, , , , , , , , , , , , , , , , , , ,

Faktor Faktor Penting Dalam Kemasan

les, indonesia, private, obras, guru, sekolah, belajar, yogyakarta, usaha, jogja, kursus, terbaik, batik, kaos, kebaya, jahit, baju jahit, mesin jahit, konveksi, kursus menjahit
Faktor Faktor Penting Dalam Kemasan

Faktor Faktor Penting Dalam Kemasan



Jika kemasan akan digunakan semaksimal mungkin dalam pemasaran, fungsi
kemasan harus menampilkan sejumlah faktor penting sebagai berikut :
a. Faktor Pengamanan
Melindungi produk terhadap berbagai kemungkinan yang dapat menjadi
penyebab timbulnya kerusakan barang. Misal : cuaca, sinar, jatuh, tumpukan,
kuman.
b. Faktor Ekonomi
Perhitungan biaya produksi yang efektif termasuk pemilihan bahan, sehingga
biaya tidak melebihi proporsi manfaat.
c. Faktor Pendistribusian
Mudah didistribusi dari pabrik ke distributor atau pengecer sampai ke tangan
konsumen. Di tingkat distributor atau pengecer, kemudahan penyimpanan dan
pemajangan perlu dipertimbangkan.
d. Faktor Komunikasi
Sebagai media komunikasi yang menerangkan atau mencerminkan produk,
citra merek, dan juga sebagai bagian dari promosi, dengan pertimbangan
mudah dilihat, dipahami, dan diingat.
e. Faktor Ergonomi
Berbagai pertimbangan agar kemasan mudah dibawa, dipegang, dibuka, dan
mudah disimpan.
f. Faktor Estetika
Keindahan merupakan daya tarik visual yang mencakup pertimbangan
penggunaan warna, bentuk, merek/ logo, ilustrasi, huruf dan tata letak untuk
mencapai mutu daya tarik visual secara optimal.
g. Faktor Identitas
Secara keseluruhan, kemasan harus berbeda dengan kemasan yang lain, yakni
memiliki identitas produk agar mudah dikenali, dan membedakannya dengan
produk-produk lain.


Lebel dan Kemasan



Pada suatu kemasan biasanya dilengkapi dengan label sehingga kemasan tersebut
menjadi utuh dan memberikan informasi yang lengkap pada konsumen mengenai
keterangan produk tersebut mulai dari bahan, pemeliharaan produk, Size (ukuran),
Merk, Pabrik atau Desainer yang membuat produk tersebut. Label dapat
dibedakan sebagai berikut:
a. Brand Label
Menjelaskan tentang asal bahan dan proses yang dilakukan pada produk
tersebut. Misalnya: 100% WOOl, 40% catoon & 60% Poliester
b. Grade Label
Label yang menunjukkan kualitas suatu produk atau bisa juga menunjukkan
merk suatu produk. Misalnya hand made, nama pembuat produk tersebut
umumnya nama-nama desainer yang terkenal (a.l Hary Dharsono Collection’s,
Valentinio Collection’s) ataupun nama-nama industri yang sudah terkenal baik
dimasyarakat sebagai contoh Kemeja Ero, dll.
c. Descriptive Label atau Informative Label
Label yang menjelaskan cara menggunakannya, dan cara pemeliharaannya.
Misalnya pakaian untuk musin dingin atau musim panas (winter collection’s
atau summer collection’s), dan dry only, warm water, hand washing, dan lainlain.


Riset Kemasan Pradesain



Konsep kreatif suatu kemasan merupakan refleksi dari semua aspek pemasaran.
Dan dalam merumuskan konsep kreatif ada dua pertanyaan paling mendasar yang
harus dijawab. Pertanyaan pertama adalah, “ Who am I ?” Pertanyaan ini
berhubungan dengan kegiatan internal perusahaan, karakteristik produk, proses
pengemasan, dan lain sebagainya. Pertanyaan kedua “ Who are they ?”
pertanyaan ini bersifat eksternal, yaitu yang menyangkut kegiatan para pesaing,
para distributor, dan para konsumen yang merupakan sasaran akhir penjualan.
Untuk menjawab dua pertanyaan tersebut, maka diperlukan riset/ analisis
mengenai beberapa aspek, antara lain :
a. Riset Internal
Penelitian yang dilakukan dalam perusahaan untuk mengevaluasi tata
hubungan antara produk, kemasan, dan promosi, untuk menentukan strategi
perusahaan mencakup citra perusahaan dan citra merek atau positioning
produk.
b. Riset Ekonomi
Efektifitas biaya produksi kemasan, misalnya pemilihan bahan baku agar
biaya tidak melebihi proporsi manfaat kemasan itu hal ini dimaksudkan agar
tidak mempengaruhi pada harga jual produk. Namun bukan berarti biaya
produksi kemasan harus ditekan semurah mungkin sehingga kemasan
berkesan murahan, melainkan biaya yang dikeluarkan hendaknya sesuai
dengan manfaat yang akan diperoleh.
c. Riset Teknis
Penelitian proses produksi kemasan, apakah desain dapat diproduksi atau
sesuai dengan mesin yang tersedia, dan apakah kemasan dapat melindungi
produk secara memadai.
d. Riset Pesaing
Mempelajari kegiatan para pesaing dan sifat kemasannya, baik keunggulan
atau kekurangan mereka. Kemasan harus berbeda dan lebih baik daripada
kemasan pesaing.
e. Riset Pasar
Mencari gambaran keadaan pasar yang sebenarnya untuk menjamin kemasan
yang ditujukan pada pasar tepat, misalnya sasaran kelompok umur, jenis
kelamin, pendidikan, kelas ekonomi, geografis, dll.
f. Riset Konsumen
Mempelajari prinsip psikologis dan fisiologis kemasan agar berdaya tarik pada
rata-rata konsumen.
g. Riset Trend
Penelitian mengenai kecenderungan mode yang berlaku dan preferensi
konsumen pada desain.
h. Riset Distributor/ Pengecer
Mengetahui kebutuhan mereka terhada sistem pengemasan, agar produk
mudah ditangani dan dijual.

0 komentar:

Post a Comment