, , , , , , , , , , , , , , , , , , ,

Sewing Departemant

les, indonesia, private, obras, guru, sekolah, belajar, yogyakarta, usaha, jogja, kursus, terbaik, batik, kaos, kebaya, jahit, baju jahit, mesin jahit, konveksi, kursus menjahit
Sewing Departemant

Sewing Departemant

Proses penjahitan terhadap kain yang telah dipotong merupakan proses utama. Pembagian kerja sesuai dengan keterampilan para pekerja sangat diperlukan agar dapat menguasai teknik penjahitan secara efisien
Pada departemen ini keterampilan para pekerja dipilih secara selektif karena sangat menentukan keberhasilan produk yang direncanakan.

5. Finishing Department

Finishing Department bertugas menyelesaikan pekerjaan akhir seperti melakukan pengecekan terhadap kebersihan, kerapihan jahitan, keserasian dan kesesuaian ukuran, warna, style, termasuk pengecekan jumlahnya dan sebagainya. Rincian pekerjaan yang dilakukan pada bagian finishing adalah sebagai berikut.
 Mengecek jumlah dan kualitas produk
Hasil dari bagian sewing diperiksa ulang jumlah dan mutunya. Jika terjadi kesalahan atau kerusakan pada produk tersebut, harus dikembalikan pada bagian sewing untuk diperbaiki. Selain itu, juga dilakukan pengecekan ukuran produk, apakah sudah sesuai dengan ketentuan order (permintaan buyer) atau belum. Apabila ukuran yang tertera tidak sesuai denga order produk, misal ukuran bagian pinggang kurang maka diberi tanda yang kemudian produk dikirim kembali ke bagian produksi karena buyer tidak mau menerima hasil pesanan tersebut.
 Penyetrikaan (ironing)
Proses penyetrikaan terhadap produk yang telah terjadi agar penampilan produk sesuai dengan standar yang telah ditetapkan. Penyetrikaan produk dimaksudkan untuk merapikan supaya tidak ada bekas lipatan.
 Pembagian kartu label (Labelling)
Pemberian kartu label pada bagian krah (untuk baju, kaos), bagian loop sebelah kanan (pada celana).
 Final Quality Control
Pemeriksaan total terhadap hasil pressing dan penampilan luar produk.
Pengemasan (Packing)
Produk yang telah memenuhi standar produk yang telah ditetapkan dimasukkan ke dalam plastik dan di packing ke dalam box-box besar dan siap dikirim kepada pemesan.

C. SPESIFIKASI MESIN

Penentuan spesifikasi mesin pada perancangan pabrik garmen ini diseleksi sedemikian rupa untuk memperoleh pruduk yang benar-benar memenuhi standart kualitas maksimum. Oleh karena itu, penggunaan mesin dipilih yang mempunyai efisiensi kerja yang sangat baik. Mesin-mesin yang digunakan juga disesuaikan dengan rencana tipe produk yang akan dihasilkan.
Mesin yang digunakan berbeda-bbeda jenisnya, baik itu untuk proses cutting, sewing maupun finishing. Setiap jenis mesin yang digunakan diseleksi dari tipe mesin yang mempunyai efisiensi yang sama untuk menjaga kestabilan dari kontinuitas dan kualitas produk yang dihasilkan. Macam-macam mesin produksi yang digunakan adalah sebagai berikut.
1. Mesin pola (pattern making machine)
Pembuatan pola merupakan awal proses dalam produksi industri garmen. Teknik grading dan pengukuran yang akurat sangat menetukan hasil pola yang ditargertkan. Teknik pembuatan pola pada garmen ini menggunakan software “Patten Making 6,0 dan Macrogen 3,0”. Penggunaan software ini ditargetkan dapat meningkatkan kualitas pola yang dihasilkan sehingga dapat mengurangi tigkat kesalahan pengukuran.

