Tipe-Tipe Pelanggan
Tipe-Tipe Pelanggan |
3 macam tipe pelanggan - a. Mengamati perilaku pelanggan
Menurut Ernest Kretschmer (1925), perilaku pelanggan dapat dibedakan ke dalam tiga tipe, yaitu sebagai berikut:
1. Pelanggan tipe piknis
Bentuk tubuh pelanggan tipe piknis antara lain berdandan agak pendek dan wajahnya bulat lebar,. Pelanggan tipe ini wataknya bersifat ramah, suka berbicara, tenang, dan humoris. Cara menghadapi pelanggan tipe ini antara lain:
· Percakapan dilakukan dengan penuh perhatian, ramah dan sedikit humor.
· Menghindari perdebatan atau tidak bersifat konfrontasi.
· Menyapa dengan kata-kata. Mis: Wah, hari ini kedatangan raja uang?
· Jangan mempersoalkan sikap dan perilaku tertentu yang dianggap kurang sopan, karena tipe piknis suka sekali humor.
2. Pelanggan tipe leptosom
Bentuk tubuh pelanggan leptosom antara lain tubuhnya agak kecil, bahu tampak kecil, dan badan kurus. Pelanggan tipe ini bersifat sombong, sok intelek, dan sok idealis. Cara menghadapinya yaitu:
· Melayani pelanggan layaknya seorang raja yang harus selalu dilayani.
· Bersikap sabar, penuh perhatian, dan menuruti keinginannya.
· Menghindari perkataan atau teguran yang dapat menyinggung perasaannya.
· Menyapa dengan sikap hormat,ramah dan bersahabat.
3. Pelanggan tipe atletis
Bentuk tubuh pelanggan tipe atletis, antara lain badannya cukup panjang, berotot dan kekar, wajahnya bulat lonjong. Pelanggan tipe ini umumnya berpenampilan tenang, jarang humor, dan tidak mudah percaya pada hal-hal yang belum diketahuinya. Cara menghadapinya yaitu:
· Menghindari perdebatan yang tidak bermanfaat,
· Memberikan kesan positif, seolah-olah pelanggan adalah orang yang cerdas.
· Menghindari sikap terburu-buru dalam melayani pelanggan.
· Apabila bertanya hendaknya dijawab secara jelas dan sistematis agar ia mempercayainya.
· Menghindari sikap yang tidak menyenangkan, walaupun ia tidak jadi membeli barang.
Tipe pelanggan bermacam-macam, sehingga dapat dikelompokan sebagai berikut:
* Pelanggan pria
Ciri-ciri pelanggan pria antara lain:
a) Mudah terpengaruh oleh bujuk rayu pedagang, terutama oleh pedagang wanita.
b) Tidak sabar ketika membeli sesuatu barang/jasa, sehingga sering tertipu oleh pedagang nakal.
c) Mempunyai perasaan kurang enak jika memasuki toko tidak membeli sesuatu.
d) Mempunyai pikiran takut tertipu,sehingga berhati-hati ketika berbelanja.
Dalam menghadapi pelanggan pria, pedagang hendaknya memperhatikan hal-hal berikut ini:
a) Melayani dengan cepat tanpa perlu basa-basi.
b) Penjelasan yang diberikan terfokus pada hal-hal yang ditanyakan.
c) Usahakan pelanggan membeli barang yang dirasakannya cocok, jangan sampai ia menyesal, karena jika kecewa ia tidak akan kembali lagi ke toko tersebut.
d) Jangan menawarkan barang yang warnanya kontras dan mencolok, karena laik-laki biasanya kurang menyukainya.
* Pelanggan Wanita
Ciri-ciri pelanggan wanita, antara lain:
a) Tidak mudah terpengaruh oleh bujuk rayu pedagang.
b) Lebih tertarik pada corak, warna, bentuk, dan model barang bukan kegunaannya.
c) Lebih mementingkan gengsi,prestise, dan status sosial.
d) Menyenangi hal-hal yang bersifat romantis daripada yang objektif.
e) Suka meminta pendapat atau nasihat kepada pedagang.
f) Gemar sekali berbelanja, sehingga mudah menentukan barang yang akan dibeli.
