, , , , , , , , , , , , , , , , , , ,

Pencapaian Target Market Share

les, indonesia, private, obras, guru, sekolah, belajar, yogyakarta, usaha, jogja, kursus, terbaik, batik, kaos, kebaya, jahit, baju jahit, mesin jahit, konveksi, kursus menjahit
Pencapaian Target Market Share

Pencapaian Target Market Share

Untuk mencapai target market share seperti yang telah diperkirakan, perlu adanya perencanaan yang baik dari manajemen pemasaran. Langkah-langkah perencanaan manajemen perusahaan meliputi:
- membuat rencana pemasaran,
- menganalisis peluang pasar,
- memilih pasar sasaran,
- mengembangkan bauran pemasaran, dan
- mengelola usaha pemasaran.

a. Penetapan Pasar Sasaran dengan Analisis Segmentasi Pasar

Pasar terdiri dari banyak sekali pembeli yang berbeda dalam beberapa hal, misalnya keinginan, kemampuan keuangan, lokasi, sikap pembelian dan praktek-praktek pembeliannya dari perbedaan-perbedaan ini dapat dilakukan segmentasi pasar. Tidak ada cara tunggal dalam melakukan segmentasi pasar. Manajemen dapat melakukan perkombinasian dari beberapa variabel untuk mendapatkan suatu cara yang paling pas dalam segmentasi pasarnya.
Beberapa variabel utama untuk mensegmentasikan pasar adalah variabel geografis, demografis, psikografis, dan perilaku. Komponen-komponen utama dari tiap variabel adalah sebagai berikut.
1) Komponen geografis, seperti: bangsa, negara, propinsi, kabupaten/kota.
2) Komponen demografis, seperti: usia dan tahap daur hidup, jenis kelamin, pendapatan, kombinasi dari bebrapa variabel.
3) Komponen psikologis, seperti: kelas sosial, gaya hidup, kepribadian.
4) Komponen perilaku, seperti: kesempatan, manfaat yang dicari, status pengguna, tingkat penggunaan, status kesetiaan, tahap kesiapan pembeli.

Agar segmentasi dapat berguna, harus diperhatikan karakteristik berikut.
1) Dapat diukur. Besar pasar dan daya beli di segmen ini harus dapat diukr meskipun ada beberapa komponen/variabel yang sulit diukur sehingga jelas dalam pelaksanaannya.
2) Dapat terjangkau. Sejauhmana segmen ini secara efektif dapat dicapai dan dilayani, meskipun ada beberapa kelompok yang dulit dijangkau.
3) Besar. Seberapa besar segmen harus dijangkau agar dapat menguntungkan.
4) Dapat dilaksanakan. Sejauh mana program yang efektif itu dapat dilaksanakan untuk mengelola segmen ini.

b. Analisis Persaingan

Agar kita dapat menetapkan strategi pemasaran yang efektif, dalam analisis kelayakan usaha perlu juga mempelajari produk, harga, saluran distribusi, maupun promosi yang dilakukan para pesaing terdekat. Dengan cara ini pelaku usaha dapat menemukan bidang-bidang yang berpotensi untuk dijadikan keunggulan sekaligus mengetahui kelemahan pesaingnya sehingga dapat menyusun suatu strategi menyerang atau bertahan terhadap para pesaingnya.
Kotler memberikan beberapa langkah yang dapat digunakan untuk melakukan analisis pesaing.
1) Mengidentifikasikan pesaing
Beberapa cara yang dapat digunakan untuk mengidentifikasikan perusahaan lain sebagai pesaing antara lain sebagai berikut.
 Perusahaan menawarkan produk maupun harga yang sama kepada pelanggan.
 Perusahaan yang membuat produk atau kelas produk yang sama.

 Perusahaan yang membuat produk dan memasok layanan yang sama.
 Perusahaan yang merebut uang dari konsumen yang sama.
2) Menentukan sasaran pesaing
Sasaran pesaing adalah prioritas orientasi atau tujuan usaha dari pesaing. Sasaran ini dapat berupa memaksimalkan laba (profit oriented), memuaskan pelanggan, kualitas, pelayanan, teknologi, atau bahkan citra di masyarakat (prestige).
3) Mengidentifikasikan strategi pesaing
Semakin mirip strategi suatu perusahaan dengan perusahaan lain, maka semakin ketat persaingan diantara mereka. Pesaing pada umumnya dapat digolongkan menjadi beberapa kelompok. Setiap kelompok mempunyai starategi yang serupa. Kelompok ini disebut dengan kelompok strategis. Persaingan terjadi diantara kelompok stategis, tetapi yang lebih ketat terjadi diantara kelompok strategis yang sama. Identifikasi strategi pesaing meliputi kualitas, ciri, ragam produk, layanan, kebijakan harga, distribusi, pemasaran, dan lainnya.
4) Menilai kekuatan dan kelemahan pesaing
Tujuan dari penilaian ini adalah untuk mengetahui apakah pesaing menjalankan strategi dalam mencapai tujuan mereka. Hal ini tergantung pada kemampuan masing-masing pesaing. Biasanya kekuatan dan kelemahan pesaing dapat diketahui dengan mudah dari data sekunder, pengalaman pribadi, ataupun isu. Akan tetapi, sebaiknya dilakukan riset pemasaran pada pelanggan, pemasok, ataupun dealer.
5) Mengestimasikan pola reaksi pesaing
Estimasi pola reaksi pesaing ini diperlukan untuk mengantisipasi bagaimana pesaing akan bertindak atau bereaksi terhadap pesaing lainnya. Strategi, sasaran, program, kekuatan dan kelemahan
pesaing dapat digunakan sebagai indikatornya. Reaksi pesaing ini dapat secara cepat, lambat, atuapun bahkan tidak bereaksi.
6) Memilih pesaing
Setelah menentukan pesaing utama melalui keputusan sebelumnya mengenai sasaran pelanggan, strategi pemasaran, dan bauran pemasaran, maka langkah selanjutnya adalah memutuskan pesaing mana yang harus diserang. Pesaing yang harus diserang dapat dibagi seperti berikut ini.
 Pesaing kuat dan lemah
Menyerang pesaing lemah akan menghasilkan manfaat yang sedikit meskipun pengorbanannya juga sedikit, sedangkan menyerang pesaing yang kuat akan mengeluarkan pengorbanan yang besar, tetapi dapat membuahkan hasil yang besar pula.
 Pesaing dekat dan jauh
Pesaing dekat adalah pesaing yang saling mirip. Jika menyaingi pesaing dekat dan menang, maka akan berisiko kalah bersaing dengan pesaing jauh yang mulai mendekat. Apalagi kalau pesaing-pesaing tersebut lebih besar.
 Pesaing “berperilaku baik” dan “pengacau”
Pesaing pengacau sering melanggar ketentuan, seperti membeli market share, tidak berusaha secara wajar, dan melakukan investasi yang melebihi kapasitas. Sedang pesaing berperilaku baik lebih menyukai industri yang sehat dan stabil, menetapkan harga yang wajar, memotivasi untuk meningkatkan diferensiasi, menerima tingkat market share dan keuntungan yang wajar.

0 komentar:

Post a Comment