Menangani Kesalah pahaman antar Budaya

Menangani Kesalah pahaman antar Budaya

"Menangani Kesalah pahaman antar Budaya"

Konflik atau  kesalah pahaman  adalah  keadaan  dimana  terdapat  dua  pihak atau lebih yang saling bertentangan, yang dapat mengakibatkan ketidak puasan, kemarahan, perubahan secara materi, luka, kematian, dan hilangnya produktifitas, dapat pula mengakibatkan lingkungan dan kebudayaan dalam keadaan bahaya. Pada awalnya konflik dimulai dengan pertentangan yang bersifat idiologis dan kemungkinan akan berakhirnya pada saat salah satu pihak memaksakan pengertian mereka tentang moral maupun suatu harapan yang diikuti dengan kesadaran bahwa salah satu diantaranya telah berbuat kekeliruan. Ini harus kita sadari sebagai konsekuensi paling ringan dari suatu konflik ideologis atau perbedaan ideologi. Konsekuensi yang lebih berat juga bisa muncul dalam bentuk sanksi maupun aksi tertentu.
Konflik antar bangsa terjadi karena antar pemimpin bangsa yang satu dengan yang lainnya tidak saling memahami dan menghargai. Mereka merasa budayanya lebih baik dari yang lain/etnosentrik dan stereotip, hal ini juga sering dijumpai dalam lingkup nasional,

yaitu yang terdapat pada konflik antar suku yang bersifat etnosentrik, contoh :
1.Orang Indonesia menundukan kepala saat berbicara sebagai tanda hormat, tetapi oleh orang Barat hal itu dianggap sebagai sikap tidak jujur/ menyembunyikan sesuatu.
2.Orang Amerika menatap mata ketika sedang berbicara, oleh orang Indonesia dianggap menentang/tidak etis.
3.Orang Sunda dirasa suka basa-basi, prianya suka berganti pasangan
4.Orang Padang sering dianggap pelit
5.Orang jawa aliran kepercayaan
6.Orang batak kasar

0 komentar:

Post a Comment