, , , , , , , , , , , , , , , , , , ,

Allowence/ toleransi ukuran dalam garmen

les, indonesia, private, obras, guru, sekolah, belajar, yogyakarta, usaha, jogja, kursus, terbaik, batik, kaos, kebaya, jahit, baju jahit, mesin jahit, konveksi, kursus menjahit
Allowence/ toleransi ukuran dalam garmen

Allowence/ toleransi ukuran dalam garmen



Spesifikasi ukur pada dasarnya memberikan informasi mengenai batas
toleransi maksimum simpangan ukuran komponen garmen yang kita buat
terhadap ketentuan/ukuran standar pembeli. Menggunakan prinsip
pemeriksaan terhadap seluruh ukuran komponen garmen yang mengacu
kepada spesifikasi yang tercantum dalam table size specification. Simpangan
ukuran komponen garmen yang diperbolehkan atau diperkenankan standar
disebut allowance atau toleransi.

1 Chest + ½ inchi Total round
2 Back length + 1/4 inchi Half round
3 Waist + 1/4 inchi Total round
4 Sleeve + 1/4 inchi Total round
5 Cuff opening + 1/8 inchi Total round
6 Arm hole + 1/4 inchi Total round
7 Shoulder + 1/4 inchi Total round
8 Neck opening + 1/8 inchi Half round

Dari penjelasan contoh “standar penyimpangan ukuran” kemeja pada table
tersebut di atas maka dapat disimpulkan bahwa; produk garmen yang diproduksi
dapat dikatakan berkualitas dan diterima konsumen bila kita memenuhi ketentuan
ukuran-ukuran yang tercantum dalam table tersebut. Bila produk garmen tidak
memenuhi ketentuan tersebut maka produk kita dikatakan tidak berkualitas.
Umumnya konsumen akan selalu mengontrol kualitas produk garmen melalui
aspek: standar ukuran, standar warna, standar corak, standar berat, standar
kekuatan jahitan, dan standar susut dan lain-lain.


Allowance/ toleransi ukuran celana panjang:


No Item Allowance Remarks
1 Waist/pinggang + 1/4 inchi Total round
2 Hip/bag. Daerah pinggang + 1/4 inchi Total round
3 Knee + 1/8 inchi Total round
4 Frontrise/pesak + 1/8 inchi Half round
5 Backrise/ sambungan di bagian
pantat + ¼ inchi Half round
6 Inseam/jahitan bagian dalam + 1/2 inchi Half round
7 Outseam/jahitan luar + ½ inchi Half round
8 Bottom + 1/8 inchi Total round


Standar mutu jahitan SKKNI (Standar Kompetensi Kerja Nasional

Indonesia)



Era globalisasi dalam lingkup perdagangan bebas antar negara, membawa
dampak ganda, di satu sisi era ini membuka kesempatan kerjasama yang
seluas-luasnya antar negara, namun disisi lain era itu, membawa persaingan
yang semakin tajam dan ketat. Oleh karena itu, tantangan utama dimasa
mendatang adalah meningkatkan daya saing dan keunggulan kompetitif di
semua sektor industri dan sektor jasa dengan mengandalkan kemampuan
sumber daya manusia (SDM), teknologi dan manajemen

Menyadari akan adanya tantangan sekaligus peluang dalam era global
tersebut, atas ajakan dari Departemen Pendidikan dan Kebudayaan dan
KADIN Indonesia, ikut berpartisipasi dalam pengembangan penyelenggaraan
pendidikan Kelompok Bidang Keahlian (KBK) Tata Busana Majelis Pendidikan
Kejuruan Nasional.

Tugas pokok dan fungsi KBK Tata Busana antara lain adalah : memberikan
masukan terhadap pengembangan standar kompetensi, pengembangan
kurikulum, pengembangan dan penyelenggaraan institusi pendidikan kejuruan
di Indonesia.

Berikut ini standar kompetensi yang telah dirumuskan oleh KBK Tata Busana
yang menjadi Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (SKKNI), dan
menjadi acuan dalam penilaian standar mutu jahitan:

Untuk Kompetensi Sewing, maka Sub Kompetensi yang terkait meliputi unitunit:


1) Membuat/menjahit sampel sesuai dengan desain yang ditentukan.
2) Menjahit bagian-bagian busana sesuai dengan proses menjahit yang
ditentukan.
3) Memberi tanda bagian-bagian yang diperlukan untuk melaksanakaan
proses jahit dan membantu menyeterika.
4) Mengkoordinir, mengawasi pelaksanaan produksi dibagian jahit.
5) Mengatur kegiatan proses penyelesaian pakaian di bagian finishing.
6) Melaksanakan pengawasan mutu jahitan pada proses jahit supaya
tidak terjadi kesalahan jahit.
7) Menilai mutu jahitan dan ukuran yang telah selesai dijahit.
8) Melaksanakan pengawasan mutu pakaian yang telah selesai dan siap
untuk dikemas.
9) Merencanakan, mengkoordinir dan melaksanakan pengawasan mutu
(Quality Control).
Setiap jenis kain mempunyai standar jahitan/setikan yang satu sama
lain tidak sama, Kain yang tipis, licin, tebal, dan mulur/stretch tentu
membutuhkan ketrampilan dalam menjahit yang berbeda.

0 komentar:

Post a Comment