Cara menghadapi pelanggan wanita:
a) Melayani dengan penuh kesabaran dan perhatian.
b) Menggunakan trik-trik dagang yang menarik perhatiannya, seperti obral atau diskon.
c) Faktor harga sering sekali berpengaruh, karenanya pedagang jangan ingin memperoleh untung terlalu banyak.
* Pelanggan Remaja
Ciri-ciri pelanggan Remaja:
a) Mudah terpengaruh oleh bujuk rayu pedagang.
b) Mudah terbujuk oleh iklan atau reklame, terutama barang-barang yang sedang ngetren.
c) Bersifat konsumerisme, sehingga kurang memperhatikan daya beli.
d) Dalam berbelanja kurang realistis, terlalu romantis dan implusif.
e) Remaja suka sekali belanja, sehingga ia mau berlama-lama ketika berbelanja.
* Pelanggan Lanjut Usia
Ciri-ciri pelanggan lanjut usia:
a) Pola pikirnya kolot sesuai dengan pengalaman hidupnya, sehingga seolah-olah dialah orang yang paling pandai dalam berbelanja.
b) Kurang mengikuti perkembangan, sehingga suka menyamakan harga barang lama dengan barang yang baru.
c) Tidak terburu-buru ketika membeli barang, bahkan suka berbincang-bincang dulu dengan pedagang.
d) Suka lama dalam menawar barang.
e) Cerewet dalam berbelanja dan suka merayu pedagang agar yang diperlukannya dijual dengan harga murah.
Cara menghadapi pelanggan tipe ini adalah:
a) Melayani mereka dengan penuh pengertian,perhatian, dan kesabaran.
b) Mendengarkan semua kebutuhannya.
c) Menghindari sikap yang seolah-olah menasihati atau merendahkan mereka.
d) Meminta bantuan pada pelayan yang lebih tua agar pelanggan tipe ini lebih percaya.
* Pelanggan Pendiam
Ciri-ciri pelanggan pendiam, antara lain:
a) Pelanggan kurang berani menyatakan kebutuhannya karena merasa malu.
b) Pelanggan enggan berbicara, karena sedang memikirkan mutu barang dan harganya.
c) Pelanggan ini tidak mudah untuk dilayani karena tidak diketahui kebutuhannya.
d) Pelanggan tidak dapat memusatkan pikirannya pada suatu barang, karena ia merasa gugup atau bingung.
e) Kemampuan berbicaranya kurang, mungkin disebabkan adanya gangguan psikis.
Hal-hal yang perlu diperhatikan ketika menghadapi pelanggan pendiam, antara lain:
a) Bersikap ramah dan penuh perhatian agar ia merasa dihargai, sehingga mau membeli.
b) Menawarkan dan memilihkan barang-barang yang mungkin dibutuhkannya.
c) Memberikan pertanyaan yang mungkin dapat membangkitkan perhatiannya pada barang yang diperlukannya.
d) Usahakan agar barang-barng tersebut dapat dilihat,dipegang, atau langsung dicobanya.
Melayani pelanggan yang diduga mengalami hambatan fisik dan psikologis, pedagang hendaknya memperhatikan hal-hal berikut:
a) Bertanya dengan tenang dan mengarahkan pandangan pada barang-barang yang mungkin akan dibelinya.
b) Usahakan untuk terus menjalin percakapan dengan pelanggan tipe ini.
c) Tidak menunjukkan sikap kasihan, tetapi bersikap wajar seperti menghadapi pelanggan lainya.
d) Bersikap sabar dan tidak mudah marah agar tidak menyinggung perasaannya.
* Pelanggan yang banyak bicara
Pelanggan yang banyak bicara biasanya pandai mengarahkan topik pembicaraan. Ia suka bicara berbagai persoalan tanpa menyinggung kebutuhannya untuk membeli sesuatu. Kadang-kadang objek pembicaraan menjadi ngawur tanpa batas. Dalam menghadapi pelanggan tipe ini, pedagang hendaknya bersikap sabar. Ketika ia berhenti berbicara, pedagang segera mengalihkan pembicaraan pada barang-barng yang mungkin diperlukannya. Sikap tersebut memberikan kesan bahwa pedagang memberikan perhatian, sehinggan pelanggan merasa senang dan mau membeli barang yang diperlukan.
