, , , , , , , , , , , , , , , , , , ,

Kursus Jahit Memindahkan Tanda Pola

Kursus Jahit Memindahkan Tanda Pola

les, indonesia, private, obras, guru, sekolah, belajar, yogyakarta, usaha, jogja, kursus, terbaik, batik, kaos, kebaya, jahit, baju jahit, mesin jahit, konveksi, kursus menjahit
Kursus Jahit Memindahkan Tanda Pola

alat memindahkan pola - Mengenal alat-alat memindahkan tanda pola dari kursus jahit. Setelah membuat pola pada media kertas selanjutnya pola dipindahkan pada media kain. Beberapa alat yang dibutuhkan pada kursus jahit memindahkan tanda pola diantaranya kapur jahit atau pensil jahit. Kapur ini digunakan untuk memberi tanda pada bahan tekstil pilih warna kapur yang tidak mengotori bahan. Selain kapur jahit dibutuhkan pula karbon jahit pada saat praktek kursus jahit memindahkan pola. Fungsinya untuk memindahkan tanda pola pada bahan. Cara kerjanya diletakkan di bagian bahan buruk kemudian ditekan dengan reader. Pada kursus jahit rader dibutuhkan untuk memberi tanda pada bahan dengan menekan karbon jahit.

Pola Dasar Rok


Hai all….

Masih semangat belajar menjahitkan?

Setelah kemarin kita membahas berbagai metode pembuatan pola dan perbedaannya, kini saatnya kita mempelajari pola dasar rok.

Sebenarnya membuat Pola dasar rok  sangat mudah, tapi buat anda yang belum pernah membuat atau belum paham soal membuat pola pastinya sedikit kesulitan ya?

Nah, bagi anda yang mau membuat rok sesuai dengan selera sendiri saya mau mencoba memberi sedikit gambaran tentang cara membuat pola dasar tersebut yang diajarkan ditempat kursus saya.

POLA DASAR ROK (POLA DEPAN BELAKANG SAMA)


Ukuran yang diperlukan :

Lingkar Pinggang 66 cm

Lingkar Pinggul 90 cm

Panjang rok 53 cm

Cara Menggambar pola rok :

A – B Panjang rok 63 cm

A – C Lingkar Pinggang 66 : 4 + 2,5 = 19 cm

D – C Ukuran A – C 19 : 2 = 9.5 cm

F – G Untuk jahitan kupnat 2,5 cm

A – H Ukuran rendah pinggul = 20 cm boleh lebih atau kurang

H – I Lingkar pinggul 90 : 4 + 1 = 23,5 cm

B – J Sama dengan H – I =23, 5 cm
rok 1

rok 1

Cara Meletakkan diatas bahan :

P – R Panjang kain ban pinggang = 74 cm

P – Q  R- S Lebar kain ban pinggang = 10 cm

K – L Kain keras ban pinggang = 66 cm

K – O Tambahan kain keras untuk hak = 4 cm

K – M  L – N Lebar kain keras ban = 3,5 cm

X – X Lebar bahan yang dibuat rok = 110 cm

X – Z Panjang bahannya = 75 cm

 

Rok dpn & blkg
Rok dpn & blkg

Berbagai Metode Pembuatan Pola dan Perbedaannya



Menggambar pola dasar

Dalam dunia menjahit, dikenal beberapa metode menggambar pola sesuai nama pencipta metode, diantaranya:

    Metode Dressmaking
    Metode SO-EN
    Metode Cuppens Geurs
    Metode Mayneke
    Metode Charmant
    Metode Danckaerts
    Metode Leeuw Van Rees

Masing-masing metode diatas memiliki perbedaan antara satu dengan lainnya.

Perbedaan Metode Mayneke dan Dressmaking


Pembuatan pola dengan metode Meyneke memiliki tingkat kenyamanan lebih tinggi dibandingkan dengan pembuatan pola sisitem Dressmaking dalam hal kriteria ketepatan ukuran. Pada kriteria hasil pengepasan (tampilan keseluruhan) pola sistem Dressmaking memiliki tingkat kenyamanan lebih tinggi dibandingkan dengan pola sistem Meyneke.

