Kualitas bordir yang baik |
Kualitas bordir yang baik
menurut Uchiyah Achmad (1997: 56) dalam
jurnalnya yang berjudul Varia Teknika, ada beberapa unsur-unsur, diantaranya
adalah:
Desainnya logis
Desainnya harus logis sesuai dengan fungsi dan bentuk benda itu serta harusselalu mengikuti atau menyesuaikan dengan perkembangan mode yang berlaku.
Komposisi warna
Komposisi warna bordir yang digunakan harus serasi. Serasi dalam
mengkombinasikan warna serta menarik dan indah untuk dilihat.
Penyelesaian bordir.
Mengenai penyelesaian bordir sebaiknya tidak terdapat loncatan benang yanglebih dari 1 (satu) cm panjangnya. Hal ini untuk menghindari terkenanya bordir
pada benda-benda lancip atau tajam, yang memudahkan bordir menjadi rusak.
Selain itu pada bagian buruk dan bagian baik sebaiknya tidak terdapat juntaian
benang bordir dan buhul-buhul benang. Hal ini karena akan mengurangi
kenyamanan si pemakai dan memudahkan lepasnya sulaman pada bagian-bagian
tertentu apabila buhul tersebut lepas/ rusak.
Benang bordir tidak mudah putus.
Benang sulam yang digunakan sebaiknya memiliki kekuatan yang cukup baikdalam arti tidak mudah putus, juga kilau benang yang cukup, warna benang tidak
mudah luntur. Selain itu benang sulam (fancy yarn) sebaiknya memiliki twist
yang rendah.
Kualitas Bordir menurut Prawirosentono, (2002: 16) dalam skripsi Rahma
Aditia (2012: 13-22) ditentukan oleh:Kualitas dari Bentuk Bordir
Dalam prinsip desain, keselarasan, keseimbangan dan kesatuan desain
hiasan dengan benda yang akan dihias merupakan hal utama untuk
dipertimbangkan dalam merancang desain pada suatu benda. Bentuk rancangan
atau desain adalah penataan atau penyusunan berbagai garis, bentuk, warna, dan
figur yang diciptakan agar mengandung nilai-nilai keindahan.
Agar bentuk bordir berkualitas dan mempunyai nilai tambah, maka
desainnya harus terus actual, orisinil, inovatif, dan kreatif berlandaskan
perkembangan, situasi, dan kondisi imajinasi, yang tak lepas dari pengaruh
bentuk-bentuk alam (tumbuhan, daun-daunan, bunga, buah-buahan, batu, kayu,
kulit, awan, pelangi, bintang, bulan, matahari), bentuk figure (hewan dan
manusia), bentuk berbagai garis (geometris), dan bentuk khayalan tidak nyata
(abstrak). Jadi ada empat bentuk dasar desain, yaitu bentuk alami, bentuk
dekoratif, bentuk geometris, dan bentuk abstrak.
Kualitas produk kerajinan bordir sangat dipengaruhi oleh bentuk
rancangannya. Dengan daya kreativitas yang relatif tinggi, penerapan bordir
bukan hanya untuk berbagai busana saja, tetapi juga untuk perlengkapan lain
seperti pelengkap busana dan lenan rumah tangga. Bahkan kerajinan bordir juga
sudah banyak diterapkan pada hiasan eksterior dan interior rumah, misalnya untuk
tirai, bantalan kursi, penyekat ruangan dan hiasan dinding. Hal ini berarti bahwa
bentuk aplikasi bordir yang menarik dan artistik lebih berkualitas dibandingkan
dengan seni kerajinan bordir yang hanya dijahitkan pada kain saja.
Tak dapat dipungkiri bahwa dalam pengembangan usaha kerajinan bordir,
sumber daya yang paling bernilai bagi peningkatan kualitas adalah sumber daya
manusia. Oleh karena itu, untuk mendapatkan bentuk serta hasil bordir yang
berkualitas diperlukan desainer bordir dan pembordir (tukang bordir) yang handal.
Desainer adalah seseorang yang menciptakan suatu karya indah dengan susunan
garis, warna, bentuk, serta tekstur, dengan maksud agar diperhatikan orang lain.
Desainer Bordir yang professional, kreatif, dan inovatif akan membuahkan karya
bordir yang berkualitas, sedangkan tukang bordir/pengrajin bordir harus bisa
menterjemahkan apa yang di harapkan desainer,dan menguasai ilmu desain serta
teknik-teknik membordir.
0 komentar:
Post a Comment