, , , , , , , , , , , , , , , , , , ,

Media Promosi (Advertising) pada Usaha Bidang Busana

les, indonesia, private, obras, guru, sekolah, belajar, yogyakarta, usaha, jogja, kursus, terbaik, batik, kaos, kebaya, jahit, baju jahit, mesin jahit, konveksi, kursus menjahit
Media Promosi (Advertising) pada Usaha Bidang Busana

Media Promosi (Advertising) pada Usaha Bidang Busana



Pada setiap tingkat usaha bidang busana (dan semua usaha perdagangan lainnya), tujuan yang hendak dicapai ialah untuk menjual produk kepada konsumen (pangsa pasar) tertentu. Promosi, dalam maknanya yang paling luas, adalah upaya meningkatkan penjualan tersebut melalui iklan, publikasi, special event (even-even khusus), dan pameran. Tujuan utama setiap fase promosi fesyen ialah untuk menghasilkan lebih banyak penjualan, dengan cara menginspirasi konsumen/ pelanggan yang ada untuk lebih banyak membeli, melalui upaya menarik hati konsumen akan produk yang ditawarkan. Promosi juga melibatkan usaha mengkomunikasikan imej/keberadaan suatu produk kepada pelanggan. Hal tersebut adalah sebuah upaya untuk menarik jenis pelanggan yang hendak dicapai oleh barang dagangan. Karena itu, sebelum memulai usaha promosi penjualan, setiap bisnis fesyen harus menentukan kebutuhan dan tujuannya. Sebagian besar kegiatan promosi penjualan dalam usaha fesyen, dibuat dalam bentuk iklan. Metode yang digunakan oleh riteler untuk mempromosikan fesyen sangat beragam. Penjual harus memilih pendekatan yang paling sesuai dengan pilihan barang-barang dan pelanggan, serta dengan ukuran bisnis mereka. 1. Perencanaan dan Pengarahan
Dalam merencanakan promosi, sebuah toko harus menentukan kelompok konsumen mana yang ingin dijangkau (target pasarnya), dan imej fesyen apa yang hendak diproyeksikannya. Idealnya, ketika sebuah perusahaan atau toko dibuka, keduanya

menetapkan suatu kebijakan mengenai imej dan pelanggannya. Namun, sebuah toko terkadang mengubah atau meng-update imej fesyennya karena perubahan yang ada di sekitarnya atau dalam gaya dan cita rasa fesyen yang ditawarkan. Promosi penjualan harus menjadi bagian integral dari rencana penjualan tahunan. Selain mempromosikan enam kemungkinan musim fesyen (liburan, resor, musim semi, musim panas, transisi, dan musim gugur), toko – toko menjadwalkan aktifitas tradisional selama masa kalender ritel. Hal ini termasuk pameran busana pengantin, penjualan putih di bulan Januari dan Agustus (seprai, handuk, dan taplak meja), fitur spesial untuk hari Natal dan hari libur lainnya, penjualan spesial untuk merayakan ulang tahun George Washington dan Hari Kemerdekaan AS, penjualan kembali-ke-sekolah, dan lain-lain. Pada toko kecil, satu orang bisa menangani seluruh aktifitas promosi dengan bantuan dari konsultan atau agensi luar. Pada toko besar, seorang pengarah promosi penjualan mengatur atau mengkoordinasikan usaha gabungan untuk beriklan, special event, pameran, public relation, serta kantor fesyen. Pengarah promosi penjualan bertanggung jawab dalam menetapkan tujuan dan menyusun perencanaan umum. Bersama-sama, pengarah promosi penjualan, pengarah pada setiap jenis promosi, serta pembeli harus memutuskan apa dan kapan yang hendak dipromosikan, serta bagaimana cara menjangkau terget pasar mereka.

Iklan Fesyen



Bagian terbesar dari bujet promosi penjualan pada toko ritel biasanya dialokasikan untuk iklan (sekitar 1 hingga 3 persen dari penjualan), dan sebagian besar bajet iklan ini dialokasikan untuk iklan di surat kabar. Iklan melibatkan proses perencanaan, penulisan, desain, serta penjadwalan pengumuman komersial yang dirancang untuk menarik perhatian pelanggan kepada suatu produk atau even fesyen. Karenanya, iklan merupakan penggunaan waktu atau ruang di meda (seperti televisi, radio, surat kabar, majalah, bilboard, dan surat langsung) yang dibayar. a. Jenis Iklan Para penjual ritel menggunakan dua jenis umum iklan. Mereka mencoba menjual imej mereka, atau menjual item spesifik. Iklan institusional atau prestise memberikan perhatian kepada toko (institusinya) daripada kepada jenis produk tertentu yang hendak dijual. Fokusnya adalah imej fesyen, kepemimpinan fesyen, kehendak baik dari komunitas, toko yang baru atau yang direnovasi, atau suatu even spesial. Iklan merrchandise atau promosional bertujuan untuk menjual item spesifik.

Iklan yang baik selalu direncanakan dari sudut pandang pelanggan.


Dalam iklan fesyen, pelanggan harus mampu menggambarkan bagaimana atraktif dirinya atau bagaimana ia akan kelihatan jika memakai produk yang diiklankan. Iklan juga harus jujur, untuk membangun kepercayaan pelanggan dan menciptakan reputasi yang baik dari manufaktur atau toko itu. b. Penjadwalan dan Perencanaan Iklan dan even promosional terkadang direncanakan hingga enam bulan sebelum penjualan dimulai. Seperti perencanaan lainnya, perencanaan iklan didasarkan kepada pengalaman terdahulu, kondisi saat ini, dan ekspektasi di masa depan.


Perencanaan iklan adalah sebuah petunjuk untuk periode yang spesifik (misalnya seminggu, empat bulan, atau semusim) dan untuk jumlah iklan yang hendak dilakukan pada periode tersebut untuk menarik pelanggan. Suatu bajet disiapkan, yang menginformasikan jumlah uang yang dialokasikan untuk iklan. Iklan ruang di surat kabar atau waktu di radio atau televisi harus dikontrak. Sebuah timetable disusun untuk memberikan detail produksi iklan yang akan dilakukan, dan oleh siapa, untuk memenuhi tenggat waktu media.

0 komentar:

Post a Comment