Pola sistem Dressmaking memiliki titik pas yang lebih tepat, dan busana yang dibuat lebih nyaman untuk dikenakan. Namun apabila membuat model busana pas badan dan berbentuk straples dapat menggunakan kedua sistem pola tersebut karena tidak memiliki garis bahu. Kelemahan pola sistem Meyneke terdapat pada kedudukan garis bahu yang cenderung ke belakang melewati pangkal lengan, serta kedudukan garis leher bagian depan longgar dan bergelombang.

Perbedaan Pola Sistem Mayneke dan Sistem So-en

Pola Meyneke dapat diterapkan dalam membuat busana busana pas badan seperti lingeri, kebaya, dan gaun. Pola ini memiliki kupnat pada pinggang dan bahu. Lebar kupnat dapat menyesuaikan dengan besarnya payudara. Cara pengambilan ukuran lebih lengkap dan detail karena menggunakan ukuran control atau ukuran uji. Pola So-En memiliki kupnat pada pinggang muka dan pinggang belakang, tetapi ukuran kupnatnya cukup lebar, ciri ini memberi keuntungan untuk wanita bertubuh besar.

Pembuatan pola dengan sistem Meyneke memiliki tingkat kenyamanan pada kedudukan titik-titik pas lingkar badan, lingkar pinggang, lingkar panggul, panjang punggung dan letak kupnat dan tingkat ketidaknyamanan pada kedudukan garis bahu, garis sisi dan panjang gaun serta ketidaknyamanan garis bahu, dan kerung lengan hasilnya longgar dan bergelombang.

Sedangkan pembuatan pola dengan metode So-En memiliki tingkatan ketidaknyamanan pada kedudukan lingkar badan, kedudukan panjang  sisi, panjang punggung, lingkar panggul dan panjang gaun serta pada kedudukan titik-titik pas kerung leher, garis bahu, panjang punggung dan lingkar pinggang serta pada titik kerung leher yang bergelombang, garis bahu tertarik kebelakang, kerung lengan bergelombang. Untuk membuat busana dengan sistem So-en sebaiknya pada bagian sisi pola bagian badan depan dibuat tidak terlalu miring agar kedudukan garis sisi lebih nyaman.

Perbedaan Pola Sistem Charmant dan Metode Danckaerts

Titik pas (fitting factor) merupakan suatu lokasi/titik pada pakaian yang menentukan sesuai atau tidaknya sistem pola tersebut untuk bentuk tubuh yang mempergunakannya. Pada metode Charmant terdapat perbedaan kedudukan titik pas sistem pola dasar untuk berbagai bentuk fisik tubuh wanita yang berpostur tinggi kurus, tinggi gemuk, ideal, pendek kurus, dan pendek gemuk. Sementara untuk pola sistem Dankaertz, tidak ditemukan adanya perbedaan kedudukan titik pas pola dasar pakaian wanita pada tubuh wanita yang berpostur tinggi kurus, tinggi gemuk, ideal, pendek kurus, dan pendek gemuk.

Keuntungan Bisa Menjahit


Setelah kemarin saya posting tentang Cara Mengambil Ukuran Badan, kali ini saya akan membahas tentang Keuntungan Bisa Menjahit.

Menjahit itu menyenangkan, berikut ini beberapa hal yang bisa anda lakukan bila bisa menjahit :
1. Membuat pakaian sendiri
Manfaat ini secara langsung dapat saya rasakan setelah mengikuti kursus. Saya dapat membuat pakaian sesuai dengan ukuran badan saya sendiri, mengingat ukuran standar yang biasa digunakan konveksi baju siap pakai tidak ada yang pas dengan ukuran badan saya yang kecil.
Biasanya baju yang ada lebih sering kebesaran kalau ada yang sesuai dengan selera saya, pasti harganya yang tidak sesuai dengan kantong saya…. Hehehe
Sebab itulah keterampilan menjahit yang saya miliki sangat membantu semua masalah saya mengenai pakaian. Dengan bisa jahit baju sendiri selai
n menghemat pengeluaran, pakaian yang kita jahit juga tidak ada duanya.
2. Perbaiki pakaian anda sendiri
Sekali lagi keuntungan yang kita dapat bila kita bisa menjahit. Kita bisa merombak pakaian lama, mungkin tidak semenarik membuat pakaian baru, tapi hal ini bisa menghemat uang anda daripada membeli bahan baru?

