, , , , , , , , , , , , , , , , , , ,

Ciri- ciri pembelajaran kooperatif

les, indonesia, private, obras, guru, sekolah, belajar, yogyakarta, usaha, jogja, kursus, terbaik, batik, kaos, kebaya, jahit, baju jahit, mesin jahit, konveksi, kursus menjahit
Ciri- ciri pembelajaran kooperatif

Ciri- ciri pembelajaran kooperatif


Pembelajaran kooperatif dapat menumbuhkan pembelajaran efektif yaitu
pembelajaran yang bercirikan menurut (Agus Suprijono, 2011: 58) adalah; (1)
memudahkan siswa belajar sesuatu yang bermanfaat seperti fakta, ketrampilan,
nilai, sikap, konsep dan pengetahuan bagaimana hidup serasi dengan sesama, (2)
pengetahuan nilai, dan ketrampilan diakui oleh mereka yang berkompeten
menilai. Beberapa ciri dari pembelajaran kooperatif adalah;
(1) Setiap anggota memiliki peran
(2) Terjadi hubungan interaksi langsung di antara siswa
(3) Setiap anggota kelompok bertanggung jawab atas belajarnya dan juga temanteman
sekelompoknya
(4) Siswa belajar dalam kelompok yang beranggotakan 4-6 siswa dengan tingkat
kemampuan, latar belakang yang berbeda
(5) Guru membantu mengembangkan keterampilan-keterampilan interpersonal
kelompok
(6) Guru hanya berinteraksi dengan kelompok saat diperlukan atau guru sebagai
fasilitator.
Pembelajaran kooperatif pada hakekatnya sama dengan kerja kelompok
tetapi tidak semua kerja kelompok dapat dianggap pembelajaran kooperatif.

Pembelajaran koperatif menambah unsur-unsur interaksi sosial pada pembelajaran
dimana siswa belajar bersama dalam kelompok-kelompok kecil yang saling
membantu sama lain dengan kemampuan yang heterogen yang artinya terdiri dari
campuran kemampuan siswa dan latar belakang yang berbeda dengan temannya.
Roger dan David Johnson sebagaimana yang dikutip oleh (Agus Suprijono, 2011:
58) mengatakan bahwa untuk mencapai hasil yang maksimal ada lima unsur
dalam pembelajaran kooperatif. Lima unsur tersebur antara lain :

Positif interdependence (saling ketergantungan positif)


Positif interdependence yaitu hubungan timbal balik yang didasari adanya
kepentingan yang sama dimana keberhasilan dalam penyelesaian tugas tergantung
apada usaha yang dilakukan oleh kelompok tersebut. Keberhasilan kerja
kelompok ditentukan oleh kinerja masing-masing anggota kelompok. Oleh karena
itu, semua anggota dalam kelompok akan merasa saling ketergantungan. Kondisi
seperti ini memungkinkan setiap siswa merasa adanya ketergantungan positif pada
anggota kelompok lainnya dalam mempelajari dan menyelesaikan tugas–tugas
yang menjadi tanggung jawabnya, yang mendorong setiap anggota kelompok
untuk bekerja sama.

Personal responsibility (tanggung jawab perorangan)

Personal responsibility yaitu adanya tanggung jawab pribadi mengenai
materi pelajaran dalam anggota kelompok sehingga siswa termotifasi untuk saling
membantu. Keberhasilan kelompok sangat tergantung dari masing-masing
anggota kelompoknya, oleh karena itu setiap anggota kelompok mempunyai tugas
dan tanggung jawab yang harus dikerjakan dalam kelompok tersebut. Dengan
demikian, siswa yang tidak melaksanakan tugasnya akan diketahui dengan jelas
dan mudah. Rekan-rekan dalam satu kelompok akan menuntutnya untuk
melaksanakan tugas agar tidak menghambat yang lainnya.

Face of face promotive interaction (interaksi positif)


Face of face promotive interaction yaitu interaksi yang langsung terjadi
antar siswa tanpa adanya perantara. Hal ini memberikan kesempatan yang luas
kepada setiap anggota kelompok untuk bertatap muka melakukan interaksi dan
diskusi untuk saling memberi dan menerima informasi dari kelompok lain.
Interaksi yang langung terjadi antar siswa tanpa adanya perantara. Tidak adanya
penonjolan kekuatan individu, yang ada hanya pola pikir interaksi dan perubahan
yang bersifat verbal diantara siswa yang bersifat positif sehingga saling
mempengaruhi hasil pendidikan dan pengajaran.

Interpersonal skill (komunikasi antar anggota)

Melatih siswa untuk dapat berpartisipasi aktif dan berkomunikasi dalam
kegiatan pembelajaran. Ketrampilan berkomunikasi merupakan proses yang
ditempuh untuk pengalaman belajar dan pembinaaan perkembangan mental dan
emosianal para siswa.

Grup prosessing (pemrosesan kelompok)


Menjadwalkan waktu khusus bagi kelompok untuk mengevaluasi proses
kerja kelompok dan hasil kerja sama mereka, agar selanjutnya dapat bekerja sama
lebih efektif. Waktu evaluasi dapat diadakan beberapa kali pembelajaran terlibat
dalam kegiatan pembelajaran.

0 komentar:

Post a Comment