Sistem progresif (progresive bundle system) |
Sistem progresif (progresive bundle system)
Pada sistem ini bagian-bagian dari garmen dikelompokkan/dibendel ke dalam salah satu dari dua cara yang membatasi sistem ini. Dua cara tersebut adalah sebagai barikut.1) Garment bundle
Pada garment bundle, bendel berisi semua bagian dari satu item garmen. Pada perpindahan dengan metode konveyor, konveyor akan membawa bagian-bagian garmen tersebut dari stasiun kerja satu ke stasiun kerja berikutnya. Operator jahit akan mengambil bagian yang dibutuhkan untuk operasi-operasinya.2) Job bundle
Pada job bundle, semua bagian garmen tidak dipindahkan atau dibawa bersama didalam suatu antrian dari stasiun kerja pertamasampai akhir. Bendel hanya berisi bagian untuk operasi yang dikerjakan pada satu stasiun kerja atau lebih. Pada stasiun kerja tertentu didalam linenya, bagian-bagian lain yang diperlukan untuk garmen ditampung dan menunggu bagian lain untuk diselesaikan pada stasiun kerja ini dari stasiun kerja sebelumnya.3. Prinsip Pemilihan Sistem Produksi
Sistem produksi garmen yang baik bergantung pada misi dan kebijakan dari perusahaan tersebut dan kemampuan personelnya yang ada pada departemen produksi. Dengan lot size yang kecil dan perubahan model sangat sering. Hal ini akan menguntungkan bila menggunakan seorang superior craftman yang dapat membuat seluruh garmen dan menggunakan salah satu dari whole garment production system. Tetapi apabila lot size-nya besar, akan menguntungkan jika menggunakan salah satu dari section production system. Sub-asembly line system lebih baik dibandingkan dengan progresive bundle system jika dilihat dari sudut waktu. Walaupun man hours selama proses bisa sama untuk pembuatan garmen yang sama pada kedua sistem tersebut. Tetapi waktu tunggu atau penempungan sementara sub-assembly line system akan lebih kecil dibandingkan progresive bundle system karena lebih dari satu operasi yang dikerjakan pada satu waktu.
4. Ruang Lingkup Aktivitas Pembuatan Garmen
Proses pembuatan garmen terdiri dari beberapa aktivitas, yaitu: pengorganisasian dan finansial yang dibentuk, panjualan, pembelian, pendesainan, sewa personel, penerimaan bahan baku hingga sampai produk akhir, rincian produk, dan perhitungan status finansial yang dibentuk.Unit-unit proses produksi yang pasti dari suatu perusahaan garmen akan bergantung pada ukuran dan karakternya. Dalam beberapa kasus,bagian penjualan dan penjualan bisa jadi dikelompokkan dalam suatu departemen, bagian penerimaan dan pendistribusian bisa saja dikelompokkan dalam satu departemen. Untuk tujuan pengendalian produksi, struktur organisasi harus memuat semua aktivitas yang terlibat didalamnya. Penggambaran aktivitas setiap departemen harus didasarkan pada tugas-tugas yang dipercayakan. Koordinasi antar departemen dapat didasarkan kepada faktor-faktor berikut.
a. Garis-garis komunikasi.
b. Alat-alat komunikasi.
c. Tipe-tipe pencatatan data dan memo-memo yang tersedia pada setiap departemen untuk:
o membuat keputusan di dalam departemen,
o pengiriman data yang penting ke departemen lain yang diperlukan untuk mengambil keputusan.
5. Evaluasi Sistem Produksi
Sistem produksi mempunyai empat faktor utama dan faktor-faktor ini harus dijumlahkan sehingga memberikan total waktu guna memproduksi garmen. Formulanya adalah sebagai berikut.
[ P = Pr + Tr + Ps + Ins ]
keterangan: P = jumlah waktu produksi
Pr = waktu proses
Tr = waktu transportasi
Ps = waktu penampungan sementara
Ins = waktu inspeksi
Waktu proses merujuk pada jumlah total work cycle times dari semua proses operasi yang berlangsung. Waktu tranportasi merujuk pada waktu yang diperlukan untuk memindahkan garmen dari stasiun kerja ke stasiun kerja, atau tempat penampungan sementara, ataupun tempat inspeksi. Penampungan sementara merujuk pada total waktu garmen tetap diam,tinggal pada suatu tempat tanpa proses atau inspeksi apapun, sampai ditransportasi ke stasiun inspeksi selanjutnya, atau sampai proses pada stasiun ketika garmen tersebut sedang dalam penampungan sementara.
Stasiun inspeksi adalah tiap stasiun kerja tempat garmen diteliti untuk dilihat apakah garmen tersebut sesuai dengan spesifikasi kualitasnya. Garmen atau operasi-operasi yang tidak sesuai dengan kualitas standar dapat dikirim ke beberapa stasiun proses untuk diperbaiki, dibuang atau diselesaikan dengan catatan untuk dijual sebagai barang sortiran. Ini tergantung pada bagaimana kebijaksanaan perusahaan yang diterapkan untuk berbagai jenis cacat atau kerusakan oleh perusahaan.
Salah satu dari tujuan-tujuan sistem produksi adalah untuk mendapatkan total waktu produksi sekecil mungkin. Secara otomatis ini akan mengurangi biaya penyimpanan yang menjadi minimum tanpa memperhatikan biaya-biaya lain. Jika diperhatikan waktu memproses adalah konstan, 110 % efficiency mark. Secara otomatis dapat dilihat bahwa orang akan mencoba untuk mengurangi tiga faktor lain dari formulasi waktu produksi (transportasi, penampungan sementara dan inspeksi) menjadi nol.
Pada sub-assembly line system kategori unit flow continuous production dapat mengurangi waktu tampung sementara menjadi nol dengan menggabungkan penampungan sementara dan transportasi. Secara teori, waktu transportasi menjadi nol jika digunakan alat tampung berjalan (moving backlog) yang dapat dijangkau oleh tangan-tangan operator. Alat tampung berjalan ini menjamin tidak adanya “bottleneck”, kemacetan-kemacetan untuk beberapa waktu alir operasi dapat terjadi ketika operator rendah angka produksinya karena gangguan unsur pekerjaan yang tidak diinginkan atau adanya seseorang yang tidak berada ditempatnya untuk beberapa waktu. Garment bundle system juga cenderung mempunyai efek yang sama (waktu penampungan sementara sama dengan nol jika garmen yang demikian itu tidak dibuat sub-assemblyline systems). Sub-assembly line system memberikan banyak keuntungan untuk mengurangi penampungan sementara, ruang, dan waktu transportasi.
0 komentar:
Post a Comment