, , , , , , , , , , , , , , , , , , ,

Teknik Batik

les, indonesia, private, obras, guru, sekolah, belajar, yogyakarta, usaha, jogja, kursus, terbaik, batik, kaos, kebaya, jahit, baju jahit, mesin jahit, konveksi, kursus menjahit
Teknik Batik

Teknik Batik



Teknik batik dapat dibagi menjadi tiga tahap, yakni persiapan,
pembatikan, dan proses penyelesaian. Proses persiapan meliputi:
mengukur dan menggunting, merendam (ngetel), memberi kanji (nganji),
menjemur kain, dan memukul kain dengan pemukul kayu (ngemplong),
serta pemindahan rancangan ragam hias ke atas kain. Proses
selanjutnya adalah pembatikan, yakni melumuri permukaan kain
yang telah digambar dengan lilin atau malam, serta mewarnai kain.
Proses terakhir adalah penyelesaian yakni pelepasan lilin dari kain.
Pada saat proses persiapan kain diukur, digunting, kemudian
dijahit bagian tepi kiri kanannya. Setelah itu, kain direndam dalam
larutan minyak jarak atau minyak kemiri dan londo merang (larutan
yang diperoleh dari hasil pembakaran merang). Lalu larutan tersebut
diberi air, kemudian disaring. Air saringannya digunakan untuk
merendam kain selama semalam. Setelah itu kain dijemur pada siang
hari. Proses ini diulang selama 8 hari. Setelah itu kain diberi tajin,
yaitu cairan kental yang muncul pada saat memasak nasi atau ketan.
Ada pula yang menggunakan bubur tepung ketan sebagai bahan
kanji. Hal ini diperlukan agar kain mudah dibatik dan serat kain
terlindung dari sengatan malam yang sangat panas. Setelah kain
dikanji dan dikeringkan dengan sinar matahari, kain dipukul-pukul
agar pori-porinya terbuka, sehingga warna dapat meresap secara
maksimal. Proses ini dalam bahasa Jawa disebut kemplong. Sebelum
dibatik, permukaan kain diberi pola corak terlebih dahulu. Pola corak
dipindahkan melalui penggambaran dengan pensil. Barulah kain siap
untuk dibatik.


Proses pembatikan dengan canting diawali dengan membuat
garis tepi ragam hias (klowong), kemudian bagian pengisinya (isenisen).
Dalam proses pembatikan, pemberian corak dan pewarnaan
dilakukan berurutan dan berulang-ulang.

Pemindahan pola corak ragam hias yang berwarna paling muda
dilakukan terlebih dahulu, setelah itu bidang tersebut dicelup atau
dicolet dengan warna. Kemudian bidang kain yang bercorak dan
berwarna ditutup dengan malam secara penuh dan merata (nembok).
Proses seperti ini diulang dengan cara yang sama untuk pewarnaan
yang lebih gelap atau warna lain sesuai dengan jumlah warna
yang diinginkan. Keseluruhan proses pemalaman ini dilakukan
saat kain dalam kondisi kering. Oleh karena lilin yang digunakan
untuk menghambat warna dalam membatik adalah lilin yang mencair
saat dipanaskan, maka pewarnaan yang digunakan adalah celup
dingin. Pewarna batik terdiri dari pewarna alam dan pewarna buatan
pabrik. Pewarna buatan pabrik banyak ragamnya, yakni zat warna
langsung (direct) seperti rapid, prosion dan rhemasol. Ada pula
pewarna tak langsung (indirect) yang terdiri dari napthol dan indigosol.
Tahap akhir dari proses batik adalah pelepasan lilin dari permukaan
kain. Caranya adalah dengan menggunakan bahan kimia,
seperti bensin cuci atau melorod dalam larutan air panas.

0 komentar:

Post a Comment