, , , , , , , , , , , , , , , , , , ,

Tujuan kesehatan, keselamatan dan keamanan kerja adalah:

Tujuan kesehatan, keselamatan dan keamanan kerja adalah:

1. Melindungi para pekerja dari kemungkinan-kemungkinan buruk
yang mungkin terjadi akibat kecerobohan pekerja/siswa.
2. Memelihara kesehatan para pekerja/siswa untuk memperoleh
hasil pekerjaan yang optimal.
3. Mengurangi angka sakit atau angka kematian diantara pekerja.
4. Mencegah timbulnya penyakit menular dan penyakit-penyakit
lain yang diakibatkan oleh sesama kerja.
5. Membina dan meningkatkan kesehatan fisik maupun mental.
6. Menjamin keselamatan setiap orang yang berada ditempat
kerja.
les, indonesia, private, obras, guru, sekolah, belajar, yogyakarta, usaha, jogja, kursus, terbaik, batik, kaos, kebaya, jahit, baju jahit, mesin jahit, konveksi, kursus menjahit
Tujuan kesehatan, keselamatan dan keamanan kerja adalah:

7. Sumber produksi dipelihara dan dipergunakan secara aman
dan efisien.
Petugas laboratorium/workshop banyak dihadapkan pada bahaya,
secara garis besar bahaya yang dihadapi dalam laboratorium/workshop
dapat digolongkan antara lain:
1. Bahaya kebakaran atau ledakan dari zat atau bahan yang mudah
terbakar atau meledak.
Bahaya kebakaran disini dapat timbul karena beberapa faktor
diantaranya:

a. Faktor manusia :

1). Tidak mau tau atau kurang mengetahui prinsip dasar
pencegahan kebakaran
2). Menyimpan atau menyusun bahan yang mudah terbakar
didekat pipa uap atau pipa pembuangan yang panas
3). Pemakaian tenaga listrik yang berlebihan dan melebihi
kapasitas yang telah ditentukan
4). Kurang memiliki tanggung jawab dan disiplin
5). Adanya unsur kesengajaan
6). Kegagalan pengolahan dalam menerapkan pencegahan dan
pengendalian kebakaran sebagai suatu kesatuan prosedur
perencanaan dan prosedur operasional atau pelaksanaan.
b. Faktor teknis : Melalui faktor fisik atau mekanis dimana dua
faktor penting yang menjadi peranan dalam proses ini yaitu
timbulnya panas akibat pengetesan benda atau adanya kabel
yang terbuka.

c. Faktor alam:

1). Petir adalah salah satu penyebab adanya kebakaran dan
peledakan
2). Gunung meletus yaitu yang bisa menyebabkan kebakaran
hutan yang luas juga perumahan-perumahan yang dilalui oleh
lahar panas.
Dengan meniadakan salah satu faktor di atas api akan padam, hal ini
dapat ditempuh dengan cara mematikan, yaitu menjauhkan bahan
bakar atau bahan-bahan yang mudah terbakar. Menutupi yaitu
mengurangi oksigen diudara sekitar kebakaran, caranya adalah
dengan menyemprotkan busa, pasir atau tanah pada permukaan
bahan bakar. Bisa juga dengan car pendinginan yaitu menurunkan
suhu benda-benda yang terbakar dibawah suhu nyalanya, caranya
adalah dengan menyemprotkan air. Ada beberapa contoh bahan yang
mudah terbakar dan meledak, yaitu ; kertas, kayu, kain, bahan karet,
cairan gas, dan bahan padat yang dapat larut dan menyala (minyak,
cat) peralatan listrik, magnesium, titanium, zirkonium, sodium, lithium
dan potassium.
2. Bahan beracun dan kaustik.
Hal ini terjadi karena penggunaan bahan yang berbhaya, seperti
racun atau bahan lainnya yang merusak organ tubuh atau
penggunaan peralatan yang tidak berpengalaman secara sempurna.
Bahaya-bahaya ini umpamanya bahaya kimia tidak hanya berupa
korosif, oksidasi tetapi juga karsigonesitus, ledakan dan lain-lain.
Bahaya biologi seperti oleh virus, jamur, bakteri atau sesak nafas
akibat kebocoran gas, uap kabut dan lain-lain yang masuk kedalam

tubuh. Gangguan kesehatan akibat keracunan tidak hanya terjadi
dengan cepat tetapi setelah beberapa tahun. Zat-zat yang berbahaya
tersebut harus digunakan dalam kadar konsentrasi yang rendah serta
pengangkutan dan penyimpanannya harus dalam tangki atau ketel
tertutup. Jika dilabor atau diruang kerja harus ada instalasi isapan
udara yang sempurna dan diimbangi dengan pemasukan udara
segar.
Untuk menghindari keracunan harus mengikuti hal-hal berikut :
a). Menjaga kebersihan dan ketertiban; 2). Meningkatkan
pengetahuan tentang kesehatan dan bahaya keracunan; c). Disiplin
dalam bekerja; d). Dilarang membawa dan menyimpan makana/rokok
dalam ruang kerja /labor; e). Mencuci tangan secara teratur;
f). Mengganti pakaian ketika akan memasuki labor atau memakai
pakaian pengaman yang disaratkan; g). Bekerja dengan
menggunakan masker hidung (respirator) sehingga terhindar dari
gangguan pernafasan terhadap kotoran/debu atau bahan kimia;
h). Menggunakan pelindung tangan sehingga terbebas dari
temperatur yang ekstrim, baik terlalu panas atau terlalu dingin serta
zat kimia kaustik dan benda-benda tajam. Pelindung tangan tersebut
dapat berupa sarung tangan, gloves, mitten/holder, pads dan lain-lain.
3. Bahaya Radiasi
Bahaya radiasi merupakan bahaya ergonomi dari segi tata
letak,pekarangan yang tidak memadai dan lain-lain termasuk bahaya
fisik berupa temperatur dll.
4. Luka Bakar, luka bakar yang disebabkan terkena zat-zat yang
berbahaya benda tajam di tempat kerja.
5. Syok akibat aliran listrik
Penggunaan peralatan listrik yang tidak tepat dan hubungan
listrik yang salah dapat mengakibatkan terjadinya kecelakaan,
misalnya kabel stop kontak, kontak sring dan lain-lain. Akibat adanya
hubungan pendek sehingga menimbulkan panas atau bunga api yang
dapat menyalakan atau membakar komponen lain, tindakan ceroboh
serta penyimpanan peralatan yang tidak pada tempatnya.
6. Luka sayat akibat alas gelas yang pecah dan benda tajam.
7. Bahaya infeksi dari kuman, virus atau parasit, bahaya ini maerupakan
bahaya biologi yang disebabkan oleh virus,bakteri, jamur,dll.
Pada umum nya bahaya tersebut dapat dihindari dengan usaha-usaha
pengamanan, antara lain dengan penjelasan peraturan seta penarapan
disiplin kerja.

0 komentar:

Post a Comment