, , , , , , , , , , , , , , , , , , ,

Hantaran Pengantin

les, indonesia, private, obras, guru, sekolah, belajar, yogyakarta, usaha, jogja, kursus, terbaik, batik, kaos, kebaya, jahit, baju jahit, mesin jahit, konveksi, kursus menjahit
Hantaran Pengantin

Hantaran Pengantin



Hantaran pengantin merupakan hadiah atau persembahan yang diberikan keluarga calon pengantin laki-laki kepada calon pengantin wanita sebagai bentuk penghormatan. Atau dapat dikatakan juga bahwa hantaran pengantin atau Peningset (Jawa) merupakan tanda ikatan. Hantaran pengantin ini umumnya berupa barang-barang kebutuhan wanita dan makanan yang ditempatkan pada beberapa wadah yang biasanya jumlahnya genap bisa 6,8,10, atau 12 nampan (2001:81). Barang-barang hantaran ini di antaranya terdiri dari daun sirih berikut perlengkapannya, perangkat sholat, aneka bahan pakaian, seperangkat kosmetik, perlengkapan mandi, sepatu, tas, pakaian dalam, buah-buahan, dan kue. Hantaran ini diberikan kepada ibu calon pengantin putri pada suatu acara yang disebut srah-srahan. Peningsetan atau Srah-srahan, berasal dari kata singset (berarti ikatan). Setelah keluarga pria dan wanita menyetujui adanya suatu pernikahan, pada waktu yang telah ditentukan, keluarga pengantin pria datang berkunjung ke keluarga pengantin perempuan sambil membawa peningset yang biasanya terdiri:
1. Daun sirih (daun betel), mengharapkan untuk keselamatan
2. Beberapa kain batik dengan corak berbeda, mengharapkan untuk kebahagiaan dan kehidupan yang baik
3. Kain kebaya
4. Setagen putih untuk tanda kekuatan
5. Buah-buahan, mengharapkan kesehatan
6. Beras, gula, garam, minyak dan lain-lain, tanda dasar kehidupan
7. Cincin untuk pasangan pengantin

 Sumbangan uang untuk pesta pernikahan

Simbol-simbol pada Hantaran Pengantin Barang-barang yang diserahkan di dalam acara srah-srahan mempunyai nilai yang sangat dalam, diantaranya:
(1) Pisang ayu dan suruh ayu melambangkan sedya rahayu yang mempunyai makna maksud baik.
(2) Dua buah jeruk gulung mempunyai makna tekad telah gumulung (tekad bulat)
(3) Dua buah cengkir gading melambangkan kencenging pikir (ketetapan pikiran)
(4) Dua potong tebu wulung, tebu singkatan dari antebing kalbu, mempunyai makna ketetapan hati
(5) Dua buah nasi golong, yang bermakna bersatu padu
(6) Beras, gula jawa dan garam sebagai lambang kecukupan rejeki
(7) Jenang, jadah dan wajik sebagai lambang makanan pokok
(8) Empon-empon “obat-obatan berumbi” seperti kunyit, kencur dan jahe sebagai simbol kesehatan
(9) Setagen putih dari lawe (benang pintal) lambing kecukupan sandang, bermacam-macam kain dengan motif Sido Luhur, Sido Mukti, Sido Mulyo. Corak atau motif ini juga hasil perenungan batiniah yang mengandung sesanti (makna yang mengandung harapan) selain secara artistic memiliki nilai keindahan yang kharismatik. Motif-motif di atas melambangkan cita-cita membangun rumah tangga yang luhur, mukti (berwibawa) dan mulyo (mulia).
(10) Kain batik motif truntum untuk ayah dan ibu mempunyai maksud agar bisa tumuruntum (berkembang, mempunyai keturunan) bagaikan kuntum-kuntum bunga pada motif truntum.
(11) Kain pemesing untuk nenek calon mempelai putrid berupa selembar kain putih, dan
(12) Cincin emas sebagai tanda ikatan.
(13) Ada kalanya peningset ini dilengkapi dengan abon-abon berupa bermacam-macam busana dan perhiasan (2001:81).

0 komentar:

Post a Comment