Pelanggan Internal (Internal customer)

Pelanggan  Internal (Internal customer)

"Pelanggan  Internal (Internal customer)"

Adalah pelanggan yang berada di dalam perusahaan itu sendiri, yaitu mulai dari pucuk pimpinan sampai pekerja bawahan yang punya keterkaitan kerja.

Hubungan kerja ini di bedakan menjadi 3 (tiga), yaitu :

a)Hubungan vertikal kebawah berbentuk perintah, instruksi, kebijakan, pengarahan, pedoman kerja, nasehat dan teguran yang disampaikan pimpinan kepada bawahannya.
b)Hubungan vertikal ke atas, berbentuk laporan hasil kerja, masalah yang dihadapi baik yang bersifat kedinasan maupun masalah pribadi, kritik yang membangun yang disampaikan bawahan kepada atasannya (manager/Pimpinan).
c)Hubungan horizontal, merupakan komunikasi antar karyawan dalam pekarjaan yang sama ataupun berbeda dalam rangka menggerakan roda perusahaan.

Hubungan tersebut dapat dilihat dalam proses kerja sesuai dengan alur tugas sebagai berikut :
a)Bagian kepegawaian melayani seluruh kebutuhan yang berkaitan dengan karyawan
b)Bagian keuangan melakukan pembayaran karyawan & menerima pembayaran dari bagian pemasaran dan memberikan laporannya pada bagian akunting untuk dibukukan
c)Bagian produksi dan operasi menyerahkan hasil produksinya kepada bagian pemasaran

Alur kerja dibagian produksi pakaian dapat diperinci lagi seperti :
a)Bagian desain yang menerima dari pemasaran kemudian menyerahkan hasil desain ke bagian pemotongan
b)Bagian pemotongan menyerahkan hasil potongan kebagian penjahit
c)Bagan penjahit menyerahkan ke bagian finishing
d)Bagian finishing menyerahkan ke bagian pengepresan
e)Bagian pengepresan menyerahkan hasilnya pada bagian kwalitas kontrol yang kemudian oleh bagian kualitas kontrol diserahkan ke bagian packing.
f)Bagian pemasyaran menerima barang dari bagian pengepakan

Bekerjasama di dalam organisasi perusahaan merupakan suatu keharusan dan tidak dapat dihindari. Pekerjaan di dalam perusahaan merupakan suatu keharusan dan kerenggangan hubungan. Untuk itu penting disadari bahwa harkat dan martabat manusia harus diakui, dihormati, bahkan dijunjung tinggi. Sebagai karyawan selain mempunyai pekerjaan tetap dengan upah atau gaji yang wajar tidak lagi sekedar memenuhi kebutuhan secara material, akan tetapi juga memiliki kebutuhan sosiopsikologi yang tidak dapat dipisahkan oleh faktor-faktor budaya, yaitu norma-norma yang berlaku di masyarakat di mana seseorang menjadi anggauta. Norma-norma sosial budaya mengatur baik/tidak, benar/salah, wajar/tidak wajar digunakan untuk menilai seseorng sebagai individu atau anggauta kelompok di mana orang itu bekerja. Sistem nilai yang berlaku dalam suatu organisasi perusahaan merupakan kultur yang dianut oleh masyrakat luas. Sistem ini dapat dilihat pada hak dan kewajiban yang harus di penuhi oleh organisasi perusahaan dan kayawan.

Organisasi mempunyai beberapa hak untuk :
a)Mendapatkan kesetiaan dari karyawan
b)Mendapatkan dedikasi dari karyawan
c)Kehadiran yang konstan di tempat tugas (40 jam dalam seminggu )
d)Efisiensi kerja
e)Efektifitas dan produktifitas kerja karyawan

Dalam usaha mendapatkan haknya, pihak organisasi atau perusahaan dalam hal ini seseorang pimpinan atau menager berwenang memberi kebijakan-kebijakan dan kesempatan untuk semua karyawan dengan memperhatikan kebijakan anti diskriminasi yaitu memberikan peluang dan prilaku yang sama bagi setiap karyawan tanpa membedakan warna kulit, suku, agama dan daerah asal atau latar belakang. Contoh kebijakan dalam menyeleksi karyawan, kebijakan dalam menentukan disiplin karyawan, kebijakan dalam memberikan imbalan atau gaji, dan sebagainya.
Sebagai karyawan mempunyai hak untuk:
1)Mendapatkan gaji/upah yang layak ( ditambah tunjangan dan imbalan bonus )
2)Pekerjaan yang sesuai dengan bakat, keahlian dan keterampilan
3)Pendidikan dan Pengalaman
4)Perlakuan adil dan manusiawi
5)Keamanan di tempat kerja
6)Cuti selama 12 hari dalam setiap tahun, dengan diperhitungkan sebagai hari aktif untuk perhitungan pensiun dan mendapatkan gaji penuh. Khusus wanita yang sudah menikah mendapat cuti hamil dan melahirkan
7)Fasilitas : Sarana transfortasi, sarana olah raga
8)Ketenangan dan keamanan di dalam kerja
9)Penghargaan atas hasil kerja
10)Tunjangan kesejahteraan

Sebagai seorang karyawan perusahaan harus selalu berbuat baik dan tidak melakukan pelanggaran norma atau etika yang telah ditetapkan dalam pelaksanaannya dapat diwujudkan dalam sikap terhadap :
Rekan kerja / hubungan hoizontal
1)Adanya kerjasama, tolong menolong dan melaksanakan koordinasi
2)Ramah dan sopan terhadap semua orang
3)Memberikan saat bertemu dengan rekan kerja
4)Berjabat tangan seperlunya
5)Mempunyai kebiasaan tersenyum sewaktu berbicara dengan orang lain
6)Berbicara dengan nada dan suara yang jelas
7)Menghindarkan kata-kata yang tidak pantas untuk di ucapkan
8)Menghindarkan kata-kata yang bernada musushan
9)Hilangkan rasa iri hati dan prasangka buruk sesama teman
10)Tidak etis membicarakan kelemahan teman sejawat di depan umum
11)Tidak menahan informasi yang penting

Sikap bawahan terhadap atasan
1)Jangan menolak tugas yang menjadi tanggung jawabnya
2)Jangan suka mengambil muka dan mengorbankan teman sejawat
3)Jangan melampaui atasan dalam menyangkut suatu putusan
4)Memberikan informasi yang benar
5)Menunjukan kerjasama yang baik, jujur dan penuh pengabdian
6)Menghargai wewenang, kebijakan dan keputusan-keputusan

Sikap atasan terhadap bawahan
1)Berbicara seperlunya
2)Jangan memberikan janji sekiranya tidak dapat ditepati
3)Jangan menghianati kepercayaan bawahan
4)Bijaksana dalam melakukan pengwasan atau mengambil keputusan
5)Bersedia menampung pengaduan dan keluhan bawahan
6)Menerima kritik yang membangun

0 komentar:

Post a Comment