Mengenal Talasemia Pembuat Anemia |
Mengenal Talasemia Pembuat Anemia
Bagi sebagian besar orangtua, mempunyai
anak yang menderita talasemia, merupakan
beban yang sangat berat, baik moral maupun
material. Pasalnya, selain harus terus memonitor
tumbuh kembang si anak, biaya yang dibutuhkan
untuk transfusi darah juga tergolong
mahal, bisa menghabiskan jutaan rupiah tiap
bulannya.
Talasemia merupakan penyakit kelainan darah
yang bersifat menurun (genetik). Padakeadaan ini, sel darah merah yang dihasilkan
tubuh tidak normal dan pecah lebih cepat dari
sel darah merah normal. Akibatnya, sepanjang
hidupnya penderita terpaksa bergantung pada
pasokan darah donor agar dapat memperpanjang
hidupnya.
Secara umum, kita membagi talasemia menjadi
talasemia mayor dan talasemia minor
(disebut juga talasemiatrait/pembawa sifat).
Umumnya penderita talasemia minor tidak
merasakan gejala apapun.
Hanya kadang-kadang mengalami anemia
kekurangan zat besi ringan. Untungnya lagi,tidak semua penderita talasemia minor atau
carrier kelak akan mengidap talasemia mayor.
Kemungkinan untuk itu hampir tidak ada.
Berbeda dengan talasemia minor, anak yang
menderita talasemia mayor perlu mendapat
perhatian juga perawatan khusus. Pasalnya,
di dalam tubuhnya tidak tersedia hemoglobin
dalam jumlah cukup karena tulang sumsumnya
tidak dapat memproduksi sel darah merah
dalam kadar yang dibutuhkan.
Pada saat lahir, anak umumnya lahir normal
tetapi pada usia 3-18 bulan mulai kekurangan darah. Untukitu, anak harus segera diobati, jika tidak kemungkinan
usianya hanya mencapai 1-8 tahun.
Menurut Kepala subbagian Hematologi, Bagian Ilmu
Kesehatan Anak, FKUI dr. Djajadiman Gatot SpA(K),
pada umumnya anak yang mengidap talasemia sering
memperlihatkan gejala rewel, tidak nyenyak tidur, susah
makan dan sering
muntah.
Malah jika disertai muka pucat, perut membesar dan
keras karena limpa membengkak dapat dipastikan anaktersebut telah mengidap thalasemia mayor (stadium
berat). Untuk itu, disarankan agar si anak tidak berolahraga,
bermain atau melakukan kegiatan-kegiatan yang
dapat membuat anak cepat lelah.
0 komentar:
Post a Comment