* Pelanggan tipe ragu-ragu
Dalam menghadapi pelanggan ragu-ragu, pedagang hendaknya memperhatikan hal-hal berikut ini:
a) Berusaha untuk meyakinkan pelanggan tentang barang-barang yang dibutuhkannya.
b) Mencoba menawarkan barang-barang yang mungkin diperlukannya.
c) Menjelaskan semua jenis barang yang tersedia sampai mendetail, agar pelanggan tertarik untuk membeli.
d) Apabila pilihan pertama terasa kurang menarik perhatiannya, tawarkanlah barang lainnya sebagai pilihan alternatif.
e) Dengan sabar mengikuti seleranya dan tidak memaksakan pendapat pedagang.
f) Memberikan jaminan kepada pelanggan, misalnya: “Seandainya tidak cocok atau salah pilih, barang yang sudah dibeli dapat ditukar”.
* Pelanggan tipe Pembantah
Pelanggan tipe pembantah biasanya menganggap dirinya paling pandai atau paling banyak tahu, sehingga ia tidak mau mendengarkan pendapat orang lain. Pelanggan seperti ini senang sekali berdebat, sehingga membuat gaduh suasana.menghadapi pelanggan tipe pembantah, pedagang hendaknya memperhatikan hal-hal sebagai berikut:
a) Tidak menunjukan sikap dan reaksi negatif bahwa pelanggan berada pada pihak yang salah, sebab hal itu akan memancing debat kusir yang berkepanjangan.
b) Tetap menunjukan sikap tenang,ramah dan tidak gugup.
c) Membatasi pembicaraan hanya pada barang-barang yang akan dibelinya.
d) Memberikan alasan secara objektif walaupun hal itu dibantahnya, sehingga pelanggan merasa yakin terhadap barang-barang yang akan dibelinya.
* Pelanggan tipe pencuriga
Pelanggan yang curiga selalu hati-hati dalam berbelanja. Ia tidak mudah dipengaruhi oleh pedagang. Pelanggan tipe ini sikapnya tidak tenang dan selalu merasa curiga dan takut tertipu oleh pedagang. Kecurigaan tersebut muncul disebabkan ia pernah mengalami tertipu ketika berbelanja. Dalam menghadapi pelanggan tipe curiga, pedagang hendaknya memperhatikan hal-hal berikut:
a) Meyakinkan dengan memberikan garansi terhadap barang yang akan dibelinya.
b) Tidak mengajukan kesan bahwa pedaganglah yang paling tahu, karena hal itu dapat membangun rasa curiga.
c) Memberikan kesempatan kepada pelanggan untuk memeriksa atau meneliti kondisi barang yang akan dibelinya.
d) Bersikap tenang, tidak terpancing, dan memberikan alasan secara rasional.
* Pelanggan tipe angkuh
Pelanggan tipe angkuh adalah pelanggan yang selalu ingin berkuasa dan menjadi pusat perhatian. Pelanggan yang angkuh mudah sekali dikenal karena perilakunya suka berlebihan, sombong, dan menawar barang dibawah harga standar.
Dalam menghadapi perilaku pelanggan yang angkuh, pedagang hendaknya memperhatikan hal-hal berikut:
a) Tidak terpancing atau tidak merasa terkesan oleh sikap dan perilaku pelanggan.
b) Bersikap ramah,hormat, dan penuh perhatian agar dia tahu diri.
c) Berusaha tetap sabar dan jangan terlalu menanggapinya.
d) Tetap melayani semua kebutuhannya agar dia mau berbelanja
Dengan adanya informasi yang kami sajikan tentang 3 macam tipe pelanggan
, harapan kami semoga anda dapat terbantu dan menjadi sebuah rujukan anda. Atau juga anda bisa melihat referensi lain kami juga yang lain dimana tidak kalah bagusnya tentang macam-macam tusuk jahit
. Sekian dan kami ucapkan terima kasih atas kunjungannya.
buka mesin jahit : http://khhoirun.blogspot.co.id/2015_04_01_archive.html
0 komentar:
Post a Comment