Biaya Overhead |
Biaya Overhead
Biaya Overhead adalah semua biaya yang diperlukan untukmemperlancar produksi dan penjualan selama periode tertentu. Adapun
yang termasuk biaya overhead adalah sebagai berikut.
a. Penyusutan (Depresiasi)
Contoh perhitungan depresiasi untuk mesin-mesin produksi adalah
sebagai berikut:
Nilai awal dari aset (P) = Rp 888.160.000,00
Nilai akhir dari aset (S) = Rp 10 % x Rp 888.160.000,00
= Rp 88.816.000,00
Umur aset (N) = 10 tahun
Depresiasi (D) =
N
P S
=
tahun
Rp Rp
10
.888.160.000,00 .88.816.000,00
= Rp 79.934.400,00/tahun
Dengan cara yang sama maka rekapitulasi besarnya depresiasi yang
selanjutnya adalah sebagai berikut.
Depresiasi untuk mesin produksi sebesar Rp 79.934.400,00/tahun
Depresiasi untuk Instalasi sebesar Rp 4.500.000,00/tahun
Depresiasi untuk bangunan sebesar Rp 373.200.000,00/tahun
Depresiasi untuk utilitas sebesar Rp 46.924.200,00/tahun
Depresiasi untuk inventaris sebesar Rp 17.640.000,00/tahun
Depresiasi untuk alat transportasi sebesar Rp 45.600.000,00/tahun
Total Depresiasi/tahun Rp 567.798.600,00/tahun
Total Depresiasi/bulan Rp 47.316.550,00/bulan
Asuransi
Contoh perhitungan asuransi untuk mesin-mesin produksi dan transportasi adalah sebagai berikut.Asuransi mesin produksi dan transportasi
= (Mesin produksi + transportasi) x 2 % per tahun x 1/12
= (Rp 888.160.000,00 + Rp 570.000.000,00) x 2 % x 1/12
= Rp 2.430.267,00 /bulan
Dengan cara yang sama maka rekapitulasi besarnya depresiasi yang selanjutnya adalah sebagai berikut.
Asuransi mesin produksi + transportasi = Rp 2.430.267,00/bulan
Asuransi bangunan dan instalasi = Rp 7.858.333,00/bulan
Peralatan penunjang utilitas dan inventaris = Rp 1.236.467,00/bulan
Total asuransi/bulan = Rp 11.525.067,00/bulan
c. Jaminan keselamatan kerja
= Gaji karyawan x 60 %
= Rp 230.200.000,00 x 60 % = Rp 138.120.000,00
d. Administrasi
= Modal Investasi x 0,5% x 1/12
= Rp 12.000.990.000,00 x 0,5% x 1/12 = Rp 5.000.413,00
e. Pemeliharaan dan Perbaikan
= Mesin-mesin produksi x 2,5 % x 1/12
= Rp 888.160.000,00 x 2,5 % x 1/12 = Rp 1.850.333,00
f. Pajak dan Retribusi = Rp 3.000.000,00
Jadi rekapitulasi biaya over head/bulan adalah sebagai berikut.
Depresiasi (penyusutan) = Rp 47.316.550,00
Asuransi = Rp 11.525.067,00
Jaminan keselamatan = Rp 138.120.000,00
Administrasi = Rp 5.000.413,00
Pemeliharaan dan perbaikan = Rp 1.850.333,00
Pajak dan retribusi = Rp 3.000.000,00
Total biaya over head per bulan = Rp 206.812.363,00
Biaya Modal Pinjaman
Biaya modal pinjaman ini dimaksudkan untuk menganalisis jika modal usaha ada yang berasal dari pinjaman dari Bank. Asumsi modal pinjaman dari bank dalam kasus ini adalah sebesar 50 % dari total modal usaha.
a. Biaya utang modal pinjaman (jangka waktu 12 tahun)
= 50% x total modal
= 50% x Rp 15.310.907.600,00
= Rp 7.655.453.800
Biaya utang modal pinjaman per tahun
= Rp 9.056.059.470,00 : 15 tahun
= Rp 510.363.587,00/tahun
b. Biaya utang modal pinjaman per bulan
= Rp 510.363.587,00 : 12 bulan
= Rp 42.530.299,00/bulan
c. Suku bunga pinjaman
Jika suku bunga pinjaman adalah 12 % per tahun atau 1 % per bulan, maka bunga yang harus dibayar per bulan
= 1 % x Rp 42.530.299,00
= Rp 425.303,00
d. Biaya utang modal yang harus dibayarkan per bulan
= Utang modal pinjaman/ bulan + suku bunga pinjaman/ bulan
= Rp 42.530.299,00 + Rp 425.303,00
= Rp 42.955.602,00
5. Analisis Ekonomi
a. Biaya Tidak Tetap (Variable Cost)
Variable cost adalah biaya yang besarnya mempunyai kecenderungan untuk berubah sebanding dengan volume produksi dan segala aktifitas perusahaan.
Variable cost selama 1 bulan terdiri dari:
a. Biaya bahan baku dan pelengkap = Rp 3.029.367.600,00
b. Biaya utilitas = Rp 10.000.000,00
c. Biaya administrasi penjualan = Rp 25.000.000,00
d. Telephone = Rp 2.000.000,00
Total Biaya Tidak Tetap per Bulan = Rp 3.066.367.600,00
Biaya tak terduga (contingencies)
= 10 % x Rp 3.066.367.600,00
= Rp 306.636.760,00
b. Biaya Tetap (Fixed Cost)
Fixed cost adalah biaya yang besarnya mempunyai kecenderungan
tetap untuk memproduksi suatu produk.
Total fixed cost selama 1 bulan terdiri dari:
a. Gaji = Rp 230.200.000,00
b. Biaya makan = Rp 38.350.000,00
c. Biaya utang modal = Rp 42.955.602,00
d. Biaya Over Head = Rp 206.812.363,00
e. Biaya Tak Terduga = Rp 306.636.760,00
Total Biaya Tetap per Bulan = Rp 824.954.725.00
c. Harga Jual Produk /pcs
Produksi per bulan = 52.000 pcs per bulan
Variable cost = Rp 3.066.367.600,00
Fixed cost = Rp 824.954.725.00
Keuntungan yang ditetapkan = 10 % harga pokok
Pajak Penjualan = 10 % (harga pokok +keuntungan)
- Variable Cost/ pcs =
oduksi bulan
TotalBiayatidakTetap
=
pcs
Rp
52000
.3.066.367.600,00
= Rp 58.968,61/pcs
- Fixed Cost/ pcs =
oduksi bulan
TotalBiayaTetap
Pr /
=
pcs
Rp
52.000
.824.954.725,00
= Rp 15.864,51/ pcs
- Harga Pokok/ pcs = Variable Cost/ pcs + Fixed Cost/ pcs
= Rp 58.968,61 + Rp 15.864,51
= Rp 74.833, 12
- Keuntungan Produk/ pcs = 10 % x Harga pokok/ pcs
= 10 % x Rp 74.833,12
= Rp 7.483,32
- Harga pokok + keuntungan = Rp 74.833, 12 + Rp 7.483,31
= Rp 82.316,42
- Pajak penjualan = 10% x (Harga pokok +Keuntungan)
= 10 % x Rp 82.316,42
= Rp 8.231,64
- Harga Jual Produk/ pcs = (Harga pokok + Keuntungan) + Pajak
= Rp 82.316,42+ Rp 8.231,64
= Rp 90.548,06
0 komentar:
Post a Comment