Mesin pemotong (cutting machine)
Mesin pemotong merupakan mesin yang digunakan untuk melakukan pemotongan terhadap kain yang akan dibuat menjadi pakaian. Mesin ini digunakan oleh industri garmen karena pertimbangan efisiensi.
Gambar 10. Cutting machine
3. Mesin press (fusing machine)
Mesin ini digunakan untuk memberi efek panas dan tekanan antara interlining dengan kain sehingga melekat antara satu dengan lainnya. Kontrol panas tekanan yang diberikan pada kain dan interlining harus mengikuti standar seting agar tidak merusak kain atau interlining.
Automatic spreading machine
Mesin ini digunakan untuk menggelar kain di atas meja yang panjangnya disesuaikan dengan ukuran pola.
5. Meja pembuat gambar (patern table)
Meja ini digunakan untuk memperbaiki potongan-otongan kain yang belum selesai dengan pola yang telah ditentukan.
6. Band knife machine
Mesin ini digunakan untuk merapikan potongan-potongan kain yang sulit dilakukan pada saat proses pemotongan. Mesin ini juga digunakan untuk memotong interlining.
7. Sewing machine
Proses produksi pada bagian sewing adalah menggabungkan potongan-potongan kain pola dari bagian cutting menjadi satu sehinga dapat menjadi suatu produk. Setiap penggabungan potongan kain pola harus menggunakan jenis mesin yang sesuai dengan fungsinya karena setiap jenis mesin memberikan karakteristik hasil jahitan yang berbeda kualitasnya. Untuk memperoleh produk dengan kualitas jahitan yang baik maka pada perancangan pabrik garmen ini telah ditentukan jenis mesin yang sesuai dengan target produk.

Mesin jahit dengan satu jarum (single needle sewing machine)
Mesin jahit ini hanya dipergunakan untuk menyambung, menindas jahitan luar. Setiap mesin dilengkapi alat yang dapat untuk merubah jumlah jahitan per inchi. Caranya dengan memutar knop penunjuk jumlah jahitan per inchi ke kiri atau ke kanan sesuai dengan angka yang telah tertulis. Jika penunjuk angka kecil maka stich per inch (SPI) semakin tinggi. Pemakaian jumlah SPI tergantung jenis kain yang diproses. Pada produk ini menggunakan 10 sampai 12 SPI. Adapun untuk jarum jahit yang dipergunakan juga dikategorikan dengan pemberian nomor jarum. Pemakaian nomor jarum ini disesuaikan dengan kain yang dijahit. Untuk bahan yang tipis digunakan nomor jarum DB 8-11. Dasar penomoran ini ditinjau dari diameter kepala jarum.
o Mesin jahit dengan dua jarum
Mesin ini menggunakan dua buah jarum. Fungsinya untuk proses tindas dan dapat pula untuk membuat hiasan jahitan. Mesin jahit dua jarum dibagi menjadi 2 tipe, yaitu jarum tetap dan jarum bergerak. Berdasarkan cara pemakaiannya untuk jarum tetap hanya dipergunakan untuk jahitan lurus.

o Mesin obras
Mesin obras adalah mesin yang menggunakan dua jarum atas dan bawah sekaligus terpasang pisau yang terletak pada sampig kiri dari sepatu bagian bawah. Mesin ini berfungsi untuk membentuk ikatan pada tepi kain dan memotong sisanya sekaligus agar pinggir kain yang diobras menjadi lebih kuat.
o Mesin lubang kancing (button hole machine)
Mesin ini berfungsi untuk membentuk rumah kancing dengan cara memberikan jahitan pada bagian samping kanan dan kiri dari lubang dengan jahitan berkisar 18-20 jahitan per inci. Adapun ukuran panjangnya bervariasi antara 0.25 inci sampai 1,25 inci. Lebar jahitan juga mempuyai ukuran lebar yang berbeda, yaitu berukuran 0,4mm sampau dengan 2 mm. Pada ujung bagian atas dan bawah dijahit agak tebal yang fingsinya sebagai pengunci di awal dan akhir jahitan, tebal tipisnya disesuaikan dengan lebar jahitan lubang.
o Mesin pasang kancing (button stich)
Fungsi mesin ini adalah untuk memasang kacing secara otomatis. Kancing yang dipasang dapat dalam posisi berdiri (kanding mirig atau ormal). Adapun kancing berdiri hanya satu lubang kancing, sedangkan untuk kencing normal ada yang berlubang dua juga empat. Mesin ini dilengkapi dengnan alat penyetel jumlah lubang kancing.

0 komentar:

Post a Comment