterampilan
2) Pengetahuan
3) Informasi
4) Konsep
5) Sikap
6) Pemecahan masalah
Gagne mentipisfikasikan kegiatan belajar menjadi delapan yaitu:
a) Signal learning atau kegiatan belajar mengenal tanda. Tipe kegiatan belajar
ini menekankan belajar sebagai usaha merespons tanda tanda yang
dimanipulasi dalam situasi pembelajaran
b) Stimulus-response learning atau kegiatan belajar tindak balas. Tipe ini
berhubungan dengan perilaku peserta didik yang secara sadar melakukan
respons tepat terhadap stimulus yang dimanipulasi dalam situasi
pembelajaran
c) Chaining learning atau kegiatan belajar melalui rangkaian. Tipe ini berkaitan
dengan kegiatan peserta didik menyusun hubungan antara dua stimulus atau
lebih dengan berbagai respons yang berkaitan dengan stimulus tersebut
d) Verbal association atau kegiatan belajar melalui asosiasi lisan. Tipe ini
berkaitan dengan upaya peserta didik menghubungkan respons dengan
stimulus yang disampaikan secara lisan
e) Multiple discrimination learning atau kegiatan belajar dengan perbedaan
berganda. Tipe ini berhubungan dengan kegiatan peserta didik membuat
berbagai perbedaan respons yang digunakan terhadap stimulus yang
beragam,namun berbagai respons dan stimulus itu saling berhubungan antara
satu dengan yang lainnya
f) Concept learning atau kegiatan belajar konsep. Tipe ini berkaitan dengan
berbagai respons dalam waktu yang bersamaan terhadap sejumlah stimulus
berupa konsep konsep yang berbeda antara satu dengan yang lainnya
g) Principle learning atau kegiatan belajar prinsip prinsip. Tipe ini digunakan
peserta didik menghubungkan beberapa prinsip yang digunakan dalam
merespons stimulus
h) Problem solving learning atau kegiatan belajar pemecahan masalah. Tipe ini
berhubungan dengan kegiatan peserta didik menghadapi persoalan dan
memecahkannya sehingga pada akhirnya peseta didik memiliki kecakapan
dan keterampilan baru dalam pemecahan masalah
Hasil belajar dapat dibedakan kedalam beberapa kategori. Kategori yang
banyak digunakan dibagi menjadi 3 tipe hasil belajar yaitu: tipe hasil belajar ranah
kognitif, tipe hasil belajar ranah afektif, tipe hasil belajar ranah psikomotorik
(Bloom dikutip Nur ‘Aini, 2006: 9-11). Masing-masing tipe hasil belajar terdiri
dari sejumlah aspek yang saling berkaitan dan mempunyai karakter tersendiri,
sebab setiap tipe hasil belajar berbeda dalam cakupan dan hakikat yang
terkandung didalamnya.
0 komentar:
Post a Comment