, , , , , , , , , , , , , , , , , , ,

Macam-macam alat jahit

les, indonesia, private, obras, guru, sekolah, belajar, yogyakarta, usaha, jogja, kursus, terbaik, batik, kaos, kebaya, jahit, baju jahit, mesin jahit, konveksi, kursus menjahit
Macam-macam alat jahit

Macam-macam alat jahit


Menurut Soekarno (2004:3) alat-alat jahit yang diperlukan dalam persiapan menjahit antara lain : Alat-alat untuk membuat pola, meliputi : kertas pola/karbon, pensil merah biru, karet penghapus, penggaris siku-siku, skala, pita ukuran, penggaris panggul, piter ban, dan buku pola.Alat-alat untuk menjahit, meliputi : mesin jahit, jarum mesin, jarum jahit, benang, bantal jarum, jarum pentul, pensil jahit, rader, kapur jahit, pita ukuran/metlin, gunting kecil, bidal, gunting besar, dan pendedel.Alat-alat untuk menyetrika, meliputi: setrika, papan setrika, bantal setrika panggul dan lengan ( Soekarno : 2005 )

Latihan menjahit


Menurut Reade’s Digest (2010:23) penggunaan mesin jahit terdapat langkah-langkah sebagai berikut : 1. Memasang jarum mesin, pertama kendurkan sekrup pengapit jarum kemudian sisi yang pipih menghadap arah luar dipasangkan jarum, setelah itu jarum dinaikkan kedalam pengapit kemudian sekrup dikencangkan untuk mempererat posisi jarum, dan benang siap dimasukkan kedalam jarum. 2. Memasang benang atas
3. Memasang benang kumparan, yaitu dengan memasukkan kumparan kedalam slot mesin jahit, kumparan yang sudah diletakkan ditekan dengan jari agar bisa mengait pada slot mesin jahit, kemudian tariklah benang jahit dengan memakai pancingan jarum
diatas mesin yang sudah diberi benang untuk ditarik keatas guna menaikkan benang bawah. 4. menyetel setikan, yaitu memutar kepala mesin dengan tangan kanan kemudian menggunakan kaki untuk menjalankan roda mesin setelah itu hasil setikan dilihat, setikan tidak boleh lompat-lompat, benang menggulung diatas atau dibawah kain, atau membuat kain jadi berkerut.

Macam-macam tusuk dasar menjahit



Tusuk dasar menjahit adalah hasil jahitan yang dikerjakan dengan tangan serta menggunakan jarum dan benang ( V.M. Bambang Soemantri ). Tusuk yang digunakan dalam menjahit busana antara lain : tusuk jelujur, tusuk tikam jejak, tusuk kelim, tusuk balut, tusuk feston, tusuk flanel, dan tusuk lubang kancing. Macam-macam tusuk dijelaskan sebagai berikut :

Tusuk jelujur

Tusuk ini dimulai dari kanan kekiri, digunakan untuk memindahkan tanda-tanda pola pada bahan yang sifatnya sementara untuk mengerut. Jahitan tusuk jelujur ini merupakan dasar menjahit secara menjelujur lipitan atau sambungan pada kain secara cepat menurut Bambang Soemantri(2005:60).

Tusuk tikam jejak

Tusuk ini digunakan untuk menyambung bagian-bagian busana. Bagian atas atau bagian luar busana akan terlihat seperti setikan mesin, tetapi pada bagian bawah atau bagian dalam busana akan terlihat seperti tusuk tangkai (batang) Menurut Reader’s digest (1978:123).

Tusuk Batang/Tangkai
Tusuk batang dibuat untuk hiasan, teknik menjahitnya dengan langkah mundur + 0,5cm dan mengaitkan 5 atau 6 benang pada bahan, jarum ditarik keluar akan menghasilkan tusuk tangkai dan seterusnya tusuk mundur lagi seperti yang pertamabegitu seterusnya sampai selesai. Untuk membuat tangkai yang lebih besar maka jarak tusukan dirapatkan dan mengaitkan lebih banyak (besar).

Tusuk balut

Tusuk ini untuk menyambung dua bagian bahan yang letaknya harus tepat
menurut coraknya, untuk menyelesaikan tepi kampuh terutama pada bahan yang tebal
(Reader;s digest).

Tusuk flanel

Menurut Bambang Soemantri (2005:74) tusuk ini merupakan dua baris tusuk
lurus yang berlawanan arah serta saling bersilangan dibagian hampir ujung sebelah atas
dan bawah. Tusuk ini untuk menyelesaikan kelim, terutama pada bahan tebal. Cara
mengerjakan dari kiri kekanan dengan mengambil satu helai benang, bersilang
membentuk sudut-sudut yang sama jaraknya.

0 komentar:

Post a Comment