GAYA BUSANA UNISEX |
GAYA BUSANA UNISEX
Dewasa ini kesadaran kaum muslimah untuk mengenakan busana muslimah dalam kegiatan sehari-hari sangat tinggi, terbukti selain banyaknya pemakai busana muslimah di kalangan masyarakat biasa juga di kalangan para eksekutif muda, artis dan para pejabat pemerintah, selain itu banyak bermunculan para pengusaha dan desainer busana muslimah. Pada dasarnya busana muslimah dewasa ini dipakai oleh berbagai kalangan masyarakat dengan berbagai tingkatan sosial dan profesi. Kini busana muslimah tidak dianggap lagi milik orang-orang kampung dari pesantren tetapi menjadi busana yang eksklusif.
Masyarakat dapat dengan mudah memperoleh berbagai pilihan model busana muslimah baik untuk anak-anak, remaja maupun dewasa. Berbagai model busana muslimah banyak dijual mulai dari pasar tradisional, department store maupun butik terkemuka dengan berbagai variasi model, hiasan dan tentunya berbagai variasi harga. Model busana muslimah yang ada dewasa ini selain mengikuti selera masyarakat juga dipengaruhi ide kreatif perancang busana muslimah dalam menciptakan bentuk-bentuk baru di dunia busana muslimah. Kondisi ini tentu dipengaruhi unsur budaya lokal yaitu unsur tradisonal dan budaya global yaitu gaya berbusana barat. Perkembangan busana muslimah yang dipengaruhi berbagai unsur di atas lambat laun memunculkan bentuk-bentuk baru sebagai gaya berbusana muslimah masa kini.
Khususnya pada gaya berbusana di kalangan remaja, perkembangan model busana muslimah menjadi sangat beraneka ragam, dapat memperkaya khasanah model busana muslimah namun dapat pula tidak sesuai dengan prinsip dasar pemakaian busana muslimah. Kondisi ini tentu di pengaruhi keadaan psikis remaja yang sedang mencari identitas diri. Perpaduan berbagai unsur yang dapat membentuk berbagai model busana muslimah yang menjadi trend merupakan upaya dalam membentuk gaya jilbab yang didasari penciptaan varian baru yang mengikuti gaya berbusana umum yang sedang digemari masyarakat atau trend berbusana.
Landasan Keyakinan Berjilbab
Jilbab dikenakan oleh sebagian perempuan yang beragama Islam, umumnya untuk memenuhi perintah agama menurut keyakinannya. Dalam Islam sendiri perintah berjilbab adalah turunan dari perintah berhijab. Hijab seperti ditulis Ellya Zulaikha (2003 :10) berasal dari kata h-j-b ; bentuk verbalnya adalah hajaba yang diterjemahkan menutup, menyendirikan, memasang tirai, menyembunyikan, membentuk pemisahan dan memakai topeng. Juga diterjemahkan sebagai tutup, bungkus, tirai, cadar, layar dan partisi. Rujukan yang sering dipakai sebagai dasar berhijab adalah ayat-ayat Al-Qur’an mengenai hijab. Kata hijab yang ada dalam Al-Qur’an memiliki arti :
1)
Batas
QS. Al-A’raaf (7):46
“dan di antara kedua penghuni surga dan neraka ada batas…”
2)
Dinding
1. QS.Al-Israa’ (17):45
“dan apabila kamu membaca Qur’an, niscaya Kami adakan antara kamu dan orang-orang yang tidak beriman kepada kehidupan akhirat, suatu dinding yang tertutup”.
2. QS.Fushshilat (41):5
“mereka berkata, hati kami berada dalam tutupan (yang menutupi) apa yang kamu seru kami kepadanya dan telinga kami ada sumbatan dan di antara kami dan kamu ada dinding”.
3)
Tabir
1. Q.S Maryam (19):17
“… maka ia (Maryam) mengadakan tabir (yang melindunginya dari mereka …”
2. QS. Al-Ahzab (33) :53
“… apabila kamu minta sesuatu (keperluan) kepada mereka (istri-istri Nabi), mintalah di balik hijab (tabir)”.
3. QS. Asy-Syuraa (42):51
“dan tidak ada bagi seorang manusiapun bahwa Allah berkata-kata dengan dia kecuali dengan perantaraan wahyu atau di belakang tabir…”.
4)
Menghilang dari pandangan
QS. Shad (38): 32
“maka ia berkata ;”sesungguhnya aku menyukai kesenangan terhadap barang yang baik (kuda) sehingga aku lalai mengingat tuhanku sampai kuda itu hilang dari pandangan (terhijab).
5)
Sesuatu yang menutupi
QS.Fushshilat (41):5
“mereka berkata, hati kami berada dalam tutupan (yang menutupi) apa yang kamu seru kami kepadanya dan telinga kami ada sumbatan dan di antara kami dan kamu ada dinding”.
Kata hijab memiliki pengertian umum sebagai segala sesuatu (termasuk aktivitas) yang membatasi atau memisahkan dan yang menutupi sehingga terhalang pandangan dari yang lain untuk menghindarkan diri dari larangan-larangan agama. Hijab secara harpiah mengandung arti antara lain sebagai dinding, tabir atau selubung (veil) serta busana untuk muslimah.
0 komentar:
Post a Comment