Ketrampilan tingkat menengah |
Ketrampilan tingkat menengah
Ketrampilan tingkat menengah meliputi menunjukkan penghargaan dan
simpati, mengungkapkan ketidaksetujuan dengan cara dapat diterima,
mendengarkan dengan arif, bertanya, membuat ringkasan, menafsirkan,
menggorganisir, dan mengurangi ketegangan.
Ketrampilan tingkat mahir
Ketrampilan tingkat mahir meliputi mengelaborasikan, meriksa dengan cermat,
menanyakan kebenaran, menetapkan tujuan dan berkompromi.
Berdasarkan uraian diatas maka pembelajaran kooperatif pada Membuat
Pola mengerjakan sesuatu bersama-sama dengan saling membantu satu sama lain
dalam belajar sehingga memudahkan dalam kegiatan belajar dan dapat
berinteraksi langsung dengan temannya bagaimana hidup serasi antar anggota
kelompok yang satu dengan yang lainnya dengan karakteristik yang berbeda
dengan memperoleh pengetahuan dari sesama temannya untuk mendapatkan suatu
manfaat. Sedangkan ketrampilan kooperatif yang diperoleh merupakan bagian
dari kemampuan relasi sosial di dalam kelompok yang menghimpun berbagai
individu untuk belajar secara kelompok bersama teman-temannya dengan cara
menghargai pendapat dan memberikan kesempatan kepada orang lain untuk
mengemukakan gagasannya dengan menyampaikan pendapat mereka secara
berkelompok.
Tujuan pembelajaran kooperatif
Tujuan pembelajaran kooperatif berbeda dengan kelompok tradisional
yang menerapkan sistem kompetisi, di mana keberhasilan individu diorientasikan
pada kegagalan orang lain. Tujuan pembelajaran kooperatif, Ibrahim, et al, 2000
sebagaimana yang dikutip oleh (H. Isjoni, 201: 39), yaitu: Hasil belajar akademik,
Penerimaan terhadap perbedaan individu, Penerimaan terhadap perbedaan
individu dan Pengembangan keterampilan sosial.
1) Hasil belajar akademik
Dalam belajar kooperatif meskipun mencakup beragam tujuan sosial, juga
memperbaiki prestasi siswa atau tugas-tugas akademis penting lainnya.
Beberapa ahli berpendapat bahwa model ini unggul dalam membantu siswa
memahami konsep-konsep sulit. Para pengembang motode ini telah
menunjukkan bahwa model struktur penghargaan kooperatif telah dapat
meningkatkan nilai siswa pada belajar akademik dan perubahan norma yang
berhubungan dengan hasil belajar. Di samping mengubah norma yang
berhubungan dengan hasil belajar, pembelajaran kooperatif dapat member
keuntungan baik pada siswa kelompok bawah maupun kelompok atas yang
bekerja bersama menyelesaikan tugas-tugas akademik.
2) Penerimaan terhadap perbedaan individu
Tujuan lain model pembelajaran kooperatif adalah penerimaan secara luas
dari orang-orang yang berbeda berdasarkan ras, budaya, kelas sosial,
kemampuan, dan ketidakmampuannya. Pembelajaran kooperatif memberi
peluang bagi siswa dari berbagai latar belakang dan kondisi untuk bekerja
dengan saling bergantung pada tugas-tugas akademik dan melalui struktur
penghargaan kooperatif akan belajar saling menghargai satu sama lain.
3) Pengembangan keterampilan sosial
Tujuan penting ketiga pembelajaran kooperatif adalah mengajarkan kepada
siswa keterampilan bekerja sama dan kolaborasi. Keterampilan-keterampilan
sosial penting dimiliki oleh siswa sebab saat ini banyak anak muda masih
kurang dalam keterampilan sosial. Ketrampilan ini dsangat penting untuk
dimiliki oleh para siswa sebagai warga masyarakat, bangasa, dan Negara
mengingat kenyataan dihadapi bangsa ini dalam mengatasi masalah–masalah
sosial yang semakin kompleks, serta tantangan bagi siswa supaya mampu
dalam menghadapi persaingan global untuk memenangkan persaingan
tersebut. Ketrampilan serta sikap positif sebagai anggota masyarakat lokal
ataupun global yang demokratis dapat dikembangkan lebih lanjut melalui
pembelajaran kooperatif. Dengan demikian siswa akan mendapatkan makna
dan manfaat praktis dari setiap proses pembelajaran.
Secara umum tujuan pembelajaran kooperatif adalah:
(1) Kelompok heterogen memberikan kesempatan untuk saling mengajar (per
tutoring) dan saling mendukung,
(2) Meningkatkan relasi dan interaksi antar ras, agama, etnik dan karakter,
(3) Kelompok heterogen memudahkan pengelolaan kelas karena dengan adanya
satu orang yang berkemampuan akademis tinggi, guru dapat mendapatkan
satu asisten untuk setiap kelompoknya,
(4) Menciptakan situasi di mana keberhasilan individu ditentukan atau
dipengaruhi oleh keberhasilan kelompoknya,
(5) Untuk mengajarkan kepada siswa ketrampilan kerja sama dan kolaborasi,
(6) Untuk membentuk semua anggota kelompok menjadi pribadi yang kuat,
karena orang yang kuat dalam intelegensi sangat mudah bekerja sama dan
berkomonikasi dengan orang lain serta tanggung jawab terhadap
kelompoknya.
Berdasarkan pendapat diatas tujuan pembelajaran kooperatif dalam
Membuat pola dengan Jigsaw siswa dapat memperoleh pengetahuan dari sesama
temannya bukan dari guru, dengan belajar kelompok dapat memberikan
kesempatan kepada teman yang lainnya untuk mengemukakan pendapat, berpikir
kritis, membentuk hubungan persahabatan, menimba berbagai informasi, saling
mengoreksi kesalahan, dan membetulkan teman sesamanya. Dengan latar
belakang dan kondisi yang berbeda siswa belajar saling menumbuhkan
menghargai satu sama lain serta mengembangkan nilai solidaritas sehingga siswa
yang memiliki kemampuan lamban dalam menerima pelajaran dapat terbantu
memperbaiki prestasinya untuk menyelesaikan tugas-tugas akademik.
0 komentar:
Post a Comment