, , , , , , , , , , , , , , , , , , ,

Memilih model

les, indonesia, private, obras, guru, sekolah, belajar, yogyakarta, usaha, jogja, kursus, terbaik, batik, kaos, kebaya, jahit, baju jahit, mesin jahit, konveksi, kursus menjahit
Memilih model

Memilih model

Model yang akan dibuat disesuaikan dengan sipemesan atau peragawan yang akan dibuat. Adapun model yang dipilih ini terdiri atas :model kerah, saku, lengan panjang, celana panjang.


Memilih bahan, corak dan warna

Bahan yang dipergunakan untuk piyama yaitu bahan yang mudah menghisap keringat atau air, corak polos atau bergaris.Warna yang lembut atau yang sesuai dengan si pemakai (untuk piyama dipilih bahan dari jenis berkolin, tetoron, oxvod).

Merancang bahan dan harga
Merancang bahan yaitu untuk mengetahui berapa banyak bahan yang diperlukan.Secara global untuk model tersebut diperlukan bahan sebanyak 2x panjang celana dan ditambah 2x panjang baju dari bahu sampai kelim ditambah 1x panjang lengan ditambah kampuh yang diperlukan.Tambahan kampuh pada tiap-tiap potong selebar kampuh yang dibutuhkan.Untuk piyama tambahan kampuh 1cm, kecuali kelim disesuaikan model.


Membuat pola besar
Menurut Porrie Muliawan yang dikutip oleh Erna Setyowati : 2006 pola adalah suatu potongan kain atau kertas yang dipakai sebagai contoh untuk membuat pakaian, potongan kain atau kertas tersebut mengikuti bentuk/ukuran badan tertentu. Pola busana adalah suatu bentuk yang dibuat berdasarkan ukuran badan seseorang/paspop yang akan dipergunakan sebagai pedoman untuk membuat pakaian ( Erna S.,2004 ).Pola dasar menurut cara pembuatannya ada 2 yaitu : pola baku dan pola kontruksi. Pola baku adalah pola yang dibuat berdasarkan sekelompok orang yang besarnya hampir sama, diberi kode ukuran S,M,L,XL( Erna Setyowati : 2006 ). Pola konstruksi adalah cara pembuatan pola busana berdasarkan ukuran badan seseorang tertentu dengan system tertentu pula, misalnya system praktis, Wilsma, Soen, Meyneke, Dressmaking, dan lain-lain. Pola yang dihasilkan disebut pola konstruksi (Erna Setyowati :2006).


Meletakkan pola diatas bahan dan menggunting

Letakkanlah pola diatas bahan sesuai dengan rancangan bahan yang telah dibuat.Guntinglah bahan menurut pada pola dengan kampuh sekeliling 1cm, kecuali pada kelim 4cm, kemudian diberi tanda.

Memotong bahan

Pola yang sudah diletakkan pada bahan diatasnya disematkan jarum pentul, terletak di meja potong dengan posisi rata dan diberi tanda menurut pola.Kemampuan memotong bahan dengan terampil dapat dilihat pada waktu memberi tanda pola.Misalnya penambahan jahitan dan kelim pada waktu memotong bahan tanpa tanpa diukur dan digaris terlebih dahulu.

Menjahit

Aspek menjahit adalah aspek yang penting pula dalam kemampuan membaca gambar model. Teknik menjahit dalam hal ini mahasiswa dilatih bagaimana cara menjahit sesuai model. Contoh, untuk memasang lengan licin harus dikerut terlebih dahulu. Proses menjahit dimulai dengan menjelujur, menyambung, memberi viselin, menjahit bagian yang kecil dulu dilanjutkan bagian yang terbesar seperti sisi badan, bahu, lengan. proses ini harus diperhatikan mahasiswa agar jahitan yang dihasilkan halus, jatuhnya bagus pada badan si pemakai dan nyaman dipakai. Menurut tertib kerja menjahit pada lembaran berikutnya (pada tertib kerja membuat piyama pria).


POLA PIYAMA LAKI-LAKI


I. Membuat pola badan belakang model sambung.
1. Membuat garis siku : A – B – C – D – E – F – G – H dan K
A – B = selalu 2 cm
A – K = 67 cm, ukuran panjang piyama B – C = 4 ½ cm, ukuran rendah bahu B – F = 22 cm, ukuran rendah punggung
B – G = 40 cm, ukuran panjang punggung C – D = ½ C – F D – E = ½ D – F K – H = 1/3 K – G
2. Membuat bangunan belakang
B dan C = tetap D = kekanan ½ cm F = kekanan 1 cm G = kekanan 3 cm H dan K = kekanan 2 ½ cm Hubungkanlah titik B – C – D – F – G – H dan K adalah bangunan belakang.
3. Menentukan kerongan leher
A – N = 1/6 lingkar leher + 2cm
(36cm : 6cm) + 2cm = 8cm Titik N = naik 2cm, dari garis lurus A. A – O = turun 1cm Hubungkanlah N – O adalahkerung leher belakang.
4. Menentukan lebar punggung
C – V = ½ lebar punggung 42cm : 2cm = 21cm
5. Menentukan bagian pinggang
G – X = ¼ lingkar pinggang dikurangi 4cm (72cm : 4cm) – 4cm = 14cm Hubungkanlah titik X dengan V teruskanlah keatas, terdapat titik R – L dan M. V – P = 4cm dan titik M kekanan 1cm. Hubungkanlah titik N – P adalahlebar bahu.
6. Menentukan bagian pinggul
H – Y = (G – X) ditambah 1 ½ cm 14cm + 1 ½ cm = 15 ½ cm K – Z = (G – X) ditambah 2cm 14cm + 2cm = 16cm Hubungkanlah titik M melengkung kedalam ke titik
X – Y dan Z = adalah bangunan samping.

0 komentar:

Post a Comment