3. Buat hadiah untuk orang yang anda kasihi

Dengan bisa jahit baju sendiri kita bisa membuat baju untuk orang lain sebagai hadiah. Entah itu anak, saudara, suami, ataupun teman Anda. Bisa bayangkan bagaimana senangnya orang yang kita sayangi itu menerima sebuah baju yang kita buatkan sendiri KHUSUS untuknya ?
Pastilah hadiah yang Anda buatkan itu akan menjadi hadiah yang sangat berharga dan berarti untuknya. Dan tentu saja hal ini akan menghemat uang anda, karena lebih murah daripada membeli hadiah yang sangat eksklusif.
4. Mengisi waktu luang.
Ya, menjahit akan membuat tangan anda sibuk, sehingga bisa mengurangi atau menghilangkan kebiasaan-kebiasan buruk anda yang boros seperti ngerumpi dan nonton sinetron.
5. Membantu teman anda
Karena tidak semua orang bisa menjahit, anda bisa membantu teman anda dengan keahlian anda, misal mengganti resleting celana mereka yang jebol atau permak baju. Dengan begitu jalinan persahabatan anda akan semakin erat.
6. Menghasilkan uang
Manfaat berikutnya yang palingsaya suka adalah bisa menghasilkan uang dan menghemat pengeluaran. Jadikan keahlian menjahit untuk memulai bisnis, Anda tidak perlu memiliki keahlian menjahit tingkat tinggi. Sebagai awal cukup dengan Anda menguasai permak baju dan keberanian.


Cara Mengambil Ukuran Badan


Setelah kemarin saya membahas tentang Alat Menjahit Penunjang Bag 2, maka kali ini saya akan posting tentang Cara Mengambil Ukuran Badan.

Dalam membuat pola pakaian yang akan kita jahit tentunya kita harus menentukan ukuran badan terlebih dahulu. Perhatikan bentuk bahu, badan, pinggang, dan pinggulnya. sebelum mulai mengukur, ikatkan seutas vetter-band atau tali di sekeliling pinggang. Untuk membantu proses pengukuran bagian tertentu, misalnya lingkar pinggang, panjang rok, dll. Berikut ini beberapa bagian penting untuk di ukur yang harus kita ketahui :


Cara mengambil ukuran


Cara mengambil ukuran

Keterangan gambar :
1) Lingkar leher : diukur sekeliling leher tidak terlalu ketat dan tidak terlalu longgar

2) Lebar muka: diukur 6 atau 7 cm dari lekuk leher ke bawah, kemudian diukur datar dari batas lingkar kerung lengan kiri sampai batas lingkar kerung lengan kanan

3) Lingkar badan: diukur sekeliling badan terbesar dengan posisi cm tidak terlalu kencang dan ditambah 4 cm.

4) Tinggi dada : diukur dari lekuk leher tengah muka sampai batas diantara dua titik payudara kiri dan kanan.

5) Lingkar pinggang: diukur pas sekeliling pinggang

6) Lingkar panggul ; diukur melingkar pada pinggul yang paling tebal secara horizontal dengan tidak terlalu ketat

7) Tinggi panggul : diukur dari pinggang sampai batas panggul terbesar pada bagian belakang

8) Lebar punggung : diukur 9 cm ke bawah dari tulang leher belakang kemudian diukur mendatar dari batas lingkar kerung lengan kiri ke lingkar kerung lengan kanan

9) Panjang punggung : diukur dari tulang belakang lurus sampai batas pinggang

10) Panjang rok : diukur dari pinggang sampai panjang rok yang diinginkan

11) Panjang bahu : diukur dari batas lingkar leher sampai batas bahu terendah

12) Panjang lengan : diukur dari bahu terendah sampai panjang yang diinginkan

13) Tinggi puncak lengan : diukur dari bahu terendah sampai batas lengan terbesar/otot lengan atau sama dengan panjang bahu



Alat Menjahit Penunjang Bag 2


Setelah kemarin saya membahas tentang Alat Menjahit Penunjang Bag 1 , maka kali saya selanjutnya saya akan melanjutkan bagian yang ke dua.

alat penunjang bag 24. Alat – Alat Menggunting.

a. Gunting kain.

Fungsi : Khusus untuk menggunting kain atau tekstil. Tidak diperbolehkan untuk menggunting kertas atau lainnya agar tetap tajam.gunting kain salah satu pegangan harus cukup besar sehingga cukup untuk empat jari , pegangan yang kedua untuk ibu jari.

