Membuat Pola Dasar
Membuat Pola Dasar |
pola dasar pria sistem 2 - Pola dalam bidang jahit menjahit adalah suatu potongan kain atau kertas yang dibuat dan dibentuk sesuai dengan bemtuk badan dan model busana yang akan dibuat atau pola dapat diartikan yaitu suatu potongan kertas yang dipakai sebagai contoh untuk membuat baju, ketika bahan digunting.
Fungsi pola sangat penting artinya bagi seseorang yang akan menjahit busana, tanpa pola keindahan dan keserasian berbusana akan terabaikan, sehingga tidak sesuai yang dikehendaki. Untuk membuat pola busana sesuai gambar model yang dikehendaki dibutuhkan pola dasar. Pola dasar inilah sebagai dasar untuk membuat pola busana sesuai gambar model.
Pola dasar yaitu pola yang dibuat berdasarkan bentuk badan menurut ukuran seseorang. Pola dasar ini terdiri dari pola bagian atas, dari bahu sampai pinggang, biasanya disebut pola dasar badan depan dan belakang. Pola bagian bawah dari pinggang sampai lutut atau sampai mata kaki, biasa disebut pola dasar rok depan dan belakang. Pola lengan dari lengan bagian atas atau bahu terendah sampai siku atau pergelangan,biasanya disebut pola dasar lengan. Adapun pola badan atas yang menjadi satu dengan pola badan bawah biasanya disebut dengan pola dasar gaun atau bebe. Pola dasar ini dibuat berdasarkan skala yaitu ukuran kecil, seperti ukuran ½, ¼, 1/6, 1/8 sedangkan pola sebenarnya menggunakan ukuran Inci.
Sistem pembuatan pola yang kita digunakan yaitu menggunakan sistem Soen. Berikut pembuatan pola dasar badan wanita dewasa methode so’en
POLA DASAR BADAN WANITA DEWASA
METHODE SO’ENSkala : 1:4
1. Cara Mengkonstruksi Pola Badan Belakang
Membuat segi panjang A-B-C-D
A-B = C-D = ½ lingkar badan = 88: 2 = 44cm
A-C = B-D = Panjang punggung = 36 cm
A-E = B-O = 1/6 lingkar badan + 7 (88: 6) +7) = 21,66 cm
A-V = 1/20 lingkar badan 2 ½ cm = (88 : 20) + 2 ½ = 6,9 cm
V-V’ = naik 2 cm, hubungkan titik A dengan V’ dengan garis lengkung = kerung leher belakang
A-F = C-Q = ½ (AB) -1 = (44:2)-1 = 21cm
A-G = G-E = 21,66 cm = 10,83 cm
G-U = A-T = ½ lebar punggung: 2 = 34 : 2 17 cm
T-S = V-V’= 2 cm , garis V’ –R melalui titik S = lebar bahu = 12 cm
Hubungkanlah titik R-U-P = kerung lengah belakang
C-Y = ¼ lingkar pinggang -1cm + 3 cm (lebar coup) = (66:4)-1+ 3 =18,5 cm
Hubungkan P ke Y
Menentukan Coup
C-X =1/10 liungkar pinggang = 66cm :10 = 6,6 cm
X-X’ = 3cm = lebar coup, panjang coup sampai 2 cm dibawah garis E-P
Cara Mengkonstruksi Pola Badan Depan
B-K = A-V = 6,9 cm
B-N = (BK) +1 = 6,9 + 1cm 7,9 cm
Hubungkan titik k dengan garis lengkung ke titik N kerung leher depan
N-H= turun 5 cm
H-I = B-M =½ lebar dada 32 : 2 = 16 cm
M-L = turun 2x (V-V’) = 2x2cm = 4 cm
Ukurlah K-L’= lebar bahu 12cm
Hubungkan titik L’-I-P = kerung lengan depan
N-D’= panjang dada = 30cm
D’-J= ¼ lingkar pinggang + 1cm + lebar coup (66:4) +1+ 3 = 21 ½
Menentukan Coup
D’-Z’ = (C-X) +1 cm = 7,6 cm, Z-Z’= 3 cm lebar coup
Menentukan coup sisi
J-J’= naik kurang lebih 8 cm
J’ –P= adalah lebar coup adalah selisih P-Y dengan P-J
Titik t turun 2cm dari garis O-p
Ujung coup bawah atau samping kurang 2 cm dari titik t
sumber : http://belajardisainbusana.blogspot.com/2012/11/membuat-pola-dasar.html
Dengan adanya informasi yang kami sajikan tentang pola dasar pria sistem 2
, harapan kami semoga anda dapat terbantu dan menjadi sebuah rujukan anda. Atau juga anda bisa melihat referensi lain kami juga yang lain dimana tidak kalah bagusnya tentang Pengenalan Alat dan Bahan untuk Menghias Kain
. Sekian dan kami ucapkan terima kasih atas kunjungannya.
0 komentar:
Post a Comment