Titik Pulang Pokok/ Break Even Point |
Titik Pulang Pokok/ Break Even Point
Break even point (BEP) yaitu suatu keadaan ketika hasil penjualansama dengan hasil jumlah biaya yang diperlukan untuk pembuatan dan
penjualan produk sehingga dalam produksinya belum mendapatkan
keuntungan serta tidak mengalami kerugian. Standar kelayakan untuk
industi nilai BEP antara 40%-60%.
Break Even Point (BEP) =
H ajual pcs Variable t pcs
FixedCost
arg / cos /
=
.90.548,06 .58.968,6
.824.954.725,00
Rp Rp
Rp
= 26.123,14 pcs
Persentase BEP =
oduksi bulan
oduksiBEP
Pr /
Pr
x 100 %
=
pcs
pcs
52.000
26.123,14
x 100 %
= 50,24 %
7. Analisis Keuntungan
Agar dapat tercapai keseimbangan dengan harga jualnya, maka dapatditentukan biaya produksi/ pcs sehingga tercapai titik BEP.
Harga jual pada BEP = Variable cost/ pcs +
oduksi bulan
FixedCost
Pr /
= Rp 58.968,61 +
52.000 pcs
824.954.725
= Rp 74.833,12
Biaya produksi dalam 1 bulan produksi agar mencapai titik BEP yaitu:
= harga jual pada BEP x produksi/bulan
= Rp 74.833,12 x 52.000 pcs = Rp 3.891.322.240,00
Harga jual ketika mencapai titik BEP yaitu:
= produksi pada BEP x harga jual produk/pcs
= 26.123,14 pcs x Rp 90.548,06
= Rp 2.365.399.648,11
Berdasarkan perhitungan BEP dapat diketahui besarnya harga jual produk. Dari harga jual produk dapat diperhitungkan besarnya keuntungan perusahaan per tahun jika seluruh produk yang diproduksi semuanya terjual. Perkiraan keuntungan perusahaan adalah sebagai berikut.
Harga Jual BEP = Rp 74.833,12
Harga Jual Produk = Rp 90.548,06
Produksi per tahun = 52.000 pcs/bulan x 12
= 624.000 pcs/tahun
Pajak Pendapatan = 30% per tahun dari keuntungan bersih
Maka perkiraan keuntungan untuk 1 tahun adalah:
Keuntungan/ pcs = Harga Jual Produk – harga Jual BEP
= Rp 90.548,06 - Rp 74.833,12
= Rp 15.714,94
Keuntungan/ tahun = Keuntungan/ pcs x Jumlah produksi
= Rp 15.714,94 x 624.000 pcs
= Rp 9.806.122.560,00/ tahun
Keuntungan bersih = Keuntungan/ tahun – Pajak Pendapatan
= Rp 9.806.122.560 – (30% x Rp 9.806.122.560)
= Rp 6.864.285.792,00/tahun
Selain dari penjualan produk, perusahaan juga mendapatkan keuntungan dari penjualan limbah kain yang besarnya sebagai berikut.
Limbah kain/ hari = 50 kg
Harga Jual Limbah = Rp 1.750,00/ kg
Pendapatan = Rp 1.750,00/kg x 50 kg
= Rp 87.500/ hari
Rp 2.275.000/ bulan
= Rp 27.300.000,00/ tahun
Keuntungan setelah pajak =Rp 27.300.000,00– (30% x Rp 27.300.000,00)
= Rp 19.110.000,00/ tahun
Keuntungan bersih perusahaan dalam setahun adalah sebagai berikut.
Keuntungan bersih = Rp 6.864.285.792,00 + Rp 19.110.000,00
= Rp 6.883.395.792,00/ tahun
8. Persentasi Pengembalian Modal/ Returnt on Investement
Persentasi Returnt of Investement (ROI) adalah modal investasi yang
kembali per tahun. Harga ROI minimum untuk industri dengan risiko tinggi
adalah 44 % dan 11 % untuk risiko rendah.
ROI =
ModalInvestasi
KeuntunganBersih
x 100 %
=
.12.000.990.000,00
.6.883.395.792,00
Rp
Rp
x 100 %
= 57,36%
9. Waktu Pengembalian Modal/ Pay Out Time
Waktu pengembalian modal/pay out time (POT) adalah waktu yang
diperlukan untuk mengembalikan modal. Pengembalian modal ini
berdasarkan pada keuntungan yang dicapai. Perhitungan dilakukan
berdasarkan jumlah modal investasi dan besarnya keuntungan yang
didapatkan. Data-data yang digunakan untuk menghitung waktu
pengembalian modal adalah sebagai berikut.
Keuntungan/tahun = Kapasitas produksi/tahun x Keuntungan/ pcs
= 624.000 pcs/tahun x Rp 7.483,32
= Rp 4.669.591.680,00
Maka waktu pengembalian modal adalah:
POT =Keuntungan tahun
ModalInvestasi
/
=
.4.669.591.680,00
.12.000.990.000,00
Rp
Rp
= 2,57 tahun
= 2 tahun 6 bulan 26 hari
Berdasarkan analisis ekonomi yang telah dilakukan baik analisis
keuntungan, BEP, ROI, POT maka dapat diambil keputusan bahwa usaha
garmen ini layak untuk dijalankan.
0 komentar:
Post a Comment