Cara kerja : Saat menggunting bahan tangan kanan memegang gunting dengan jari masuk kelubang yang telah ada dan tangan kanan menekan bahan saat menggunting.

b. Gunting Benang.
Fungsi : Untuk menggunting benang atau bagian-bagian yang sulit digunting dengan gunting besar.
Cara kerja : dengan menekan bagian gagang gunting.

c. Gunting zigzag
Fungsi : Untuk menyelesaikan tepi bahan atau kampuh pada bahan yang tidak mudah bertiras.
Cara kerja : dengan memasukkan jari ke lubang gagang gunting yang ada dan menggunting bahan yang akan dipotong pada tepi kain.
d. Gunting kertas
Fungsi :Khusus digunakan untuk menggunting kertas dapattmenggunakan gunting bahan yang sudah tumpul.
Cara kerja : mengan memasukkan jari ke lubang gagang gunting dan menggunting kertas.


5. Alat Menjahit.


a. Spul
Fungsi : sebagai pengisi benang bawah.
Cara kerja : dimasukkan ke dalam skoci.

b. Skoci
Fungsi : sebagai tempat spul yang mengatur tegangan benang bawah dan pengatur pengeluaran benang bawah.
Cara kerja: dipasang pada rumah sekoci setelah spul dimasukkan ke dalam skoci.

c. Sepatu Mesin jahit
a). Sepatu biasa
Fungsi : Digunakan menjahit setikan lurus dan sebagai penekan bahan saat menjahit.
Cara kerja : dipasang pada mesin jahit , saat akan dipakai pengukit sepatu ditunkan dan saat tidak dipakai pengukit sepatu dinaikkan.
b). Sepatu resleting sebelah
Fungsi : Digunakan untuk menjahit resleting biasa.
Cara kerja : dipasang pada mesin jahit , saat akan dipakai pengukit sepatu ditunkan dan saat tidak dipakai pengukit sepatu dinaikkan jalannya berada disebelah resleting yang akan dijahit.

c). Sepatu resleting jepang
Fungsi : Digunakan untuk menjahit resleting jepang, ditengah sepatu mesin terdapat lubang untuk masuknya jarum.
Cara kerja sepatu mesin : Dipasang pada mesin jahit sesuai dengan keperluannya. Dan jalannya jarum melewati bolongan tengah sepatu.

d. Jarum
a). Jarum menisik
Fungsinya :Gunanya untuk menisik atau memasang payet pada bahan. Bentuknya panjang, kecil, dan lubangnya sempit.
Cara kerja : lubang jarum dimasukkan benang kemudian ditusukkan ke bahan.

b). Jarum strimin

Fungsinya: dipakai untuk kerajinan dengan bahan strimin, mempunyai lubang jarum lebar sehingga benang yang besarpun masuk.
Cara kerja: lubang jarum dimasukkan benang kemudian ditusukkan ke bahan.

c). Jarum tangan biasa
Fungsinya : dipakai untuk menjelujur memiliki banyak ukuran.
Cara kerja : lubang jarum dimasukkan benang kemudian ditusukkan ke bahan.
d). Jarum pentul
Fungsinya : menyematkan pola pada bahan ,menyatukan bagian- bagian pola yang sudah dibuat sebelum jelujur atau dijahit, dan memberi tanda atau perbaikan pada waktu mengepas.

Cara kerja : disematkan ke bahan.

e). Jarum mesin jahit

Jarum mesin jahit ada 4 macam yaitu :
– Jarum jahit manual , bentuk badan jarum sebelah pipih.
– Jarum jahit mesin industri.
– Jarum jahit mesin obras, bentuk badan jarum bulat, jarum lebih pendek dari jarum mesin jahit.
– Jarum kembar yaitu jarum mesin yang terdiri dari dua jarum dipakai untuk menghias bahan.
Fungsi : untuk menyangkutkan benang ke bahan.
Cara kerja: dipasang pada mesin pada lubang jarum dimasukkan benang.

e. Bidal/ Topi jari
Fungsi : Digunakan untuk melindungi jari pada waktu menjahit agar jari tidak terkena tusukkan jarum.
Cara pakai : Digunakan pada jari telunj
uk.
f. Pendedel.
Fungsi : untuk membuka jahitan yang salah.
Cara pakai : Sisi tajam pendedel diselipkan ke benang yang akan dibuka.

