, , , , , , , , , , , , , , , , , , ,

IDENTIFIKASI KESEMPATAN

les, indonesia, private, obras, guru, sekolah, belajar, yogyakarta, usaha, jogja, kursus, terbaik, batik, kaos, kebaya, jahit, baju jahit, mesin jahit, konveksi, kursus menjahit
IDENTIFIKASI KESEMPATAN

IDENTIFIKASI KESEMPATAN

Dari ide yang sudah terbangkitkan akan didapatkan suatu kesempatan usaha. Namun, tidak semua ide dapat diwujudkan dalam kesempatan usaha. Ide-ide yang sudah muncul pada proses sebelumnya dapat dijadikan kesempatan usaha setelah melalui evaluasi dasar-dasar kelayakan. Evaluasi dasar kelayakan ini tidak dapat menjamin keberhasilan secara mutlak, namun dapat memberikan indikasi kelayakan usaha dari suatu ide dan kesempatan. Evaluasi dasar kelayakan ini sebagai berikut.
Input atau masukan
- Ketersediaan bahan baku dan pasokan yang handal dan terjangkau.
- Prasarana, transportasi, energi, air dan komunikasi yang sesuai.
- Sumber daya manusia yang memiliki keterampilan dan pengetahuan yang sesuai.
- Ketersediaan peralatan yang diperlukan dari pemasok yang bisa diandalkan.
Permintaan
- Permintaan berlebih akan produk (barang/jasa) dari jenis usaha ini dengan harga yang sesuai.
- Sesuatu yang berbeda atau unik – „manfaat penjualan unik‟ – yang memberikan produk (barang/jasa) kita mempunyai daya tarik yang

lebih tinggi bagi para pelanggan dibandingkan produk-produk lain di pasar.
Sementara itu, untuk melakukan persaingan kita membuat penilaian umum mengenai potensi untuk suatu jenis usaha dan sebagai cara membandingkan berbagai jenis usaha yang berbeda-beda dapat dilakukan dengan analisis karya Michael Porter yang terdiri dari empat elemen.
1. Hambatan untuk masuk: hambatan untuk memasuki suatu usaha, misalnya persyaratan modal, kepatuhan atas peraturan, akses terhadap pasokan, distribusi, pengetahuan khusus, ataupun teknologi.
2. Kekuatan atas pemasok: sejauh mana suatu jenis usaha mampu menetapkan harga dan syarat-syarat pembelian dari pemasok. Hal ini merupakan fungsi dari faktor-faktor seperti; jumlah dan ukuran relatif pemasok, perbedaan penawaran, dan ketersediaan pasokan pengganti.
3. Kekuatan atas pembeli: sejauh mana jenis usaha mampu menentukan harga dan syarat-syarat penjualan kepada pelanggan. Hal ini merupakan fungsi dari faktor-faktor seperti; jumlah dan ukuran relatif pelanggan, jumlah dan kekuatan pesaing, keberadaan produk pengganti, tingkat ketergantungan pelanggan dan tingkat kesetiaan pelanggan.
4. Persaingan kompetitif: Sifat dari persaingan antara perusahaan-perusahaan di dalam suatu jenis usaha. Persaingan yang bersahabat umumnya tercermin dengan persaingan berdasar harga yang kurang agresif.
Tabel 4. Empat elemen: daya tarik industri vs daya tolak industri Tidak menarik Menarik
Rendah
Hambatan untuk Masuk
Tinggi
Lemah
Kekuatan atas Pemasok
Kuat
Lemah
Kekuatan atas Pembeli
Kuat
Kuat
Persaingan Kompetitif
Bersahabat

EVALUASI KESEMPATAN

Evaluasi kesempatan diperlukan untuk menilai apakah suatu kesempatan benar-benar merupakan upaya yang bernilai atau tidak. Karena sekuat apapun suatu kesempatan usaha, kita tetap memerlukan banyak waktu, energi, dana untuk mengubahnya menjadi usaha yang sukses. Supaya evaluasi kesempatan dapat efektif, maka diperlukan ide yang jelas tentang apa sebenarnya kesempatan tersebut. Berikut ini daftar pertanyaan yang dapat membantu memperjelas tujuan usaha.
o Apa produknya?
o Siapa pembelinya dan apa manfaat-manfaatnya?
o Bagaimana produk kita dibandingkan dengan produk pesaing?
o Apakah pengguna sama dengan pembeli?
o Bagaimana pendistribusian produk kepada pelanggan?
o Bagaimana struktur biayanya?
o Berapakah harga yang akan dibebankan pada produk?
Dalam melakukan evaluasi kesempatan dapat didasarkan pada lima komponen dasar, yaitu: manajemen, ekonomi, operasi/produksi, persaingan, dan pasar.

0 komentar:

Post a Comment