, , , , , , , , , , , , , , , , , , ,

Pengertian Metode

les, indonesia, private, obras, guru, sekolah, belajar, yogyakarta, usaha, jogja, kursus, terbaik, batik, kaos, kebaya, jahit, baju jahit, mesin jahit, konveksi, kursus menjahit
Pengertian Metode

Pengertian Metode


Metode dalam kegiatan belajar mengajar merupakan cara-cara penyajian
bahan pelajaran kepada siswa untuk tercapainya tujuan pembelajaran. Metode
adalah cara yang digunakan untuk mengimplementasikan rencana yang yang
sudah disusun dalam kegiatan nyata agar tujuan yang telah disususn tercapai
secara optimal (Wina Sanjaya, 2006: 147), menurut (Syaiful Bahri Djamarah dan
Aswan Zain, 2010: 46) metode adalah suatu cara yang dipergunakan untuk
mencapai tujuan yang ditetapkan. Sedangkan menurut (Pupuh fathurrohman 2007:
15). Selanjutnya (Nur’aini, 2006: 29) mengatakan metode adalah cara yang
metode merupakan sesuatu cara yang teratur dan memudahkan yang direncanakan
dan digunakan untuk mencapai tujuan/sesuatu yang telah ditetapkan. Penggunaan
metode oleh guru harus disesuaikan kondisi dan suasana kelas. Jarang sekali guru
merumuskan tujuan hanya dengan satu rumusan, tidak semua metode dikatakan
baik dan tidak pula dikatakan jelek karena masing-masing metode mempunyai
kelebihan dan kekurangan sehingga kekurangan metode yang satu dapat diatasi
dengan metode yang lain.

Faktof-faktor yang mempengaruhi pemilihan metode


Faktor-faktor yang mempengaruhi pemilihan metode dalam pembelajaran
itu penting karena penentuan metode menurut (Pupuh Fathurrohman dan M.
Sobry Sutikno, 2007: 60-61) antara lain;
(1) Tujuan yang hendak dicapai
Tujuan adalah sasaran yang dituju dari setiap kegiatan belajar mengajar.
Tujuan pembelajaran ada dua yaitu; Tujuan Instruksional Umum dan Tujuan
Instruksional Khusus. Perumusan TIK akan mempengaruhi proses pengajaran
pada aanak didik. Metode yang guru pilih harus sejalan dengan tujuan yang
hendak dicapai (Djamarah dan Zain, 2010: 80). Setiap guru hendaknya
memperhatikan tujuan pembelajaran. Karakteristik tujuan yang akan dicapai
sangat mempengaruhi penentuan metode.
(2) Materi pelajaran
Materi pelajaran adalah sejumlah materi yang hendak disampaikan oleh
guru untuk bisa dipelajari dan dikuasai oleh peserta didik.
(3) Peserta didik
Peserta didik sebagai subjek belajar memiliki kareakterristik yang berbedabeda,
baik minat, bakat, kebiasaan, motivasi, situasi sosial, lingkungan keluarga,
latar belakang kehidupan yang berlainan, baik status sosial yang bermacam
macam, perbedaan aspek biologis yaitu, jenis kelamin perempuan dan laki-laki,
perbedaan pada aspek intelektual yaitu perbedaan pada saat merespon pelajaran
yang diterimanya ada yang cepat, sedang dan lambat. Perbedaan pada aspek
psikologis yaitu perbedaan perilaku peserta didik ada yang pendiam, kreatif, ada
yang terbuka, tertutup, pemurung, periang dan sebagainya.
Siswa kelas XI program keahlian tata busana di SMK negeri 3 Magelang
seluruhnya adalah perempuan berasal dari latar belakang dan keluarga yang
berbeda. Perbedaan peserta didik dari dari psikologi seperti sifat pendiam, super
aktif, tertutup, terbuka, pemurung bahkan bahkan ada yang menunjukkan perilaku
yang sulit dikenal, semua itu berpengaruh terhadap penentuan metode
pembelajaran.
(4) Situasi
Situasi kegiatan belajar merupakan setting lingkungan pembelajaran yang
dinamis. Guru harus teliti dalam melihat situasi dalam memilih metode mengajar
yang sesuai dengan situasi yang diciptakan itu. Situasi yang diciptakan guru
dalam mengajar tidak selalu sama dari hari ke hari.
Berdasarkan Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) Membuat Pola situasi
yang biasa digunakan dalam proses pembelajaran membuat pola yaitu kegiatan
belajar mengajar tetap didalam kelas, terkadang guru memberikan tugas kelompok
berpasangan pada saat mengambil ukuran. Metode yang dipergunakan yaitu
metode ceramah & demonstrasi.

Fasilitas

Fasilitas dapat mempengaruhi pemilihan penentuan metode karena
ketiadaan fasilitas akan sangat mengganggu dan menghambat berjalannya proses
pembelajaran yang efektif. Fasilitas yang terdapat dalam Program Keahlian
Busana Butik di SMK negeri 3 Magelang yaitu terdapat LCD pada masingmasing
kelas, laboratorium busana, contoh fragmen busana, ruang kelas,
perpustakaan, dress form.

Guru


Setiap orang memiliki kepribadian, performance style, kebiasaan dan
pemgalaman mengajar yang berbeda-beda. Kompetensi mengajar biasanya
dipengaruhi pula latar belakang pendidikan. Guru yang latar belakang pendidikan
keguruan, biasanya lebih terampil dalam memilih metode dibandingkan dengan
non guru yang berlatar belakang non kependidikan.
Guru pada Program Keahlian Tata Busana di SMK negeri 3 Magelang
memiliki kepribadian yang bermacam-macam, ada yang periang, pendiam, dan
lain-lain. Hampir seluruh guru latar belakang pendidikan guru tata busana yaitu:
Sarjana Kependidikan Tata Busana, Diploma Tata Busana yang kemudian
melanjutkan jenjang sarjana kependidikan tetapi bukan pada jurusa tata busana.
Latar belakang kepribadian yang berbeda tidak membedakan dalam proses
mengajar karena dalam mengajar mereka memiliki kesamaan yaitu menggunakan
metode ceramah, demonstrasi dan latihan.

0 komentar:

Post a Comment