Jangan Memaksakan Kemauan Orangtua Kepada Anak |
Jangan Memaksakan Kemauan Orangtua Kepada Anak
Anak adalah titipan dari Tuhan
untuk kita para orangtua.
Sebagai orangtua, kita harus
menjaga, merawat, dan mendidik
anak-anak kita dengan kasih sayang.
Anak juga memiliki keinginan
tersendiri yang harus kita dukung,
selama baik dan tidak merugikan
masa depan mereka.
Namun hingga kini, masih ada sejumlah
orangtua yang memakasakan
kemauannya pada anak-anak mereka.
Padahal, secara psikis dampaknya
sangat tidak baik bagi kesehatan
fisik dan mental mereka.
Apa saja kemungkinan besar dampak-
dampak negatif yang bisa dialami
oleh anak-anak atas tindakan
pemaksaan kemauan orangtuanya?
Anak mudah marah
Anak menjadi lebih murah marah karena
merasa kebebasannya terenggut
oleh keinginan orangtuanya. Jika
dibiarkan terus , anak akan tumbuh
menjadi anak pemarah dan kasar
hingga ia dewasa.
Khawatir anak tidak patuh
Kemungkinan besar akan membangkang
dan suka melawan orangtua.
Pastinya sudah banyak orangtua
yang merasakan tingkah laku anaknya
yang sudah tidak mau menuruti
orangtuanya. Bisa saja terjadi karena
ulah orangtua yang terlalu otoriter
pada anaknya.
Suka menunda pekerjaan
Yang juga dikhawatirkan adalah,
anak akan suka menunda pekerjaan
yang diperintahkan oleh orangtuanya.
Tidak segera mengerjakan apa
yang diminta oleh orangtua.
Hilang semangat
Terlihat kurang bersemangat
mengerjakan aktivitas sehari-harinya.
Hal ini dipengaruhi karena anak
tidak sedang mengerjakan aktivitas
yang disukainya.
Beberapa poin di atas, adalah
dampak negatif jangka pendek yang
kemungkinan besar akan dialami
oleh anak bila orangtuanya masih
saja memaksakan kemauan mereka
pada anaknya. Lantas, apa dampak
negatif jangka panjang yang dapat
dialami oleh anak, bila orangtua
masih memaksakan kemauannya
pada anaknya?
Tidak memiliki inisiatif
Kemungkinannya, anak akan terkesan
tidak memiiliki inisiatif, karena
semua hal yang dikerjakannya adalah
mayoritas keinginan, perintah,
dan arahan orangtuanya.
Tidak mandiri
Kita wajib khawatir, bahwa anak akan
tumbuh menjadi sosok yang tidak
dapat berfikir mandiri, sehingga anak
tidak dapat merefleksikan diri dengan
baik. Hal ini disebabkan oleh karena
semua hal tentang si anak sudah
dipersiapkan oleh orangtua. Anak
kerap kali akan mendapatkan kritik
bila yang dilakukannya tidak sesuai
dengan arahan orangtua.
Kurang percaya diri
Anak tidak dapat mengenali kepribadiannya
sendiri, kelebihan dan
kekurangannya sendiri, serta tidak
dapat memahami keinginan dan
kebutuhan sendiri. Dan, akhirnya ia
akan menjadi kurang percaya diri,
tentu ini tidak diinginkan oleh orangtua
manapun.
Pasif dan tidak kreatif
Jika orangtua selalu memaksakan
kehendaknya pada anaknya, kemungkinan
si anak akan tumbuh
menjadi pribadi yang pasif, tidak
ekspresif, tidak kreatif, apatis dan
mudah depresi. Karenanya, kita
harus mempertimbangkan banyak
hal mengenai pola didik kita sebagai
orangtua terhadap anak.
0 komentar:
Post a Comment