Ranah Afektif |
Ranah Afektif
Tipe hasil belajar ranah afektif meliputi tujuan pendidikan yang berkenan
dengan minat, sikap, nilai serta pengembangan penghargaan dan penyesuaian diri.
Ranah afektif sangat sulit untuk dinilai, karena perilakunya tidak selalu nyata,
dan apa yang dilakukan mungkin tidak sama dengan apa yang ada dalam hati,
sehingga sering kali guru kesulitan dalam mengidentifikasi Krathwahl, Bloom dan
Mansia, sebagaimana yang dikutip (Nur’aini, 2006: 10). Ranah afektif ini tampak
pada perilaku siswa seperti perhatian, disiplin, menghargai teman, motivasi
belajar, hubungan sosial dan kebiasaan belajar (Nana Sudjana, 2010: 30). Bidang
afektif ini terdiri dari lima aspek, yaitu: Menerima, Merespon/ menjawab, menilai,
organisasi, karakteristik nilai. Adapun aspek-aspek tersebut diuraikan sebagai
berikut:
Penerimaan (Receiving), pada aspek ini berkenaan dengan membangkitkan,
membimbing dan mengarahkan perhatian siswa tehadap, materi pembuatan pola
dasar badan atas sistem bunka yang diberikan oleh guru sehingga materi yang
diberikan dapat dipahami oleh siswa. Penanggapan (Responding), pada aspek ini
diharapkan siswa dapat merespon materi Membuat pola pokok bahasan pola dasar
badan atas sistem bunka yang telah diberikan oleh guru dalam bentuk jigsaw,
seperti adanya diskusi, tanya jawab, siswa dapat mengerjakan soal latihan dan
sebagainya. Penilaian (Valuing), pada aspek ini diharapkan siswa dapat
menggambarkan, membedakan, menggabungkan, mempelajari materi yang telah
diberikan. Pengorganisasian (Organization), pada aspek ini diharapkan siswa
dapat menyatukan nilai-nilai yang berbeda. Pembentukan pola hidup
(Organization by a value complex), pada aspek ini mengacu pada poses
perwujudan nilai-nilai, sehingga tingkah lakunya menunjukkan karakteristik atau
identitas dari siswa tersebut.
Ranah Psikomotorik
Tipe hasil belajar ranah psikomotorik berhubungan dengan ketrampilan
motorik yang melibatkan otot gerak yang membutuhkan koordinasi otot. Pada
dasarnya ketrampilan psikomotorik merupakan keahlian menampilkan gerakan
yang kompleks secara efisien. Ketrampilan ini bergantung pada kekomplekan
gerakan dan tingkatan, yang meliputi ketetapan, ketelitian, efisiensi, kehalusan
dan keindahan. Hasil belajar ranah Psikomotorik tampak dalam bentuk
ketrampilan (skill) dan kemampuan bertindak individu seseorang. Hasil belajar
yang diterapkan Membuat Pola adalah siswa mampu dan trampil dalam
pembuatan pola dasar badan atas sistem dan cara penyelesaianya, sehingga siswa
akan menerima pengalaman belajarnya dengan perubahan tingkah laku yang lebih
baik.
0 komentar:
Post a Comment