, , , , , , , , , , , , , , , , , , ,

Pemolaan Dan Pemotongan Bahan

les, indonesia, private, obras, guru, sekolah, belajar, yogyakarta, usaha, jogja, kursus, terbaik, batik, kaos, kebaya, jahit, baju jahit, mesin jahit, konveksi, kursus menjahit
Pemolaan Dan Pemotongan Bahan

Pemolaan Dan Pemotongan Bahan



Sebelum pemolaan pada kulit, terlebih dahulu pola dibuat dari
kertas karton dibuat sesuai dengan desain, tujuan pembuatan pola dari
kertas karton adalah untuk memudahkan pemotongan dan memberi
kepastian ukuran sesuai dengan desain, sehingga mengurangi kesalahan
dalam pemotongan. Pembuatan tas memerlukan beberapa tahapan
yang perlu dilakukan mulai dari sistem perencanaan sampai jadi
tas/koper


Sejak kulit menjadi bahan yang mahal, maka sangatlah penting
metode untuk mendapatkan jumlah potongan pada bagian-bagian kulit
secara tepat untuk efesiensi penggunaan bahan. Cara yang paling
mudah adalah mengadakan perkiraan (estimasi), guna menentukan
jumlah potongan untuk suatu produk . Penggunaan sistem ini oleh
mandor (foreman) bagian pemotongan, pada umumnya menggunakan
satu party kulit yang akan dipotong, setiap kulit ditandai dengan pola-pola
bagian mukaan, sehingga dapat diperkirakan jumlah pasang bagian
sepatu yang dapat dipotong, metode ini dikenal dengan marking up,
kemudian berkembanglah sistem pemotongan secara eksak, pertama kali
dikenal sistem Russ dan SMALL, kemudian diikuti oleh Scientific Leather
Measurement ( SLM).


Kenyataan dilapangan dalam bagian pemotongan yang sering
timbul masalah adalah godaan dari para tukang potong untuk berusaha
memperoleh hasil potongan yang sebanyak-banyaknya, walaupun kulit
yang akan dipotong tidak semuanya memenuhi syarat, dan kadangkadang
juga tidak mengindahkan aturan lines of tightness agar dapat
diperoleh. posisi saling mengisi (inter locking ) sebanyak mungkin.
Kenyataan-kenyataan dilapangan tersebut membawa citra kurang baik
bagi kwalitas hasil jadi.Bukan seorang tukang potong yang baik apabila
tergoda untuk menyalahi peraturan tersebut, dan bukan seorang mandor
(foreman) yang baik apabila mengijinkan pekerjaan yang salah tersebut.
Sebelum kulit dipotong, diadakan pemeriksaan mutu secara
langsung dan hal-hal lain yang berhubungan dalam masalah
penghematan penggunaan bahan pokok kulit harus dicermati secara
professional.


Sortasi kulit dan pengetrapan kerja oleh foreman akan dapat
banyak memberi hasil mutu pemotongan yang baik dan banyak, sehingga
produktifitas akan meningkat, banyak kulit yang siap dipotong dan
kemampuan. tukang potong menjadi lebih baik.

Pekerjaan memotong adalah gabungan antara semangat dan
ketelitian. Setiap kulit merupakan tantangan baru, tidak ada 2 (dua) kulit
yang sama bentuk, ukuran maupun teksturnya.


Tidak ada 2 (dua) bentuk model produk mempunyai pola yang sama; dan
setiap pola yang diubah menjadi bentuk baru akan memerlukan
perencanaan yang baru pula. Pemotongan adalah hal yang khusus, karena apabila terjadi kesalahan akan terlihat pada bentuk produknya
mungkin sampai pada pemakaian akan terasa akibatnya. Pekerjaan
tersebut memerlukan pengerahan seluruh kemampuan dan ketelitian
agar diperoleh hasil yang memuaskan. Untuk membayar tukang potong
dan perhitungan bonus,yang ditekankan disini adalah hasil pemotongan
dan penghematan kulit.

Sehingga bagi pekerja, pekerjaan pemotongan adalah. pekerjaan
yang cukup memuaskan karena akan terlihat perkembangan ketrampilan,
kepandaian serta bertambahnya pengalaman, dan tentu saja dari hasil
pemotongannya akan menambah penghasilannya.

Berikut ini adalah sistem pemotongan bahan menggunakan bahan
kulit :


Sistem pemotongan Fabric/tekstil.



Sistem ini pada umumnya digunakan di fabric/tekstil dengan
menggunakan teknik/cara untuk menggambar dan memotong pola bahan
atasan atau lapis dari fabric/tekstil dapat memakai salah satu dari caracara
ini, tergantung dari mutu bahan yang digunakan yaitu:

1. Sesuai dengan arah benang-benang warp, pemotongan pola diatur
sehingga letak pola sesuai dengan arah garis benang-benang warp.
2. Sesuai dengan arah benang-benang weft, pemotongan pola diatur
sehingga letak pola sesuai dengan arah-arah garis benang-benang
weft.
3. Sesuai dengan sistim Bias, pemotongan pola diatur sehingga pola
terletak pada suatu sudut tertentu dari arah garis benang.

Penggunaan sistim warp adalah sistim pemotongan yang terbaik,
karena dengan kekuatan benang warp, memungkinkan tegangan yang
baik dari seluruh bagian pola atasan (dari bagian tumit sampai ujung)
sewaktu proses open berlangsung. Sistim ini sederhana, pola diletakkan
antara satu dengan yang lain diputar 180, dan akan mempunyai sisa
potongan (waste) sedikit, tetapi terdapat juga beberapa jenis kain yang
mudah pecah, disebabkan karena kurang kemuluran. Untuk menghindari
hal tersebut sistim pemotongannya dapat menggunakan sistim weft, yang
akan memberikan keliatan (plasticity) yang lebih besar. Cara pemotongan
ini adalah untuk mencegah pecahnya kain, tetapi kejelekkannya struktur
kain akan menjadi longgar sewaktu proses pengopenan, karena tidak
mampunyai kekuatan menegang.

Cara lain adalah dengan sistim Bias, yaitu dengan meletakkan

pola pada sudut tertentu. Sistim ini banyak dipakai karena akan diperoleh
kemuluran dan kekuatan yang cukup. Keuntungannya, sedikit waste, sisa
yang diperoleh karena pemotongan pertama, tidak akan terulang pada.
pemotongan berikutnya

0 komentar:

Post a Comment