busana muslim terbaru |
busana muslim terbaru
Khususnya pada gaya berbusana di kalangan remaja, perkembangan model busana muslimah menjadi sangat beraneka ragam, dapat memperkaya khasanah model busana muslimah namun dapat pula tidak sesuai dengan prinsip dasar pemakaian busana muslimah. Kondisi ini tentu di pengaruhi keadaan psikis remaja yang sedang mencari identitas diri. Perpaduan berbagai unsur yang dapat membentuk berbagai model busana muslimah yang menjadi trend merupakan upaya dalam membentuk gaya jilbab yang didasari penciptaan varian baru yang mengikuti gaya berbusana umum yang sedang digemari masyarakat atau trend berbusana.
Landasan Keyakinan Berjilbab
Jilbab dikenakan oleh sebagian perempuan yang beragama Islam, umumnya untuk memenuhi perintah agama menurut keyakinannya. Dalam Islam sendiri perintah berjilbab adalah turunan dari perintah berhijab. Hijab seperti ditulis Ellya Zulaikha (2003 :10) berasal dari kata h-j-b ; bentuk verbalnya adalah hajaba yang diterjemahkan menutup, menyendirikan, memasang tirai, menyembunyikan, membentuk pemisahan dan memakai topeng. Juga diterjemahkan sebagai tutup, bungkus, tirai, cadar, layar dan partisi. Rujukan yang sering dipakai sebagai dasar berhijab adalah ayat-ayat Al-Qur’an mengenai hijab. Kata hijab yang ada dalam Al-Qur’an memiliki artiKata hijab memiliki pengertian umum sebagai segala sesuatu (termasuk aktivitas) yang membatasi atau memisahkan dan yang menutupi sehingga terhalang pandangan dari yang lain untuk menghindarkan diri dari larangan-larangan agama. Hijab secara harpiah mengandung arti antara lain sebagai dinding, tabir atau selubung (veil) serta busana untuk muslimah.
Tujuan berhijab yaitu :
a) Sebagai bentuk kecenderungan ke arah kerahiban dan perjuangan melawan kesenangan dalam upaya menaklukkan ego pribadi, seperti hijab yang diberlakukan di gereja-gereja kepada para pendeta dan biarawan.b) Sebagai upaya perlindungan terhadap rasa tak aman karena perempuan lebih butuh dilindungi.
c) Sebagai cara eksploitasi ekonomi terhadap wanita. Dengan pemberlakuan hijab, gerak perempuan dibatasi, wilayah aktivitasnya ditentukan di seputar wilayah domestik saja sehingga seolah-olah para laki-laki memiliki orang yang membantu untuk mengurus rumah, sementara laki-laki beraktivitas di wilayah publik.
d) Sebagai manifestasi sikap egoistis dan kecemburuan laki-laki. Dengan hijab kecantikan dan keelokan perempuan bersikap eksklusif hanya untuk laki-laki yang menjadi suaminya.
e) Untuk menghindari atau menjaga hal-hal yang tidak diinginkan selama masa haid atau nifas.
0 komentar:
Post a Comment