Pengoperasian Mesin Pencapan Rol
Pengoperasian Mesin Pencapan Rol |
Untuk mengoperasikan mesin pencapan rol biasanya dibutuhkan 3 orang
operator. Orang pertama berada di depan mesin dan bertanggung jawab
dalam menjalankan mesin, mengatur setting mesin, mengawasi akurasi
gambar/desain, menjaga persediaan pasta cap pada bak. Orang kedua berada
di belakang mesin yang bertugas mengawasi bagian belakang mesin selama
proses berlangsung dan membantu mengganti palet kain yang telah di cap.
Orang ketiga bertugas mengisi pasta cap pada bak, mengatur kain yang akan
dicap, membawa kain penyuap ke mesin cap, dan juga membantu orang kedua
dalam pergantian tumpukan kain yang akan dicap. Pada proses penggantian
warna dan desain ketiga orang bekerjasama sehingga pekerjaan dapat
diselesaiakan dengan cepat.
10.1.3.8 Kesalahan Pencapan
1. Terjadinya guratan pada rol cetak karena gesekan ujung pisau doctor
dengan rol cetak Goresan tersebut menyebabkan munculnya gelombang
kearah melintang pada rol cetak dan an menyebabkan pula hasil pencapan
kurang baik.
2. Terjadinya efek pecah hasil pencapan sebagai akibat penekanan rol – rol
cetak secara terus menenerus atau bergantian, dan mengakibatkan
turunnya kekuatan pewarnaan sampai 50% dibandingkan pewarnaan tanpa
efek tersebut.
3. Sulit dicapai warna – warna yang tajam.
4. Kemungkinan terjadinya penodaan warna sangat besar.
5. Terjadinya warna yang tumpang tindih atau melenceng dari pola pola motif
disebabkan karena sulitnya mengatur ketepatan dan kesepadanan rol
cetak.
6. Terjadinya korosi pada rol cetak yang dapat mempengaruhi ketajaman
motif dan ketajaman warna.
Selain kesalahan kesalahan tersebut di atas, dalam pencapan rol terdapat
beberapa permasalahan-permasalan yang dapat berakibat pada hasil
pencapan. Permasalahan tersebut meliputi :
- Sulitnya pengaturan jumlah warna karena pencapan dengan rol jumlah
warna tidak lebih dari 12 warna.
- Memerlukan operator yang memiliki pengalaman dan keahlian dalam
mengoperasikan mesin
- Membutuhkan waktu yang lama untuk proses penggatian rol cetak
Engraving
Engraving adalah proses pembuatan desain pada permukaan rol yang
dilakukan dengan cara diukir, dipahat, ataupun digrafir dan motif yang
dihasilkan melekuk kedalam. Rancangan desain dibuat oleh seorang yang
memiliki keahlian di bidang pembuatan motif (desainer), tujuannya adalah agar
hasil produksi pencapan dengan rol printing yang berupa kain bermotif dapat
diterima oleh pasar dan memuaskan selera konsumen. Desain yang dibuat
dapat dikelompokan berdasarkan tingkat kerumitannya, tingkat pengisiannya,
dan jumlah warnanya.
Tahapan yang dilakukan dalam proses engraving adalah :
- Pembuatan desain
- Persiapan rol cetakan
- Engraving
Desain digambar pada kertas dalam bentuk raport, besarnya desain yang
dibuat disesuaikan dengan besarnya rol cetak, untuk menyesuaikan dengan
besarnya rol tersebut desain dapat diperkecil ataupun diperbesar dengam alat
Cristoph Schaliner (gambar). Persiapan yang dilakukan sebelum rol
diukir/digrafir adalah pembubutan, pengasahan, dan penutupan lubang.
Pekerjaan pembubutan dilakukan terhadap rol baru maupun rol bekas, pada rol
cetak baru pembubutan bertujuan agar rol cetak benar – benar bulat,
sedangkan pada rol bekas pembubutan bertujuan untuk menghilangkan motif
lama yang sudah tidak dipakai lagi dan diganti dengan motif yang baru.
0 komentar:
Post a Comment