g. Pemasuk benang / mata nenek.
Fungsi : untuk memasukkan benang ke lubang jarum.
Cara pakai : masukkan mata nenek ke lubang jarum masukkan benang dan ditarik.
6. Alat finishing

a. Setrika
Fungsi : untuk mengepres dan menghaluskan pakaian agar licin dan rapih.
Cara kerja : digosokkan ke baju yang masih dalam proses menjahit ataupun sudah selesai.

b. Papan setrika
Fungsi : sebagai tatakan untuk menyetrika.
Cara kerja : kaki papan setrika dibuka dan papan setrika harus dilapisi bahan yang tebal.

c. Bantalan
Fungsi : untuk menyetrika bagian-bagian busana yang bulat seperti puncak lengan dan juga digunakan untuk mengepres.
Cara pakai : digunakan pada bagian-bagian yang akan di setrika.



Alat Menjahit Penunjang Bag 1

 
alat penunjang bag 1
Setelah saya kemarin posting Memulai Belajar Menjahit, hari ini saya akan posting tentang alat-alat yang diperlukan dalam proses menjahit.

1. Alat-alat mengukur :

a.  Veterban.
Fungsi     : untuk mengetahui letak bagian – bagian tertentu seperti pinggang, panggul dan badan agar ukuran yang tidak bergeser dan.diambil tepat
Cara kerja: Dengan mengikat veterban pada pinggang, panggul dan lingkar badan secara pas atau tidak kekencangan dan kekendoran.

b. Pita ukuran.
Fungsi : alat yang dipakai untuk mengambil ukuran badan untuk mengetahui ukuran yang diperoleh dan alat pengukur pada waktu menggambar pola besar.
Cara kerja : menggunakan pita ukuran dengan melihat angka- angka yang diperoleh

c. Alat tulis.
Fungsi       : untuk mencatat ukuran- ukuran yang diperoleh saat mengambil ukuran.
Cara kerja : menggunakan pensil untuk mencatat ukuran yang telah diambil ke dalam buku tulis.l

2. Alat – Alat Membuat Pola

a. Skala

Fungsi       : Sebagai alat ukur dalam menggambar pola dalam ukuran kecil seperti ukuran skala 1:4,1:6, 1:8
Cara kerja : menggunakan skala sesuai ukuran yang diinginkan

b. Buku kostum

Fungsi : buku yang dipakai untuk menggambar pola kecil.

Cara kerja : bagian lembar bergaris untuk catatan/ keterangan pola dan bagian lembar kosong untuk menggambar pola

c. Penggaris pembentuk

Fungsi : Mempermudah dalam membentuk pola busana yang sesuai dengan bentuk yang akan dibuat.
Cara kerja : Menggunakan penggaris sesuai dengan bentuknya.
d. Pensil merah biru

Fungsi : untuk mewarnai pola agar dapat membedakan pola depan dan belakang
Cara kerja : digunakan pada garis – garis pola.

e. Kertas kopi atau kertas koran

Fungsi : kertas yang digunakan untuk membuat pola besar sesuai ukuran asli
cara kerja : menggunkan kertas sesuai kebutuhan.

f. Boneka jahit.

Fungsi : membuat pola dengan metode konstruksi padat (pola draping)
Cara kerja : Kain disematkan dengan jarum pentol sambil diatur agar mengikuti bentuk tubuh boneka jahit. Kain di bagian kerung lengan, kerung leher, dan bagian pinggang digunting sesuai bentuk pakaian yang diingini. Setelah pakaian selesai dijahit, boneka jahit dipakai untuk mengepas pakaian dan melihat jatuhnya jahitan pada boneka jahit

3. Alat-alat memindahkan tanda pola

a. Kapur Jahit atau Pensil Jahit

Fungsi :dipergunakan untuk memberi tanda pada bahan tekstil. kapur jahit mudah dihilangkan .
Cara pakai : jangan terlalu ditekan dan gunakan tipis asl kelihatan dan cari warna kapur yang tidak mengotori bahan.

b. Rader.

Fungsi : untukmemberi tanda pada bahan dengan menekan karbon jahit.
Cara pakai : dengan cara ditekan, Rader beroda polos untuk bahan halus ( sifon ,sutera dan lain-lain).Rader beroda tumpul untuk bahan sejenis katun, georgete, tetoron dan lain-lain. Rader beroda tajam untuk bahan tebal sejenis coroday, dreall, jeans dan lain-lain.
c. Karbon jahit

fungsi : memindahkan tanda pola pada bahan
cara kerja : ditekan oleh rader dan karbon diletakkan di tengah bahan bagian buruk.


