Metoda Penyimpanan
Metoda Penyimpanan |
Ada 5 jenis pekerjaan rutin dalam kegiatan pergudangan yang di pengaruhi oleh
metoda penyimpanan dan di terapkan pada gudang seperti berikut:
Penerimaan material, termasuk di dalamnya proses pemeriksaan dan
penempaatan pada proses penyimpanannya.
Mengirim material, yang meliputi proses pengumpulan order, pengemasan
(bila perlu) dan pemuatan untuk di angkut.
Penghitungan stok, ini dapat dalam setiap jangka waktu tertentu atau dapat
pula setiap tahun.
Pemeliharaan stok, ini dapat berupa penukaran stok (Stock-rotation),
pemeriksaan stok secara berkala, pengecekan dan penempatan kembali stok
bila diperlukan.
Pemeliharaan penyimpanan, kegiatan ini dapat berupa perencanaan kembali
serta perubahan penempatan dari stok, untuk menjaga agar stok yang sejenis
dapat ditempatkan berkelompok untuk melancarkan proses sebelumnya.
Praktek Pelaksanaan Pekerjaan Gudang
Pelaksanaan kerja berstandar tinggi di lingkungan gudang dalam bidang busana
dapat di pelihara dengan pemantauan dan pengawasan atas hal-hal sebagai
berikut:
Prosedur penumpukan kain yang benar. Yaitu disusun secara rapih dan teratur.
Penggunaan barang pembantu, misalkan plastik untuk menutupi kain supaya
tidak kotor.
Penyediaan ruang tambahan, bila perlu, untuk fungsi-fungsi khusus seperti
pengecekan, pemeliharaan, pengemasan kembali barang-barang simpanan.
Penggunaan pakaian pelindung yang cocok, sarung tangan, masker, sepatu
sesuai keperluan.
Berhati-hati dalam menggunkan tangga tetap dan yang dapat dipindahkan
karena dapat tidak stabil.
Penyediaan bahan-bahan rumah tangga untuk menyapu atau membersihkan
sisa-sisa potongan kain.
Pengawasan Persediaan
Pengawasan persediaan memerlukan manajemen persediaan bahan baku,
pekerjaan persediaan yang berlangsung dan persediaan barang jadi.
1. Pengawasan Persediaan Bahan Baku
Apabila perusahaan kelebihan stok bahan baku, mereka mungkin perlu meminjam
lebih banyak dana lagi untuk membiayai persediaan ini. Hal ini akan
meningkatkan biaya pemeliharaan. Biaya pemeliharaan termasuk biaya pendanaan
maupun biaya penyimpanan atau asuransi barang persediaan tersebut. Meskipun
perusahaan berupaya mengurangi biaya pemeliharaan dengan sering memesan
bahan baku dalam jumlah kecil, strategi ini menambah biaya untuk memesan
(biaya pemesanan). Setiap penyesuaian strategi pembelian bahan baku biasanya
akan mengurangi biaya pemeliharaan namun menambah biaya pemesanan, atau
sebaliknya.
Cara yang sering digunakan untuk mengurangi biaya pemeliharaan ialah melaluui
sistem justin-time (JIT). Sistem ini mencoba mengurangi persediaan bahan baku
seminimal mungkin dengan cara sering memesan bahan baku dalam jumlah kecil.
Hal ini dapat mengurangi biaya untuk pemeliharaan persediaan. Namun ada
ongkos waktu manajerial yang dibutuhka untuk sering melakukan pemesanan dan
pengiriman.
2. Pengawasan Persediaan Work-in-Process
Perusahaan harus dapat pula mengelola persediaan barang yang sedang dikerjakan
(Work-in-process), yang merupakan persediaan produk yang baru sebagian
selesai. Kekurangan dari ketiga jenis persediaan harus dihindari. Akibat langsung
dari kekurangan persediaan bahan baku atau persediaan work-in-process adalah
terhentinya produksi, sedangkan akibat langsung dari kekurangan bahan jadi
adalah batalnya penjualan. Kekurangan persediaan produk jadi mungkin
disebabkan oleh kekurangan persediaan bahan baku atau persediaan work-inprocess.
Dengan mengurangi waktu siklus dari pembelian bahan baku sampai produk itu
sudah jadi dan dijual, dapat mengurangi lamanya waktu peminjaman dana untuk
membiayai pembelian karena perusahaan itu akan lebih cepat menerima uang dari
hasil penjualan. Oleh karena itu, ongkos pembiayaan perusahaan itu dikurangi.
3. Pengawasan Persediaan barang jadi
Jika permintaan terhadap produk perusahaan suatu saat berubah, para manajer
perlu memantau perbedaan dalam penawaran-permintaan yang diharapkan. Jika
diantisipasi persediaan berlebih dari suatu produk, perusahaan dapat menghindari
persediaan berlebihan dengan mengalihkan sumber dayanya ke arah produk lain.
Sebagai alternatif, perusahaan yang mengalami kelebihan persediaan produk dapat
melanjutkan jadwal produk normalnya dan melakukan strategi pemasaran (seperti
pemasangan iklan) yang akan meningkatkan permintaan.
Jika diantisipasi permintaan akan naik, perusahaan perlu memikirkan akan
kekurangan produk dan harus mengembangkan strategi untuk meningkatkan
volume produksi. Mungkin di jadwalkan kerja lembur untuk karyawan atau
menyewa pegawai baru untuk mendapatkan tingkat produksi lebih tinggi.
Apabila perkiraaan permintaan terlalu rendah, perusahaan mungkin tidak
memproduksi jumlah yang cukup untuk memenuhi semua pelanggan. Selain
mencoba menghindari kekurangan, perusahaan berusaha pula untuk menghindari
adanya stok produk yang berlebih. Apabila perusahaan memproduksi terlalu
banyak, kadang-kadang mereka harus menurunkan harganya agar semua
produknya dapat terjual. Kadang-kadang mereka menjual produk dengan harga
lebih rendah hanya untuk mengurangi kelebihan persediaannya.
4. Pengawasan Kualitas
Kualitas didefinisikan sebagai derajat di mana barang atau jasa memuaskan
persyaratan atau harapan pelanggan. Kualitas berhubungan dengan kepuasan
pelanggan yang dapat mempengaruhi penjualan di masa depan dan oleh karena itu
mempengaruhi kinerja perusahaan di masa mendatang. Maka, perusahaan
semakin mengakui dampak yang di timbulkan oleh kualitas barang atau jasa
terhadap keseluruhan kinerja.
Pengawasan kualitas merupakan proses untuk menentukan apakah kualitas barang
atau jasa memenuhi tingkat kualitas yang di harapkan dan mengidentifikasi
perbaikan (jika ada) yang perlu di lakukan pada proses produksi. Kualitas dapat di
ukur dengan menilai berbagai karakteristik (seperti berapa lama produk itu
bertahan) yang meningkatkan kepuasan pelanggan. Kualitas sebenarnya dari
produk dapat di bandingkan dengan tingkat kualitas yang di inginkan untuk
menentukan apakah kualitas perlu di perbaiki. Dalam bidang busana biasanya
sering dilakukan pengawasan terhadap kualitas kain, warna kain/luntur tidaknya
kain, tebal tipis kain, tekstur kain, susut tidaknya kain, dan sebagainya
0 komentar:
Post a Comment