SULAMAN PITA HIAS |
SULAMAN PITA HIAS
Menghias kain dengan sulaman sudah dikenal sejak dahulu baik sulaman tangan maupun dengan bordir mesin dengan menggunakan benang sulam. Dewasa ini menyulam tidak terbatas pada benang saja tapi menggunakan berbagai bahan termasuk pita hias yang terbuat dari bahan katun, sintetis maupun sutera. Bahan pita dengan berbagai jenis dan ukuran ini banyak ditemui ditoko-toko dikota maupun di daerah seperti pita sain, piter ban, pita organdi, dll. Dulu pita hias penggunaannya sangat terbatas pada hiasan rambut anak putri dan pengikat atau penghias pembungkus kadow dan assesoris berupa corsage (hiasan bunga mawar). Hampir semu pita dapat digunakan asal tidak terlalu tebal karena akan sulit dimasukkan dalam jarum maupaun pada kain. Tusuk dasar menyulam dengan pita sama dengan menyulam dengan benang perbedaannya pada penggunaan jarumnya yaitu jarum kasur/jarum kristik yang lubang jarumnya sangat besar dan agak tumpul. Dengan demikian dianjurkan untuk memilih bahan yang akan dihias dipilih bahan yang tenunanya jarang tapi kuat seperti kain organdi, strimin. Sulaman pita ini dapat dikombinasi dengan sulaman benang dan payet atau mote.
Beberapa hal yang perlu mendapat perhatian pada kreasi pita hias ini adalah :
Memiliki kemampuan dasar menghias kain dengan benang, mengetahui macam-macam tusuk dasar dasar sulaman benang seperti tusuk batang, tusuk jelujur, tusuk tikam jejak, tusuk rantai dan tusuk feston.
Ketepatan memilih kain dasar, pilih kain yang kokoh tapi tenunannya jarang.
Pilih pita hias yang ukurannya sedang dan tipis.
Pilih disain yang tidak terlalu rumit.
Kemampuan memilih warna yang serasi dan menarik, keserasian antara pita hias dengan bahan dasarnya.
Macam-macam tusuk hias pita ini dapat diterapkan pada busana dan benda pakai seperti tas, hiasan dinding, dan sarung bantal kursi. Dengan merancang terlebih dahulu ragam hiasnya.apakah hiasan sudut, hiasan pinggir atau hiasan tengah. Dengan ketelitian dan kerapihan dalam membuatnya, dan ketepatan kombinasi warna yang serasi tentu akan menghasilkan karya seni tinggi dan sekaligus dapat memiliki nilai jual yang menjajikan.
Alat yang dibutuhkan :
Jarum kristik dan alat lain yang biasa digunakan dalam menyulam yaitu gunting, pemidangan,jarum tangan biasa, kertas tipis, karbon dan pinsil.
Besi runcing (pointer) untuk membantu membuat lubang pada kain
Pemidangan alat yang membantu menegangkan kain berbentuk bulat, terbuat dari kayu atau plastik.
Bahan yang diperlukan dalam membuat sulaman pita:
Pita satin, bahannya sedikit tebal dan seratnya rapat, pita satin tersedia dalam berbagai ukuran mulai ukuran 3 m.m, 6 m.m,
1 cm s.d 3 cm.
Pita organdi, bahannya tipis sangat ringan, transparan dan seratnya renggang, ukuran sama dengan pita satin, pita organdi tersedia dengan pinggiran emas dan perak.
Benang sulam, tetap digunakan untuk membuat batang dan tangkai daun untuk hiasan yang lebih halus dan kecil.
Pemilihan kain, pada dasarnya semua jenis bisa digunakan untuk sulaman, khusus untuk sulaman pita yang ukuran pita nya besar, sebaiknya dipilih kain yan tenunanya agak jarang seperti kain kristik, panama, katun tipis, organdi, sifon.
Namun demikian dapat disiasati dengan bantuan pointer runcing dari besi gunanya untuk membantu membuat lubang pada kain untuk memudahkan masuknya pita.
Mote, manik, payet digunakan sebagai benang sari hiasan bunga, dapat dibeli dengan berbagai bentuk, seperti batang bambu, dan variasi warna dan kilau yang berbeda.
