, , , , , , , , , , , , , , , , , , ,

Penggunaan Elemen Tekstil

les, indonesia, private, obras, guru, sekolah, belajar, yogyakarta, usaha, jogja, kursus, terbaik, batik, kaos, kebaya, jahit, baju jahit, mesin jahit, konveksi, kursus menjahit
Penggunaan Elemen Tekstil

Penggunaan Elemen Tekstil



pada Pelengkap Busana (milineris) Pelengkap busana (Milineris) yang pada umumnya diterapkan pada pakaian seragam pramugara adalah dasi, dan pramugari adalah scarf dan kerudung. Pemilihan elemen tekstil untuk pelengkap busanapun perlu mendapat perhatian, karena walaupun diterapkan dalam komposisi yang minim dari keseluruhan busana yang dikenakan, namun keberadaan pelengkap busana ini cukup menentukan keseluruhan penampilan pakaian dinas pramugara dan pramugari. Jenis tekstil yang sangat mendukung dalam pencapaian tujuan penggunaan milineris ini adalah bahan polyester untuk dasi pramugara, dan untuk scarf yang dikenakan oleh pramugari diterapkan elemen tekstil sutera China (Chinesse Silk). Pemilihan bahan sutera Cina pada scarf dan kerudung memiliki keunggulan bila dibandingkan dengan penggunaan bahan

tekstil lainnya seperti katun, polyester, rayon dan serat sintetis lainnya, karena bahan tekstil ini memiliki sifat-sifat yang sangat baik, seperti kekuatan yang tinggi, daya serap terhadap air yang cukup baik, ringan, pegangan yang lembut, tahan kusut dan kenampakan yang mewah.

Penerapan Warna



Warna merupakan unsur desain yang paling pertama menarik perhatian seseorang terhadap busana, dalam kondisi apapun. Secara mendasar setiap warna dapat memberikan efek psikologis tertentu bagi manusia secara mental maupun emosional. Demikian pula halnya dengan penerapan warna pada busana, pada umumnya akan memberikan efek teretntu pada pemunculan suatu karakter, seperti warna-warna gelap yang memberikan kesan maskulin, tua canggih, keras, pribadi yang kuat dan menandakan suasana yang resmi, sehingga warna-warna berat seperti hijau tua, biru tua dan coklat tua sering dipergunakan sebagai seragam militer untuk memberikan kesan kuat, perkasa dan resmi. Berlainan dengan karakter warna-warna gelap, warna-warna yang dominan ke arah merah dalam spektrum, ditambah dengan intensitas yang tinggi akan mengesankan keceriaan, merangsang sirkulasi darah dan keaktifan, sehingga cocok diterapkan pada busana yang dikenakan pada kegiatan yang penuh dengan dinamika. Warna sebagai salah satu unsur yang penting dalam pembuatan desain busana, secara filosofis juga dapat memberikan makna dan karakter tertentu pada busana yang diciptakannya. Dalam kaitannya dengan seragam pramugara dan pramugari yang menuntut munculnya kesan dinamis, aktif, hangat, bersahabat dan dinamis, maka alternative warna yang dipilih adalah warna-warna dalam gradasi antara Kuning Hijau sampai Merah. Hal ini selaras dengan teori warna yang diungkapkan oleh Sulasmi Darmaprawira (2002 : 37) dan Wasia Roesbani (1985 : 76), yang intinya mengungkapkan bahwa warna-warna yang memiliki karakteristik sebagaimana diungkapkan di muka, adalah warna merah, merah jingga, jingga, kuning jingga, kuning dan kuning hijau.

0 komentar:

Post a Comment