, , , , , , , , , , , , , , , , , , ,

Proses Pembakaran Bulu

les, indonesia, private, obras, guru, sekolah, belajar, yogyakarta, usaha, jogja, kursus, terbaik, batik, kaos, kebaya, jahit, baju jahit, mesin jahit, konveksi, kursus menjahit
 Proses Pembakaran Bulu

 Proses Pembakaran Bulu



Pembakaran bulu bertujuan untuk menghilangkan bulu–bulu

yang tersembul pada permukaan kain. Bulu–bulu pada kain
timbul sebagai akibat adanya gesekan-gesekan mekanik dan
peregangan-peregangan pada waktu proses pertenunan.
Bulu–bulu yang timbul pada permukaan kain mengurangi
kualitas kain dan mengurangi kualitas hasil proses
merserisasi, pencelupan, dan pencapan.


Pada proses merserisasi bulu yang menonjol pada permukaan

kain lebih banyak menyerap larutan dan menutup permukaan
kain sehingga menurunkan efek merserisasi dan mengurangi
kilau kain hasil merserisasi. Kurang sempurnanya efek
merserisasi, menyebabkan ketidak rataan hasil pencelupan.


Pada proses pencapan bulu-bulu tertekan oleh screen dan
roboh/tertidur keluar dari garis motif, bulu yang tidur dan
terkena pasta dapat menyerap pasta cap kemudin
memindahkan pasta cap tersebut keluar garis batas motif
sehingga hasil pencapan warna kurang tajam.
Pencucian setelah pencapan akan menyebabkan bulu yang
tertekan dan menutup motif berdiri akibatnya warna tidak rata.


Tidak semua kain dibakar bulunya. Terdapat kain yang tidak
boleh dibakar bulunya, yaitu:
a) Kain handuk
b) Kain karpet
c) Kain flanel, dsb.
Tetapi untuk kain-kain berikut harus dilakukan proses
pembakaran bulu, yaitu:

a) Kain untuk lapis (voering)
b) Kain anyaman keeper, tenunan wafel, dan Kain-kain yang
berusuk garisgaris ke dalam.
c) Kain-kain yang akan di merser, dicelup, dan dicap.
d) Kain–kain murahan untuk meningkatkan kualitasnya.


Prinsip pembakaran bulu adalah melewatkan kain di atas

nyala api, plat logam, dan silinder panas dengan kecepatan
tertentu sesuai dengan tebal tipisnya kain.
Penanganan yang kurang tepat dalam proses pembakaran
bulu menyebabkan hal–hal berikut :
a) Kain gosong, disebabkan karena api atau plat logam
terlalu panas. Kain gosong menyebakan pegangan kaku,
dan gosong pada kain akan sulit diperbaiki
b) Kain terbakar, disebabkan karena kain putus, kain kendor,
dan kecepatan jalannya kain lambat
c) Kain melipat, disebabkan karena tegangan kain yang
rendah, sambungan melipat. lipatan kain akan
menyebabkan bulu pada lipatan tersebut tidak terbakar
dan membentuk garis sesuai lipatan. garis lipatan akan
terlihat setelah kain dicelup.
d) Kain hitam, karena api berwarna merah yang disebabkan
percampuran udara dan gas kurang tepat.
e) Gosong setempat, karena kain kotor mengandung oli.
Mesin pembakar bulu dapat dikelompokkan menjadi dua jenis
yaitu :
a) Mesin pembakar bulu pelat dan silinder
Mesin pembakar bulu plat
Mesin pembakar bulu plat terdiri dari satu atau dua plat
tembaga berbentuk lengkung. Pemanas plat dipakai batu
bara atau campuran antara udara dan gas. Kain
dilewatkan dengan menggesekan pada plat logam panas
membara dengan kecepatan 125–250 meter/menit
sehingga bulu akan terbakar.
Kebaikan sistem ini hasil pembakaran lebih mengkilat,
akan tetapi ada beberapa kekurangannya yaitu :

(1) Kurang sempurna hasil pembakaran pada kain yang
memiliki ribs baik lusi atau pakan dengan alur agak
dalam
(2) Memerlukan waktu yang lama untuk membakar dua
permukaan karena harus mengulangi dari awal
dengan cara membalikan kain.

0 komentar:

Post a Comment