BUSANA MUSLIM: DISTRIBUSI
BUSANA MUSLIM: DISTRIBUSI |
BUSANA MUSLIM: DISTRIBUSI-Supaya bisa mendapat pengertian bagaimana busana Muslim dikonsumsi oleh
masyarakat, harus melihat bagaimana busana Muslim dijual dan diiklankan
-yaitu, bagaimana busana Muslim
didistribusikan.
Toko Busana Muslim Toko
-toko busana Muslim adalah tempat
-tempat untuk membeli pakaian, kebutuhan dan
perlengkapan Islam. Berikut ini adalah profil dua macam toko busana Muslim. Pertama, ‘Agung Muslim Shop’
-sebuah toko yang juga toko perjalanan. Yang kedua, ‘Toko Hanna’, yang terletak di Pasar Besar -pasar yang terbesar di Kota Malang.
Agung Muslim Shop
Bapak Jusuf Beeran adalah pemilik Agung Muslim Shop, sebuah toko yang menjual
busana Muslim tetapi juga merupakan agen wisata.
Perjalanan yang ditawarkan semua mempunyai tema Islam, misalnya wisata naik haji dan umroh. Pada awalnya toko itu agen perjalanan saja, tetapi lima tahun yang lalu Bapak Jusuf mului menjual busana Muslim juga.
Sembilan puluh persen pakaian-pakain dibeli dari Jakarta, dan pakaian itu dibeli sekali per dua bulan. Ketika Pak Jusuf ditanya tentang tren-tren berubah dalam mode busana Muslim, dia berkata bahwa pada umumnya walaupun gaya pakaian tetap sama, perhiasan dan motif-motif di pakaian berubah setiap dua bulan. Menurut Pak Jusuf, mode di Malang dan Surabaya semua mengikuti tren-tren di Jakarta. Harga baju Muslim di Agung Muslim Shop mulai dari Rp80.000 sampai Rp200.000
Agung Muslim Shop menyediakan perlengkapan Muslim untuk Ibu-Ibu, para mahasiswi, anak-anak sekolah, dan anak-anak kecil. Memang semua kelompok memilih gaya yang berbeda. Pak Jusuf belum pernah mengiklankan barang-
barang di tokonya, semua pelanggan sudah tahu toko itu dari mulut-kemulut.
Lima tahun yang lalu Pak Jusuf menjadi sadar bahwa berbusana Muslim populer di
Indonesia. Sebelum itu, dia berpikir sudah populer di kota-kota besar, tetapi belum di desa-desa dan kota-kota kecil. Untuk melindungi kesatuan perusahannya, Pak Jusuf mulai menjual busana Muslim dan bukan busana biasa.
Pak Jusuf menjelaskan bahwa dia mempunyai lima anak-anak, dan mau mewariskan perusahan yang bernuansa Islam tetapi dinamis. Menurut Pak Jusuf, busana Muslim menjadi populer karena semakin banyak orang Indonesia ingin dianggap sebagai orang yang baik dan beragama.
Khususnya di antara para mahasiswi, Pak Jusuf percaya bahwa faktor yang mendorong mereka berjilbab terutama supaya diterima di masyarakat kampus.
Pak Jusuf tidak bisa menggambarkan profil dari seseorang yang berjilbab karena tidak ada satu macam orang yang berjilbab. Menurut Pak Jusuf, tidak bisa menilai seseorang dari pakaiannya
-ada orang-orang yang tidak baik yang berjilbab, dan ada orang-orang
yang baik dan taat yang tidak berjilbab.
Toko Hanna
Di antara ratusan toko-toko di Pasar Besar, Malang, ada beberapa yang menjual busana Muslim. Salah satu toko-toko ini adalah Toko Hanna, yang dipunyai oleh Ibu Ninik Sumiati
Toko Hanna penuh dengan bermacam-macam kebutuhan Muslim, misalnya
baju Muslim, topi, kerudung dan mukena. Toko Hanna dipunyai oleh keluarga Ibu Ninik sudah tiga puluh delapan tahun, maka walaupun pendidikan Ibu Ninik sampai Sekolah Dasar saja, dia masih bisa mencari nafkah dari toko itu.
Pakaian di Toko Hanna dibeli dari Malang, Jakarta dan Surabaya. Pakaian itu dibeli untuk toko itu mungkin sekitar satu atau dua kali seminggu
-tergantung pada kalau ramai atau tidak. Menurut Ibu, tren
-tren tidak sering berubah, biasanya gaya busana Muslim
tetap sama. Sasaran Toko Hanna dari semua kelompok sosial, termasuk mahasiswi, dan juga ada orang yang bukan orang Muslim, karena ada busana biasa yang dijual di toko itu juga (tetapi kebanyakan produk di Toko Hanna produk Muslim). Ibu Ninik belum mengiklankan pakaiannya, tetapi dia menegaskan semua pakaiannya sudah dikenal sebagai pakaian yang bermutu.
Menurut Ibu Ninik busana Muslim sudah menjadi populer tiga sampai empat tahun, dan ini karena orang Indonesia menjadi tertarik pada mode sejak pada waktu itu, tetapi masih ingin mengikuti tuntunan Islam. Khususnya di antara para mahasiswi, Ibu Ninik berpikir pemudi lebih sadar terhadap agama Islam sekarang, dan ingin membersihkan diri, terus dia menjelaskan mengapa berjilbab begitu populer di kampus. Menurut Ibu Ninik seseorang yang berjilbab bukan dari kelas sosial tertentu, tetapi memang dia orang yang taat dari umur muda, terus mereka sudah tahu tentang agama Islam kalau mulai berjilbab.
Menurut Ibu Ninik, perempuan yang berjilbab sambil berpakaian yang ketat kurang baik -kalau mau berjilbab, harus sepenuhnya -yaitu tidak boleh ber
jilbab tanpa menutupi lekuk badannya juga. Kalau belum siap untuk melakukan semua, lebih baik kalau tidak berjilbab sama sekali. Ibu Ninik belum berjilbab, karena dia merasa belum siap -belum kuat untuk itu. Dia memakai topi dan busana yang tidak ketat. Menurut dia, ada banyak Istri pejabat yang berjilbab hanya sebagai simbol Islam semata -mudah-mudahan mereka
akan memperbaiki diri sendiri dan berhenti bertingkah laku seperti itu.
Memang kalau ada yang begitu, mungkin ada perempuan yang berjilbab unt
uk alasan mode saja, tetapi dia belum pasti.
Menurut Ibu Ninik, industri mode Islam di Indonesia dinamis dibandingkan negara-negara Islam yang lain karena begitu banyak orang Indonesia orang Muslim. Kalau ada sasaran konsumen yang besar, industri menjadi lebih dinamis.
Dengan adanya informasi yang kami sajikan tentang BUSANA MUSLIM: DISTRIBUSI
, harapan kami semoga anda dapat terbantu dan menjadi sebuah rujukan anda. Atau juga anda bisa melihat referensi lain kami juga yang lain dimana tidak kalah bagusnya tentang BUSANA MUSLIM: PRODUKSI
. Sekian dan kami ucapkan terima kasih atas kunjungannya.
0 komentar:
Post a Comment