Memulai Belajar Menjahit

Untuk memulai belajar menjahit tentunya kita harus memahami teori dasarnya dulu kemudian diikuti dengan praktek. Karena kalau hanya belajar teori tanpa praktek tentunya kita tidak akan mahir menjahit bukan?

Semakin banyak praktek dari sini kita dapat mengetahui letak kesalahan yang kita lakukan selain itu kita juga dapat mengetahui berbagai macam cara yang lebih mudah digunakan selama proses menjahit.

Bagi kalian yang sedang memulai belajar menjahit sendiri (otodidak) atau sedang mengikuti les belajar menjahit pakaian (tingkat dasar). Jangan putus asa bila dalam sekian bulan kemajuan yang di dapat masih minim. Jangan pula berpikir ” Aku emang nggak bakat”. Sebab belajar menjahit itu butuh kesabaran dan ketekunan, tidak ada istilah nggak bakat kalau kita memang serius berusaha.

Intinya untuk memulai menjahit kita jangan pernah takut salah karena memang itu merupakan proses dalam belajar. Tidak bisa sekali menjahit langsung bagus hasilnya. Kalau ada yang di awal belajar langsung menunjukan hasil yang memuaskan bisa jadi hal itu merupakan sebuah kebetulan. Namun tidak menutup kemungkinan itu merupakan bakat.

Nah, selanjutnya sebelum mulai menjahit berikut ini beberapa alat yang biasa digunakan dalam menjahit yang perlu kalian ketahui:

1. Mesin Jahit Utama.

 

mesin jahit tangan    a. Mesin jahit manual dengan engkol tangan.


Fungsi       : Untuk menjahit setikkan lurus.
Cara kerja : Menjalankan mesin dengan memutar engkol menggunakan tangan.

  b. Mesin Jahit manual dengan Kaki


mesin jahit manual dg engkol kakimesin jahit manual dg engkol kaki
Fungsi : Untuk menjahit setikkan lurus
Cara kerja : Menjalankan mesin dengan cara menggunakan kaki dengan menginjak injakan kaki.

2. Mesin Jahit Semi Otomatis

 
mesin jahit semi otomatis  Fungsi     : Selain untuk setikkan lurus dapat digunakan untuk setikkan hias, lubang kancing, pasang kancing , dan sebagainya tergantung tipe  mesin

Cara kerja : Dengan menginjakkan kaki ke injakkan kaki yang menggunakan motor listrik. Pembuatan berbagai macam setikkan hiasan memerlukan peralatan ( cam ) lain yang sesuai dengan motif, camnya harus diganti bila ingin membuat hiasan yang berbeda sesuai motif.

3. Mesin Jahit Industri / High speed.

 
mesin jahit hight spedFungsi      : Mesin jahit lurus untuk menjahit pakaiandengan berkecepatan tinggi yang biasa dipakai pada industri pada pakaian jadi diproduksi dalam jumlahbesar.
Cara kerja : Menggunakan aliran listrik besar digunakan dengan menginjak kaki mesin dan secara otomatis akan berkerja dengan kecepatan tinggi.

4.Mesin jahit khusus.

 
mesin jahit khususMesin jahit khusus adalah mesin jahit yang khusus untuk bagian penyelesaian seperti mesin neci, obras, kelim mesin pasang kancing, mesin lubang kancing dan sebagainya.

Fungsi       : Mesin neci untuk me
nyelesaikan suatu jahitan pada bagian tertentu yaitu penyelesaian tiras busana.
Cara kerja : Dengan menginjak motor listrik yang telah dialiri listrik maka dengan hanya menginjak secara otomatis akan bekerja dengan kecepatan tinggi


buka mesin jahit : http://eliwel.com/category/uncategorized/page/3

Dengan adanya informasi yang kami sajikan tentang alat memindahkan pola

, harapan kami semoga anda dapat terbantu dan menjadi sebuah rujukan anda. Atau juga anda bisa melihat referensi lain kami juga yang lain dimana tidak kalah bagusnya tentang Sulam Benang Tangan

. Sekian dan kami ucapkan terima kasih atas kunjungannya.

0 komentar:

Post a Comment