Macam-macam tusuk dasar menjahit |
Macam-macam tusuk dasar menjahit
Tusuk dasar menjahit adalah hasil jahitan yang dikerjakan dengan tangan serta menggunakan jarum dan benang ( V.M. Bambang Soemantri ). Tusuk yang digunakan dalam menjahit busana antara lain : tusuk jelujur, tusuk tikam jejak, tusuk kelim, tusuk balut, tusuk feston, tusuk flanel, dan tusuk lubang kancing. Macam-macam tusuk dijelaskan sebagai berikut :
Tusuk jelujur
Tusuk ini dimulai dari kanan kekiri, digunakan untuk memindahkan tanda-tanda pola pada bahan yang sifatnya sementara untuk mengerut. Jahitan tusuk jelujur ini merupakan dasar menjahit secara menjelujur lipitan atau sambungan pada kain secara cepat menurut Bambang Soemantri(2005:60).Tusuk tikam jejak
Tusuk ini digunakan untuk menyambung bagian-bagian busana. Bagian atas atau bagian luar busana akan terlihat seperti setikan mesin, tetapi pada bagian bawah atau bagian dalam busana akan terlihat seperti tusuk tangkai (batang) Menurut Reader’s digest (1978:123).
Tusuk Batang/Tangkai
Tusuk batang dibuat untuk hiasan, teknik menjahitnya dengan langkah mundur + 0,5cm dan mengaitkan 5 atau 6 benang pada bahan, jarum ditarik keluar akan menghasilkan tusuk tangkai dan seterusnya tusuk mundur lagi seperti yang pertamabegitu seterusnya sampai selesai. Untuk membuat tangkai yang lebih besar maka jarak tusukan dirapatkan dan mengaitkan lebih banyak (besar).
Tusuk balut
Tusuk ini untuk menyambung dua bagian bahan yang letaknya harus tepat
menurut coraknya, untuk menyelesaikan tepi kampuh terutama pada bahan yang tebal
(Reader;s digest).
Tusuk flanel
Menurut Bambang Soemantri (2005:74) tusuk ini merupakan dua baris tusuklurus yang berlawanan arah serta saling bersilangan dibagian hampir ujung sebelah atas
dan bawah. Tusuk ini untuk menyelesaikan kelim, terutama pada bahan tebal. Cara
mengerjakan dari kiri kekanan dengan mengambil satu helai benang, bersilang
membentuk sudut-sudut yang sama jaraknya.
Tusuk feston
Tusuk ini untuk menyelesaikan dan memperkuat bagian tepi kain pada kampuh
buka, membuat trens, mengelim, dan menghias busana. Cara mengerjakan dari kanan
kekiri, jarum ditusukkan kebahan dengan jarak dan panjang kaki feston harus rata
(Bambang Soemantri : 2005).
Tusuk rantai
Tusuk rantai fungsinya untuk membuat hiasan tekniknya dengan langkah maju,
dengan memasukkan jarum dari bawah keatas, kemudian tusukkan kembali pada lubang
tempat jarum dilingkarkan pada jarum, ditarik sehingga benang yang melingkar berada di
lubang kedua selanjutnya jarum kembali menusuk lubang tempat jarum ke luar dan ekor
benang melingkar pada jarum seperti semula, begitu seterusnya sampai selesai dengan
mengikuti motif hiasannya
Tusuk silang
Tusuk ini berfungsi untuk membuat hiasan. Teknik pengerjaannya dengan
langkah sebagai berikut : dimulai dari kanan atas ke kiri bawah, terus ke kanan bawah
(tusukan pertama). Kemudian tusuk kedua dimulai dari kanan bawah terus ke kiri atas,
letak tusukan sejajar baik tusukan bagian atas maupun tusukan bagian bawah (tusukan
yang terlihat menyilang di atas kain) dan seterusnya sampai selesai.
Tusuk piquer
Tusuk piquer biasanya berfungsi untuk memasangkan bulu kuda pada jas ataumantel. Disamping itu, tusuk piquer dapat juga digunakan sebagai tusuk hias pada busana
atau lenan rumah tangga.
Tusuk-tusuk yang telah diuraikan diatas tidak semuanya digunakan pada praktek
pembuatan piyama, tusuk yang digunakan untuk membuat piyama yaitu tusuk jelujur
untuk membantu dalam pemasangan bisban dan menyelesaikan kelim.
0 komentar:
Post a Comment