Bahan dan alat yang digunakan Tusuk dasar menghias kain dengan pita hias :
a. Variasi tusuk hias benang, benang masih diperlukan untuk kombinasi hiasan pita sebagai: tusuk jelujur, tusuk tikam jejak, tusuk batang, tusuk rantai, tusuk tulang ikan, tusuk pipih, tusuk veston, tusuk buhul, tusuk flanel, tusuk silang dll.
b. Variasi tusuk pita:
French knot (tusuk buhul)
Straight stitch ( tusuk pipih)
Ribbon Stitch ( variasi dengan tusuk pipih)
Rose stitch (variasi tusuk pipih)
Lazy daisy ( tusuk rantai tunggal)
Loop stitch (tusuk pipih longgar)
Spider web rose ( bunga mawar sarang laba-laba)
Gathered Ribbon (tusuk pita yang dikerut)
Leaf stitch (tusuk daun )
Langkah-langkah pembuatan: Tusuk buhul ( French knot ) Tusuk buhul ini biasa digunakan untuk benang sari bunga.
a. Siapkan bahan yang akan dihias, masukkan kain dalam pemidangan pastikan posisi kain dalam keadaan tegang, perhatikan bagian baik buruk kain.
b. Siapkan pita, jarum besar, gunting dan pointer
c. Gunakan pita kecil ukuran 1/8 inci, masukkan dalam lubang jarum dengan menggunting ujung pita meruncing terlebih dahulu untuk memudahkan pita masuk kelubang jarum.
d. Setiap kali memulai jahitan buat buhul pada ujung benang terlebih dahulu dengan cara menusuk ujung pita dan melilitkan ke ujung jarum satu kali saja.
e. Tarik jarum kepermukaan kain, lilitkan pita satu kali pada jarum, dan tusukkan kembali jarum persis disamping tusukan pertama.
f. Kembalikan jarum ke bagian buruk kain lalu diikat atau dibuhul.
Straight Stitch (Tusuk pipih) Disain ini menyerupai bunga dengan kelopak antara 5 – 6 kelopak
a. Lakukan hal yang sama untuk langkah 1 s.d 2
b. Gunakan pita ukuran besar ½ atau ¾ inci
c. Tarik jarum kepermukaan titik A, tusukkan ketitik B
Jarak antara titik A-B kira-kira 2 cm
d. Pindahkan jarum ke titik A tarik kembali ke C
e. Lakukan hal yang sama pada titik D dan E
f. Setelah selasai semua, tusukkan jarum ke bagian buruk kain lalu dibuhul atau diikat.
Ribbon Stitch ( Tusuk pita)
Tusuk hias ini menyerupai Straigh stitch yaitu jenis bunga dengan kelopak 5-6.a. Tarik jarum kepermukaan kain di titik A, tusukkan ketitik B dengan menusukkan diatas pita, lakukan sedikit hati-hati jangan sampai tertarik, untuk itu tahan pita dengan ibu jari.
b. Tarik jarum kepermukaan melalui titik poros A tusukkan ke titik C dan lakukan hal yang sama pada titik D dan E.
c. Akhir jahitan, jarum ditusukkan pada bagian buruk kain lalu diikat atau dibuhul.
Tusuk Rose Stitch (Tusuk mawar)
Tusuk hias ini menyerupai bunga mawar kelopak bunganya lebih dari 5 lembar, caranya sama dengan Straight Stitch.a. Gunakan pita organdi ukuran ¼ inci
b. Mula-mula buat french knot (buhul) sebanyak 3 buah
c. Dari titik A, tarik jarum kepermukaan kira-kira 2 cm dari posisi buhul.
d. Tusukkan jarum ketitik B berimpit dengan buhul.
e. Tarik kembali jarum disamping titik A dan tusukkan ke buhul agak berimpit lakukan sampai penuh, A, B, C dan seterusnya.
f. Pada akhir jahitan pita hias ditusukkan pada bagian buruk kain lalu diikat/dibuhul.
Lazy daisy (Tusuk rantai)
Tusuk hias ini menyerupai bunga mawar dengan kelopak 5-6, tusuk dasarnya adalah tusuk rantai tunggal
a. Mula-mula tarik jarum kepermukaan melalui titik poros A.
b. Tusukkan ketitik B berimpit dengan titik A panjang pita kira-kira 4 cm.
c. Dari titik B tusukkan jarum kepermukaan melalui titik C.
d. Dari titik C tusuk ketitik D sehingga pita terikat, dari titik D kembalikan jarum keporos A .
e. Lakukan sampai 5-6 kali dengan cara yang sama sehingga menyerupai kelopak-kelopak bunga.
f. Ujung pita ditarik kebelakang lalu dibuhul/diikat.
Loop stitch (tusuk pipih longgar )
Tusuk hias ini menyerupai bunga Croisan dengan mahkota bunga berlapis.a. Buat garis bulatan kecil diameter 1 cm, tarik jarum melalui pinggir lingkaran dititik A.
b. Tusukkan jarum ketitik B dibelakang titik A, sisakan pita kira-kira 4 cm atau sesuai yang diinginkan.
c. Pindahkan jarum ke lingkaran A, lakukan hal yang sama sampai lingkaran kecil A penuh. Untuk mendapatkan bunga ukuran besar dapat dibuat bersusun yaitu membuat lingkaran lebih besar sesudah lingkaran kecil pertama. Setiap kali selesai tusukan selalu diakhiri dengan menusukkan kebagian buruk kain lalu diikat (dibuhul).
0 komentar:
Post a Comment