Memeriksa bahan |
Memeriksa bahan
Memeriksa bahan sebelum dibeli sangat perlu dilakukan.
Biasanya untuk memastikan sifat kain perlu dilakukan pengujian. Ujiuji
yang dilakukan disesuaikan dengan tujuan pemakainya, beberapa
pengujian kain yang umum dan biasa dilakukan antara lain adalah :
a. Warna, kesesuaian warna dan tahan luntur warna terhadap
pencucian, keringat, gosokan, sinar matahari, terhadap
penyetrikaan, gas tertentu dan air laut.
b. Kestabilan dimensi kain dalam pencucian
c. Ketahanan kusut dan sifat langsai (drape) termasuk sifat kain
yang tidak memerlukan penyetrikaan setelah pencucian (sifat
durable press).
d. Kekuatan tarik, sobek dan jebol.
e. Tahan gesekan dan pilling, terutama untuk serat sintetik
f. Sifat nyala api, sebelum atau sesudah beberapa kali pencucian.
g. Lengkungan dan kemiringan benang pada kain.
h. Penyerapan atau tolak air kain sesuai penggunaan.
Disamping memeriksa bahan sebelum membeli, juga diperlukan
memeriksa bahan sebelum dipotong , terlebih terhadap kain yang
dibeli dalam bentuk kayu/gulung. Disamping itu juga sangat
diperlukan memeriksa bahan dengan mempertimbangkan segi
ekonomis dan psikologisnya, hal-hal yang perlu diperhatikan adalah :
a. Kesesuaian bahan dengan desain.
b. Berapa ukuran bahan agar bisa dibuat rancangan bahan atau
marker, sesuai dengan ukuran bahan.
c. Pemeriksaan cacat kain, baik cacat bahan, cacat warna atau pun
cacat printing, maka yang cacat supaya ditandai dan dihindari
waktu menyusun pola perseorangan.
d. Apakah bahannya menyusut, kalau menyusut direndam terlebih
dahulu agar nanti setelah dipakai dan dicuci ukuran tidak berubah
atau bajunya tidak sempit.
e. Apakah bahan yang ada sesuai dengan kesempatan sipemakai,
sesuai dengan usia, jenis kelamin, bentuk tubuh, warna kulit dan
lain sebagainya.
f. Produksi massal supaya ditandai atau bila perlu dipotong agar
tidak masuk kedalam penggelaran bahan.
g. Penggelaran bahan–bahan dilakukan panjangnya berdasarkan
marker.
Pernyataan di atas mengingatkan kepada kita semua bahwa,
sebelum membuat busana terlebih dahulu kita hendaklah membuat
perencanan, dengan perencanaan yang baik diharapkan hasil akan
baik. Perencanaan busana dituangkan dalam bentuk desain atau
model busana. Hal-hal yang perlu dipertimbangkan dalam mendesain
busana adalah:
1. Bentuk tubuh si pemakai, seperti langsing, gemuk pendek, tinggi
langsing dan sebagainya.
Dalam mendesain busana untuk model dengan tipe tersebut
hendaklah dapat mengatasi masalah-masalah tubuh, seperti
bagian yang kurang sesuai dapat disembunyikan sehingga
tertutupi kelemahannya.
2. Kesempatan
Kesempatan yang dimaksud disini adalah busana untuk
kesempatan kerja, busana pesta, busana sehari-hari, dan
sebagainya. Mendesain busana untuk pesta hendaklah desainnya
kelihatan memberi kesan lebih mewah dan untuk busana kerja
diharapkan dapat memberi kesan resmi dan nyaman.
0 komentar:
Post a Comment